Virus Corona

Berbeda dengan Transjakarta dan MRT, KAI Pastikan Commuterline Beroperasi Normal

"Besok Commuter Line daerah operasional Jakarta berjalan seperti biasa, dan tidak ada pembatasan pemberangkatan kereta Commuter Line"

Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Alex Suban
Penumpang menunggu kereta Commuterline jurusan Parung Panjang di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). 

Operasional MRT

PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta merubah jadwal pelayanan operasi terkait dengan merebaknya kasus virus corona.

Pihak MRT Jakarta mengurangi jam operasional keretanya karena kasus virus corona yang merebak di sejumlah wilayah Jakarta.

Kewaspadaan masyarakat atas risiko penyebaran virus tersebut, menurut PT MRT Jakarta harus semakin ditingkatkan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumumkan kebijakan terkait layanan transportasi publik dalam rangka upaya mengurangi penyebaran virus corona di lingkungan DKI Jakarta.

"Sejalan dengan kebijakan tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) menetapkan perubahan
jadwal layanan operasi MRT Jakarta mulai Senin, 16 Maret 2020. Waktu operasi yang semula dimulai dari pukul 05.00 – 24.00 WIB menjadi pukul 06.00 – 18.00 WIB," kata Muhamad Kamaluddin, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Minggu (15/3/2020).

Petugas melakukan perawatan rutin rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta di Depo MRTJ, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2018). (Warta Kota/Alex Suban)
Headway keberangkatan antar kereta,  lanjutnya, berubah dari setiap 5-10 menit, menjadi 20 menit.

Rangkaian kereta MRT Jakarta dikurangi dari 16 rangkaian, menjadi 4 rangkaian.

"Meskipun jadwal layanan operasi MRT Jakarta mengalami perubahan, PT MRT Jakarta (Perseroda) tetap dan pengadaan hand sanitizer di setiap stasiun," jelas Kamaluddin.

Upaya antisipasi penyebaran Virus Corona COVID-19 di lingkungan stasiun MRT Jakarta
lainnya, adalah mulai Senin, 16 Maret 2020 seluruh perlengkapan salat, seperti mukena, sajadah, dan karpet musala di setiap stasiun ditiadakan.

"Kami menyarankan kepada seluruh penumpang MRT Jakarta untuk dapat membawa perlengkapan salat masing-masing," katanya.

Pihaknya juga menganjurkan kepada seluruh penumpang untuk dapat menerapkan jarak sosial dalam beraktivitas sehari-hari, terutama pada saat menggunakan MRT Jakarta.

Jarak sosial yaitu menjaga jarak dari orang lain atau menghindari kegiatan di keramaian.

"Sesuai dengan Protokol Pemerintah dalam penanganan virus corona COVID-19, jarak yang disarankan adalah 1 meter antar orang. Dengan dianjurkannya penerapan jarak sosial, PT MRT Jakarta menetapkan maksimal 60 penumpang per kereta atau 360 penumpang per rangkaian kereta," ujarnya.

Setiap anggota masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh agar imunitas kekebalan tubuh dapat meningkat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved