KKB Papua

Pratu Demisla Jual Amunisi ke KKB Papua, Anggota TNI Ini Divonis Penjara Seumur Hidup dan Dipecat

Majelis Hakim Pengadilan Militer III-19 Jayapura menjatuhkan vonis pidana penjara seumur hidup kepada Prajurit Satu Demisla Arista Tefbana di Jayapura

KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Sidang Pengadilan Militer III-19 Jayapura, dengan terdakwa Prajurit Satu Demisla Arista Tefbana, Kamis (12/3/2030). Demisla divonis seumur hidup setelah terbukti bersalah menjual senjata dan amunisi. 

Selain itu, garis perbatasan negara yang sangat luas dan garis pantai Papua yang demikian panjang dan tidak mungkin bisa dijaga selama 24 jam, dinilai memungkinkan menjadi peluang pasokan amunisi dari luar.

Menurut Aidi, pasca kerusuhan Ambon dan Poso juga menjadi salah satu faktor tersebarnya senjata dan amunisi ke KKB Papua.

Sebab, dari tangan perusuh di lokasi tersebut, belum semuanya berhasil ditarik kembali ke negara.

"Kemungkinan sebagian besar disusupkan masuk ke Papua," tutur Aidi.

 TERUNGKAP Danjen Kopassus Terapkan Strateginya Bikin Pimpinan KKB Papua Menyerahkan Diri

 Komandan TNI AD Mimpi Aneh Sebelum Gempur KKB Papua, Bermakna Kematian tapi Endingnya Misi Sukses

 Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya Dapat Peringatan dari TNI agar Menyerahkan Diri

Tak hanya itu, terjadinya konflik di beberapa negara tetangga seperti Filipina juga menjadi peluang sumber pasokon amunisi dan senjata masuk ke Papua.

Selain itu, dalam beberapa kali penyerangan Pos TNI-Polri, anggota kelompok separatis berhasil merampas senjata dan amunisi dari tangan aparat keamanan.

KKB Papua
KKB Papua (Kolase Tribun Batam)

Aidi juga menyebutkan, ada dugaan keterlibatan tokoh-tokoh Papua tertentu yang mendukung KKB Papua.

Salah satu indikasinya, beberapa tokoh Papua diam dan tidak bereaksi ketika kelompok separatis melaksanakan serangkaian tindakan kekerasan, pembantaian, penyerangan, pemerkosaan dan lain-lain.

Namun, saat negara bertindak mengerahkan aparat keamanan TNI-Polri, mereka ramai-ramai melancarkan protes, mengkritik, memaki, memfitnah bahkan meminta TNI-Polri ditarik dari Nduga.

"Jadi bukan tidak mungkin para tokoh Papua tertentu berada di balik pergerakan KKB Papua di hutan," kata Aidi.

 TERUNGKAP Prajurit TNI Berhasil Desak KKB Papua hingga Masuk Jurang, Ini Kronologinya

TNI dan Polri sergap petinggi KKB Papua

Di sisi lain, TNI dan Polri berhasil menyergap KKB Papua bernama Iris Murib menjelang HUT OPM

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pimpinan KKB Ditangkap Saat Cari Amunisi untuk HUT OPM di Papua', Iris Murib ditangkap pada Kamis (21/11/2019) di Kali Pindah-pindah, Jalan Trans Timika-Nabire, Distrik Iwaka. 

Dia ditangkap sekitar pukul 14.21 WIT

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, penangkapan Iris Murib dilakukan oleh Tim Khusus Polda Papua dan Satgas Nemangkawi.

Saat akan ditangkap, Iris Murib sempat melakukan perlawanan.

Dedengkot KKB Papua Iris Murib yang Serang Polsek Sinak dan Tewaskan 3 Polisi Diciduk saat Turun ke Mimika. Dedengkot KKB Iris Murib ditangkap Kamis (21/11/2019)
Dedengkot KKB Papua Iris Murib yang Serang Polsek Sinak dan Tewaskan 3 Polisi Diciduk saat Turun ke Mimika. Dedengkot KKB Iris Murib ditangkap Kamis (21/11/2019) (Facebook)

Menurut Paulus, dalam penangkapan itu Iris Murib terpaksa ditembak, supaya tidak melawan dan melarikan diri.

"Sekarang sudah di RS Bhayangkara Jayapura guna menjalani perawatan," kata Paulus.

Menurut Paulus, polisi sudah lama mengikuti gerak-gerik Iris Murib.

Paulus Waterpauw mengatakan, Iris Murib ditangkap saat sedang mempersiapkan aksi menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka ( OPM) pada 1 Desember 2019.

 Ramalan Zodiak Cinta Senin 25 November 2019 Gemini Kian Mesra, Pisces Bikin Tak Nyaman, Virgo Curiga

Menurut Paulus, Iris Murib ditangkap saat mencari amunisi terkait rencana aksi 1 Desember 2019 tersebut.

Selain itu, Iris Murib diketahui akan bergabung dengan KKB lainnya yang menuju Tembagapura, baik dari Intan Jaya, Sugapa, dan lainnya.

"Prinsipnya, yang bersangkutan di Timika dan akan bergabung ke Tembagapura bersama kelompok-kelompok lain dan melakukan aksi pada 1 Desember nanti," ujar Paulus.

 Ruben Onsu Banjir Pujian Netizen, Ini Gara-garanya yang Dilakukan Pertama Kali Demi Betrand Peto

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Profil Iris Murib, Pimpinan KKB yang Dikenal Sadis dengan Catatan Hitam', Paulus Waterpauw  menyebut Iris Murib dan kelompoknya tergolong sadis dalam melakukan aksinya.

Terlebih lagi, Iris Murib memiliki karakter keras dan bertindak sebagai eksekutor.

Paulus menceritakan beberapa riwayat kelam mengenai Iris Murib.

Pada 2014 lalu, kelompok yang dipimpin Iris Murib menembak dua personel kepolisian di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

 Chat Facebook Suami Ajak Chek-in Wanita Simpanan Viral di Medsos, Istri Syok Ternyata Adik Sendiri

Serangan itu menyebabkan Aipda Tomson Siahaan dan Bripda Ari Aprianto gugur.

"Ketika itu, personel kepolisian melakukan bersih-bersih dalam rangka perayaan ibadah Natal di gereja, kemudian diserang," kata Paulus saat ditemui pada Jumat (22/11/2019) malam.

Kemudian, pada 2015, Iris Murib pernah melakukan penyerangan terhadap Polsek Sinak.

Penyerangan itu lagi-lagi menimbulkan korban jiwa.

 ISTRI Mau Hadiahi Suami Tiket Masuk Bola Malaysia vs Indonesia, Suami Malah Nonton Sama Selingkuhan

Kelompok yang dipimpin Iris Murib menyebabkan tiga personel polisi gugur, dan seorang terluka.

Selain itu, Iris Murib juga merampas delapan pucuk senjata api dan amunisi.

"Saat itu, anggota (polisi) sedang istirahat, kemudian diserang," ujar Paulus.

Paulus mengapresiasi keberhasilan tim gabungan ini dalam menangkap Iris Murib, salah satu pimpinan KKB.

 VIDEO Ular Piton Bertarung Melawan Macan Tutul Jadi Viral, Simak Cara Raja Hutan Habisi Si Piton

Kepolisian akan memberikan penghargaan kepada personel gabungan yang menangkapnya.

"Karena dia sudah lama kita cari, di mana dia cukup keras, sadis, dan keji," kata Paulus. (Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dugaan Sumber Dana KKB Papua untuk Beli Senjata & Amunisi Terungkap, Kapolda Tindak Tegas Pelakunya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved