Virus Corona

Planetarium TIM Tutup hingga 14 Hari Mendatang untuk Cegah Virus Corona, Karyawannya Tetap Ngantor

SEJUMLAH tempat wisata di Jakarta akan tutup operasional selama 14 hari ke depan, hal ini dilakukan Pemprov DKI dalam mencegah penyebaran virus corona

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
Flyer Pelayanan Planetarium dan Observarium TIM (Taman Ismail Marzuki) tutup selama 14 hari ke depan mulai Sabtu 14 Maret 2020, tetapi pegawai pihak manajemen tetap bekerja. 

Penutupan dimulai dari Sabtu (14/3/2020) sampai Sabtu (28/3/2020) mendatang.

“Semua destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI Jakarta akan ditutup selama dua minggu ke depan,” kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (13/3/2020) petang.

Anies mengatakan, kebijakan ini diambil sebagai langkah meminimalisir kegiatan warga yang berada di ruang-ruang terbuka.

Soalnya, kata dia, tempata wisata tersebut berpotensi menimbulkan kerumanan warga, sehingga risiko penyebaran virus corona lebih tinggi.

“Untuk transportasi umum (Transjakarta, MRT dan LRT) tetap berjalan, HBKB (hari bebas kendaraan bermotor) ditiadakan selama minggu ke depan"

"Dan kalau kegiatan pariwisata Ancol tutup, Ragunan Tutup, Monas tutup dan museum tutup,” ujar Anies.

Berdasarkan data yang diperoleh, museum yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta ada empat.

Di antaranya Museum Sejarah Jakarta, Museum Prasasti, Museum Joang 45 dan Museum MH Thamrin.

Seruan Anies Baswedan Soal Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyerukan antisipasi terhadap pandemik virus corona kepada warga Jakarta.

Seruan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kepada warga dalam mengantisipasi virus corona agar tidak panik namun tidak menyepelekan.

Melalui Instagram-nya, @aniesbaswedan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyerukan antisipasi terhadap pandemik virus corona, Jumat (13/3/2020).

Berikut seruan Anies tersebut lengkap :

Warga Jakarta terkait pengendalian resiko penyebaran Covid 19, baru saja Who menetapkan covid 19 sebagai pandemi global.

Di Jakarta telah ditemukan kasus positif covid 19 dan telah terjadi penularan secara lokal.

Dan bila kita lihat, mayoritas kasus positif covid 19 terjadi di kota.

Ini kita sudah menyaksikan pengalaman di berbagai negara covid 19 dapat menyebar secara cepat di sana.

Ketika tidak dilakukan langkah-langkah yang serius dan penuh kedisiplinan.

Tapi juga kita menyaksikan ada negara-negara yang berhasil mengendalikan penyebaran covid 19.

Karena tindakan cepat karena tindakan serius dan dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat.

Oleh karena itu kita di Jakarta harus bersama-sama melakukan langkah pencegahan secara masih.

Kita kerjakan ini semua demi keselamatan seluruh warga Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPD Golkar DKI Jakarta, Jalan Pegangsaan Barat, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/2/2020) malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPD Golkar DKI Jakarta, Jalan Pegangsaan Barat, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/2/2020) malam. (Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri)

Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat, untuk menolong satukan prinsip keselamatan, terutama di hari-hari ke depan.

Yang kedua mari kita lakukan langkah-langkah praktis tingkat pribadi kita masing-masing.

Pertama melakukan cuci tangan sesering mungkin dan hindari tangan menyentuh wajah.

Lalu praktekkan etika batuk dan bersin yang baik.

Caranya simple menggunakan penutup tisu atau gunakan lipatan siku.

Yang kedua hindari kontak langsung seperti berjabat tangan berpelukan, dan gunakan metode sapa yang tak harus bersentuhan tangan.

Kita juga menganjurkan kepada warga untuk menghindari kegiatan yang memiliki potensi penularan.

Kita juga sudah menyampaikan kepada para penyelenggara event-event untuk menunda kegiatan jika dipandang memiliki resiko penularan.

Bahkan kami telah meniadakan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day untuk dua minggu kedepan.

Bagi warga yang sakit silakan menggunakan masker dan gunakan sesuai dengan panduan.

Lalu kita semua mari kenali gejala covid 19 dan bila ada di antara kita yang merasakan gejala itu langsung hubungi nomor kami 112 atau 0813 8837 6955.

Lalu Anda tetap tinggal di rumah.

Ini tujuannya menghindari potensi penularan.

Petugas kita akan menghubungi akan memberikan panduan

Dan bila perlu ke fasilitas pelayanan kesehatan Anda akan dijemput.

Kami menganjurkan pada semua untuk mencari informasi lebih lanjut lebih jauh soal ini.

Silakan kunjungi website Pemprov DKI Jakarta corona.jakarta.go.id.

Dan silakan Anda unduh materi materi sosialisasi di website itu, dibagikan kepada keluarga, kolega, tetangga, dan masyarakat sekitar.

Ingat prinsipnya jangan panik, tapi juga jangan menganggap enteng.

Tetap waspada dan perlu terus menjaga kesehatan.

Kami berharap imbauan dilaksanakan.

Semoga Jakarta terhindar dari wabah.

Dan saya berharap kepada semua mari kita doakan semua petugas kesehatan kita.

Yang di hari-hari ini bekerja siang malam mereka menjadi garda terdepan untuk melindungi seluruh warga Jakarta.

Mereka yang paling beresiko terpapar.

Kita doakan mereka selalu sehat dan mari kita tunjukkan bahwa kita bisa mengendalikan penyebaran covid 19 ini.

Kini saatnya bagi kita di Jakarta untuk bergerak bersama.

Kita harus solid dan kita harus disiplin untuk melindungi diri sendiri.

Dan melindungi diri sendiri adalah juga menyelamatkan orang lain.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu melimpahkan rahmatnya hidayahnya dan perlindungannya kepada kita semua, terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. 

Berikut video seruan Anies baswedan melalui Instagram-nya >>> LINK

Update Jumlah Pasien Positif Corona

Jumlah pasien positif corona naik hingga 100 persen.

Pasien positif corona bertambah 35 orang.

Di mana jumlah pasien positif corona sebelumnya hanya 34 pasien.

Maka total jumlah pasien positif corona hingga Jumat (13/3/2020)menajdi 69 orang.

Seperti dilansir Tribunnews, Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan informasi terkini terkait wabah virus corona di Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Ahad. (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Ahad. (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga) (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)

Yurianto menyebut, sebanyak 35 pasien positif virus corona bertambah dari sebelumnya 34 pasien.

Sehingga total pasien positif virus corona di Indonesia sebanyal 69 orang pasien.

Dari informasi yang dibacakan, ada dua kasus yang masih berusia 2 tahun dan 3 tahun.

"Data yang saya berikan ini data tresing dari dua hari lalu, yang sebelumnya merilis 34 pasien dari berbagai daerah sehingga data tersebut (69 pasein,red) hingga tadi siang," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 13/3/2020).

Ia menambahkan, sebanyak 35 pasien baru ini merupakan hasil tresing dari pasiem positif sebelumnya.

"Ini mengambarkan kita harus melaksanakan tresing," jelasnya.

Sedangkan,  Presiden Joko Widodo menjelaskan penanganan penyebaran virus corona yang dilakukan pemerintah Indonesia.

Berdasarkan data terakhir, menurut presiden, jumlah orang yang positif corona yakni 34 kasus, dan dua diantaranya meninggal.

"Per tanggal 12 maret 2020 di negara kita Indonesia, ada dua pasien meninggal dunia,” kata Presiden Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Jumat (13/3/2020).

Berdasarkan data yang disampaikan pemerintah satu dari dua pasien yang meninggal tersebut yakni, pasien dengan nomor kasus 25.

Pasien tersebut meninggal karena faktor adanya penyakit penyerta diantaranya diabetes dan hipertensi. Kondisi pasien sudah buruk saat masuk ke rumah sakit.

Sementara satu lagi pasien yang meninggal yakni pasien di RS Soewardi, Solo, Jawa Tengah.

Pasien tersebut dinyatakan positif Corona setelah hasil pemeriksaan spesimen atau sampelnya keluar.

Belum diketahui pasien yang meninggal di Solo tersebut merupakan pasien dengan nomor kasus berapa.

Pasien Kabur telah Kembali

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menanggapi informasi perihal adanya satu pasien positif virus corona atau Covid-19 yang sempat dinyatakan kabur dari ruang rawat isolasi di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Menurut Yuri, pasien yang dimaksud saat ini sudah kembali menjalani perawatan.

"Sudah dievakuasi kembali. Sudah kembali (dirawat)," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Achmad Yurianto mengaku heran mengapa informasi soal satu pasien ini diungkap pihak rumah sakit.

 Pasalnya, kata dia, kejadian yang sebenarnya adalah pasien tidak kabur.

"Makanya kenapa kok dimunculkan lagi, apakah biar heboh ? Dia tidak kabur. Dia ini single parent, ya (saat itu) mengurus anaknya dulu, lah," tuturnya.

Saat itu, ucap dia, hasil pemeriksaan laboratorium dari pasien tadi belum keluar.

Dengan demikian, pasien ketika itu belum tahu mengidap Covid-19.

"Waktu itu menunggu hasil belum ada. Jadi urus keluarga dulu. Keesokannya, hasil laboratorium sudah ada. Jadi didatangi lagi (untuk dievakuasi)," ucap Yurianto. "

Sudah balik lagi (ke RSUP)," kata dia.

 Usai kejadian ini, pihak Dinas Kesehatan Jakarta Timur lantas melakukan contact tracing.

Tujuannya untuk mengetahui siapa saja dan daerah mana saja yang berkontak dengan si pasien. "Kan sudah di-tracing sama Dinkes," ucap Yuri.

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengatakan bahwa ada satu pasien positif covid-19 yang sempat kabur dari ruang rawat isolasi.

Peristiwa itu terjadi sekitar satu pekan yang lalu. Pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina di lokasi, Jumat (13/3/2020).

Diduga pasien tersebut kabur karena takut tertular dengan pasien positif Covid-19 lainnya. Sebab, ruang isolasi di RSUP Persahabatan, satu kamar diisi dua pasien.

"Bahwa ruang isolasi satu kamar untuk dua orng itu betul. Tapi ini sudah memenuhi kriteria," ujar Erlina.

"Bahwa ruangan kami bertekanan negatif jadi untuk transmisi itu sangat-sangat kecil kemungkinan dan juga untuk pengendalian dan pencegahan infeksi itu disarankan untuk tempat tidur berjarak minimal dua meter dan itu dilakukan," kata dia.

Kronologi

Seperti diketahui, Satu pasien positif virus corona dikabarkan kabur dari Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Persahabatan, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Pihak RSUP Persahabatan menyebut pihaknya tidak mengetahui hal itu, karena pasien meninggalkan ruang isolasi secara diam-diam, tanpa izin tim medis.

Ruang isolasi itu pun disebut pihak RSUP Persahabatan, memang tidak terkunci.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara RSUP Persahabatan dr. Erlina Burhan, saat konferensi pers di rumah sakit itu, Jumat (13/3/2020).

Peristiwa itu terjadi sekitar satu pekan yang lalu.

Pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"(Pasien) tidak diizinkan (keluar ruang isolasi). Jadi kan ada pintu masuk, diam-diam dia keluar. Sudah ditunggu oleh keluarga. Kita tahu, setelah dia keluar," kata Erlina di lokasi, Jumat (13/3/2020).

Erlina menambahkan, pasien itu berjenis kelamin perempuan dan merupakan warga DKI Jakarta.

"Ruang isolasi bukan kayak penjara yang digembok yah. Ada juga tempat masuknya. Karena kan pasien harus masuk dari depan, nah begitu masuk petugas meleng, dia (pasien) keluar dan sudah ada keluarga," ujar Erlina. 

Diduga pasien tersebut kabur karena takut tertular dengan pasien positif Covid-19 lainnya.

Sebab, ruang isolasi di RSUP Persahabatan, satu kamar diisi dua pasien.

"Bahwa ruang isolasi satu kamar untuk dua orng itu betul. Tapi ini sudah memenuhi kriteria. Bahwa ruangan kami bertekanan negatif jadi untuk transmisi itu sangat-sangat kecil kemungkinan dan juga untuk pengendalian dan pencegahan infeksi itu disarankan untuk tempat tidur berjarak minimal dua meter dan itu dilakukan," ujar Erlina.

Hingga kini pihak RSUP Persahabatan belum mengetahui apakah pasien tersebut kembali dirawat di RS rujukan lainnya atau tidak.

 

Total 34 Pasien, Lima Orang Sembuh, Dua Meninggal

TAK sampai dua minggu sejak Presiden Jokowi mengumumkan wabah Virus Corona masuk Indonesia dan menginfeksi dua warga Depok, sejumlah pasien sudah dinyatakan sembuh.

Hingga Jumat (13/3/2020) petang, sudah lima orang dinyatakan sembuh dari virus yang bernama resmi COVID-19 itu.

Lima orang itu adalah pasien bernomor kasus 01, 03, 06, 14, dan 19.

"Tiga pasien itu adalah kasus 06, kasus 14, dan kasus 19," kata Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk urusan Virus Corona, di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).

"Dua kali pemeriksaan hasilnya negatif," imbuhnya.

Pasien kasus nomor 06 adalah laki-laki berumur 39 tahun.

Pasien kasus 14 pria berumur 50 tahun, dan pasien kasus 19 juga laki-laki berusia 49 tahun.

Ketiga pasien yang dinyatakan sembuh itu selama ini dirawat di RSUP Persahabatan.

Sehari kemudian, pasien positif virus corona bernomor kasus 01 dan 03 yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga dinyatakan sembuh.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril mengatakan, kedua pasien tersebut dinyatakan negatif berdasarkan dua kali hasil laboratorium.

"Jadi pasien nomor 01 itu sudah negatif dua kali."

"Alhamdulillah fisiknya sangat baik."

"Kemudian pasien nomor 03 juga negatif sudah dua kali," kata Syahril, Jumat (13/3/2020).

Syahril menambahkan, kondisi klinis kedua pasien tersebut juga menunjukkan perkembangan positif. Sehingga, mereka dinyatakan sembuh dan bisa dipulangkan.

"Keduanya klinisnya sudah bagus. Keadaan umumnya baik dan bisa kita nyatakan sembuh dalam pelayanan ini," ucap Syahril.

Dua Pasien Meninggal

Presiden Joko Widodo lantas mengatakan dua pasien positif virus corona meninggal dunia, dari total 34 orang yang dinyatakan positif sampai Kamis (12/3/2020) kemarin.

"Per tanggal 12 Maret, di Indonesia 34 kasus telah terkonfirmasi. Dan 2 pasien meninggal dunia," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).

Jokowi menyatakan pemerintah terus meningkatkan kesiapan dan ketangguhan dalam menghadapi penyebaran virus yang sudah masuk dalam status pandemi ini.

"Langkah-langkah serius telah kita ambil."

"Di saat yang bersamaan kita tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat," tuturnya.

Pasien pertama yang meninggal dunia karena Virus Corona atas nama kasus nomor 25.

Pasien tersebut merupakan warga asing berusia 53 tahun.

"Pasien 25 meninggal dunia," kata juru bicara untuk urusan Virus Corona Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Yuri mengatakan, pasien tersebut sebelumnya juga mengidap penyakit lain, salah satunya diabetes.

"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat."

"Karena memang ada faktor penyakit yang mendhauluinya, di antaranya diabest hipertensi hipertiroid dan penyakit paru," ujarnya.

Pasien kedua yang meninggal adalah pria berusia 59 tahun.

Pasien itu meninggal di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020).

Namun, belum dijelaskan pasien kedua yang meninggal itu kasus nomor berapa. (FAF/CC/Wartakotalive/Kompas.com/Tribunnews)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved