ABG Bunuh Bocah

Meski Ikhlas, Ayah Korban Tetap Tak Menyangka Anaknya Dibunuh ABG Tetangganya yang Dikenal Pendiam

Meski Ikhlas, Ayah Korban Tetap Tak Menyangka Anaknya Dibunuh ABG Tetangganya yang Dikenal Pendiam

TRIBUNJAKARTA DIONISIUS ARYA BIMA SUCI/KOMPAS BONFILIO MAHENDRA
Ayah Korban Pembunuhan Tak Curiga Anak Main Bareng, Terkuak Perubahan Drastis Sikap Pelaku Saat SMP. 

Ayah korban pembunuhan oleh gadis ABG di Sawah Besar, Kartono (40) mengaku tak curiga ketika anaknya APA (5) bermain bareng dengan pelaku NF (15).

Diceritakan Kartono, APA kerap bermain dengan adik NF saat ditinggal ibunda kerja.

Kartono dan sang istri percaya saja dan tak menaruh curiga ketika APA bermain bareng adik NF dan NF.

Remaja Pembunuh Bocah Diisolasi Saat Pemeriksaan Psikologis

Kesaksian Tetangga, Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun Kelakuannya Berubah Sejak di SMP

Kartono menilai, NF mempunyai karakter yang pendiam.

Karena itu juga, Kartono berprasangka baik sebab usia NF dan adiknya cukup jauh.

"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main. Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," ujar Kartono.

Pemakaman bocah 6 tahun yang dibunuh ABG dan mayatnya disimpan di dalam lemari, Sabtu (7/3/2020)
Pemakaman bocah 6 tahun yang dibunuh ABG dan mayatnya disimpan di dalam lemari, Sabtu (7/3/2020) (Wartakotalive/Joko Supriyanto)

Kartono mengaku, tak menyangka anaknya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

"Saya enggak sangka, anak saya di situ sudah lama bertetangga. Sudah lama. Biasa (APA) main dengan adiknya umur 4 tahun," aku Kartono.

Dua Minggu Ditahan Polisi Karena Kasus Narkoba, Berkas Vitalia Sesha Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lebih lanjut, Kartono menuturkan harapannya jika pelaku bisa dijerat hukuman yang setimpal atas apa yang diperbuatnya, sebab apa yang dilakukan pelaku terbilang tak manusiawi.

"Saya penginnya pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati lah," tegas Kartono.

Selain itu, Kartono mengaku tak menyangka akan perbuatan pelaku kepada anaknya, sebab anaknya memang kerap bermain di rumah pelaku, karena ibu korban ikut pekerja di tempat tinggal pelaku untuk membantu membuat kue.

"Saya nggak habis pikir bisa setega itu sampai makan nyawa anak kecil gitu, yang saya pikirin itu anak kecil kok ya sampai begitu," beber Kartono.

Jennifer Dunn Tak Hadiri Sidang Kasus Wawan, Ini 13 Artis Terima Hadiah Mobil dari Tubagus Chaeri

Ia sendiri mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya itu, meski ibunya dalam kondisi shock atas kejadian ini, ia pun hanya bisa menginggat dan mengenang keceriaan anaknya itu.

"Anak saya ini nurut banget orangnya. Suka ngaji, paling demen pakai baju muslim pakai kerudung. Tapi saya ikhlas," ujar Kartono.

Perubahan drastis sikap pelaku

NF (15) gadis ABG yang membunuh anak berusia 6 tahun berinisial APA ternyata kerap mengurung diri di dalam kamarnya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Sikap NF itu berbeda saat dirinya masih belajar di sekolah dasar.

Dua Cawagub DKI Temui Anies Baswedan, Calon Partai Gerindra Mundur dari DPR

Tetangga pelaku menceritakan saat SD NF sering mengajak anak-anak bermain.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo saat menyampaikan keterangan ungkap kasus pembunuhan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo saat menyampaikan keterangan ungkap kasus pembunuhan di Polres Metro Jakarta Pusat. (Wartakotalive/Joko Supriyanto)

Yanti, warga sekitar, mengaku NF kerap mengajak anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya untuk bermain di rumahnya.

Namun, kata dia, itu terjadi sewaktu NF duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Sedangkan, pada saat sudah masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), NF sudah jarang terlihat bermain.

“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas,” kata Yanti.

Dua Cawagub DKI Temui Anies Baswedan, Calon Partai Gerindra Mundur dari DPR

Yanti menambahkan, NF kerap mengurung diri di kamarnya yang berada di lantai dua rumah.

Kondisi Rumah Pelaku

Warga Sawah Besar, Jakarta Pusat digemparkan tragedi pembunuhan seorang anak berusia 6 tahun yang diduga dibunuh oleh NF, remaja berusia 15 tahun.

Pada Minggu (8/3/2020) siang atau berselang tiga hari setelah pembunuhan, terlihat sejumlah warga masuk-keluar di gang kecil tempat rumah NF, yang notabene menjadi tempat kejadian perkara pembunuhan berada.

Diantaranya, anak-anak berusia sekitar 5-10 tahun. Mereka bermain-main di sekitar tempat kejadian perkara pembunuhan.

Terlihat, dua orang anak perempuan sedang asik bermain gadget.

Ahok BTP Disebut Calon Bos Ibu Kota Negara, Begini Reaksi 7 Tokoh Nasional

Rumah, tempat terjadinya tindak pembunuhan itu berlantai dua.

Satu unit garis polisi berwarna kuning melintang di pintu masuk rumah.

Dari luar, terlihat rumah bercat hijau itu tampak kotor. Kayu-kayu pintu sudah mulai terkelupas.

Terlihat, bercak-bercak berwarna hitam di pintu. Namun, tidak dapat melihat ke dalam rumah, karena ditutupi gorden.

Sedangkan, pada saat melihat ke lantai dua, terlihat sejumlah pakaian yang masih terjemur.

Rumah itu berada paling depan dari gang tempat warga sekitar masuk-keluar ke pemukiman.

Gang itu hanya dapat dilalui sepeda motor.

Antara rumah satu dengan rumah lainnya saling berdekatan.

Masyarakat dalam Disorientasi, Romo Magnis: Ini Peran Filsafat dan Teologi di Negara Pancasila

Tidak jauh dari rumah itu, terletak rumah korban. Jarak antara rumah korban dengan rumah tempat terjadinya pembunuhan itu sekitar 50 meter.

Untuk diketahui, NF diduga membunuh seorang anak berusia 6 tahun, pada Kamis (5/3/2020).

Korban dibunuh dengan cara dibenamkan di bak mandi rumah NF.

NF sempat menyimpan korban di lemari kamar yang berada di lantai 2.

Berselang satu hari kemudian, NF melaporkan kejadian itu kepada aparat Polsek Taman Sari.

Masyarakat dalam Disorientasi, Romo Magnis: Ini Peran Filsafat dan Teologi di Negara Pancasila

Namun, karena tempat kejadian perkara masuk wilayah hukum Polsek Sawah Besar, maka kasus itu ditangani Polsek Sawah Besar dibantu Polres Metro Jakarta Pusat.

Terpengaruh Karakter Film

Polisi menyebut dari hasil pemeriksaan NF (15) pelaku pembunuhan bocah usia 6 tahun di Sawah Besar Jakarta Pusat, terinsiparasi dari salah satu karakter film yang ia tonton, yaitu Slender Man.

Slender Man merupakan karakter fiksi seorang pria tipis tinggi, dengan tanpa wajah, memiliki tentakel mengenakan baju hitam berdasi merah, pada umumnya Slender Man suka menculik bahkan menyiksa anak-anak.

Pemeriksan sementara yang dilakukan kepada NF, ia sendiri pun mengakui jika ia memang sangat menyukai karekter Slender Man bahkan juga kerap menonton film Chaki.

"Dia sampaikan emang sudah lama nonton film Sleder Man. Emang paling favorit. Ini pengakuan dia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020)

Lama Menghilang, Hasnia Gembira Saat Bertemu Kembaran Anaknya Buaya Berjari Lima

Selain itu dikatakan Yusri saat melakukan pembunuhan sendiri, pelaku pun mengaku sadar dan hanya secara spontan muncul hasrat melakukan aksi pembunuhan tersebut.

Hanya saja saat itu pelaku tak dapat menahan hasratnya.

"Pengakuan awal dia spontan saja ingin membunuh, jadi secara tiba tiba saja muncul pada saat itu. Dia pun mengaku pernah merasakan hal serupa tapi masih dapat ia tahan," katanya

Selain menyukai karakter film Slender Man, NF juga sering menyaksikan film-film horor seperti chaki, hal ini ditunjukan dengan adanya gambar-gambar Slender Man, hingga catatan curahatan hati di dalam sebuah buku pelaku. (Tribunnews/TribunJakarta/Wartakotalive)

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sikap Siswi SMP Pembunuh Bocah Ini Berubah Sejak Duduk di SMP, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved