INI Motif Oknum TNI Tusuk Pria Hingga Tewas Setelah Mabuk di Kafe di Tanjung Priok
Oknum TNI aktif dengan pangkat kopral dan korban itu datang ke kafe untuk mendapatkan hiburan.
Penulis: Junianto Hamonangan |
"Dan kebetulan tersangka ini oknum TNI dengan kesatuan dari Yon BA."
"Dengan pangkat kalau enggak salah masih aktif, kopral," ucap Budhi.
Budhi menegaskan, penangkapan AD dilakukan dengan cara berkoordinasi bersama komandan dari kesatuan tempat yang bersangkutan bertugas.
• Liga 1 2020 Baru Berjalan Satu Laga, Pelatih Bhayangkara FC Lihat Gelagat Tuan Rumah Diuntungkan
"Komandan kesatuannya lalu menginstruksikan kepada bawahannya untuk mencari yang bersangkutan dan kemudian mengamankan di kesatuannya," terang Budhi.
Setelah itu, pihaknya berkoordinasi dengan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) untuk datang ke kesatuan tersebut.
Sebab, seusai menusuk korban, pelaku kembali ke tempatnya.
• Demi Kongres Partai Demokrat, Anies Baswedan Bakal Sesuaikan Aturan Izin Keramaian Terkait COVID-19
"Tidak ada (perlawanan) karena memang awalnya diamankan oleh komandan kesatuannya."
"Jadi setelah melakukan tindak pidana dia kembali ke kesatuannya," jelas Budhi.
Ditangani Polisi Militer
Kasus penusukan terhadap Zulmasri (43) hingga tewas selanjutnya ditangani oleh Polisi Militer.
Sebab, pelaku merupakan oknum TNI aktif dengan pangkat kopral.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, pelaku berinisial AD tersebut merupakan oknum TNI dan masih aktif.
• Bakal Digeruduk Massa PA 212, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di Sekitar Kantor Kedutaan Besar India
Dengan kondisi seperti itu, maka penanganan kasus tersebut berbeda dari biasanya, di mana kali ini ditangani oleh Sub Detasemen Polisi Militer.
"Karena itu pelaku sudah pasti anggota TNI yang masih aktif, maka secara kewenangan kami menyerahkan kepada Subdenpom," tutur Budhi.
Sehingga, nantinya pelaku yang menghilangkan nyawa orang lain itu akan menjalani hukuman pidana secara militer dan bukan pidana umum.
• Jokowi: Musuh Terbesar Kita Bukan Virus Corona, tapi Rasa Panik dan Berita Hoaks