Virus Corona

Ini Kisah Putri, yang Diminta Rp 1 Juta saat Periksa untuk Virus Corona di Rumah Sakit Jakarta

Putri seorang WNI mengaku diminta biaya Rp 1juta untuk pemeriksaan dirinya, memastikan apakah terinfeksi virus corona atau tidak.

Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive/Muhammad Azzam
RSUD Dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi melakukan simulasi penanganan pasien suspect corona, Kamis, (5/3/2020). 

Putri seorang Warga Negara Indonesia (WNI) mengaku diminta biaya Rp 1juta untuk pemeriksaan dirinya, memastkan apakah terinfeksi virus corona atau tidak.

Wanita yang menggunakan nama samaran tersebut, menceritakan pengalaman terkait virus corona itu dirasakannya di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Ia mengaku memang pemeriksaan terkait virus corona itu inisiatif dirinya sendiri.

Suspect Corona, Dua Ojek Online ini Malah Kabur saat Dikarantina, Sampai Sekarang Belum Ditemukan

VIRAL Makkah Sepi Jamaah, Tahukah Anda Apa Isi di dalam Kabah, Yuk Intip di sini

Seperti dilansir dari Tribunjakarta, "Ada alasan sebelumnya bukan karena kepanikan. Setelah saya lihat berita ada 2 orang positif virus corona dan pernah berobat di RS Depok, kebetulan di RS tersebut saya juga berobat di waktu yang sama dengan mereka".

Lebih lanjut, Putri memaparkan saat itu kondisi HBnya menurun dan positif kena typhus.

"Jadi di tanggal yang sama, kami berobat sama. Selang dua hari saya kena flu, sudah berobat tetapi masih meriang. Saat saya lihat berita itu, saya khawatir karena di rumah ada orang tua dan bayi," tegas Putri.

Gara-gara mengidap flu tersebut, Putri berinisiatif untuk memeriksakan dirinya ke sebuah rumah sakit di Jakarta.

"Saya ke RSPAD karena itu salah satu RS yang dirujuk pemerintah untuk pemeriksaan virus corona," aku Putri.

Sesampainya di RSPAD, Putri menjelaskan maksud kedatangan untuk pemeriksaan virus corona dan alasan melakukan screening.

"Tetapi bagian informasi bilang gak bisa berobat karena pasien sudah dibatasi 25 orang per hari. Dokter gak bisa terlalu banyak memeriksakan pasien. Saya kaget dan gak cukup puas," cerita Putri.

Kemudian, Putri disarankan kembali besok.

Namun Putri berinisiatif untuk menanyakan ke bagian pendaftaran atas nasibnya.

"Saya bilang kondisi tak enak sehingga tak bisa pulang ke rumah begitu saja. Saya punya alasan melakukan pemeriksaan, tetapi dia bilang gak bisa, harus besok."

"Saya tanya kalau ke UGD sekarang bisa? dia bilang bisa tetapi hanya ditangani dokter umum, bukan pemeriksaan corona," tegas Putri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved