76 Tenaga Medis dan 4 Warga Depok Masuk ODP Virus Corona, Meski Semuanya dalam Kondisi Sehat

76 Tenaga Medis dan 4 Warga Depok yang Masuk ODP Virus Corona Dalam Keadaan Sehat Meski Hasil Lab Belum Keluar

Perkembangan terkini dari 76 tenaga medis yang dirumahkan pasca ditetapkannya dua warga yang positif terinfeksi virus corona (2/3/2020), dikatakan Wali Kota Depok Muhammad Idris dalam keadaan baik.

Puluhan tenaga medis tersebut dikatakan Idris masuk dalam kategori Orang Dengan Pemantauan (ODP).

• 4 Suspect Baru Virus Corona Berasal dari Kelompok Dansa yang Sama dengan Dua Pasien Warga Depok

• UPDATE Minimalisir Warganya Terinfeksi Virus Corona, Pemkot Depok Siapkan 24 Rumah Sakit

"Alhamduliah ODP semuanya dinyatakan sehat, kecuali memang ada beberapa yang masih menunggu hasil lab," tutur Idris kepada wartawan di ruang Crisis Center, Lantai 5, Gedung Sekretariat Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Depok, Jumat (6/3/2020).

Idris mengatakan, 76 tenaga medis itu sudah menjalani uji sample yang terbagi menjadi beberapa kloter.

• Update Pertandingan Persita Tangerang Vs PSM Makassar, Persita Tertinggal 0-1 di Babak Pertama

Kloter pertama pada 3 Maret dilakulan sample swap kepada 16 orang, pada 4 Maret dilakukan terhadap 43 orang, dan 5 maret dilakukan ke 17 orang.

"Hasilnya belum ada dan semua (petugas medis) dalam pantauan puskesmas sesuai wilayah masing-masing," papar Idris.

Sementara, empat orang tetangga yang sempat menjenguk pasien yang sudah positif virus corona juga sudah dilakukan pengambilan sampel dengan cara di swap.

Namun hasilnya, kata Idris belum juga ada terhadap sampel dari empat orang tersebut.

• Abbott Gelar Kampanye Tantangan Stand4Strength, Ini Risikonya Jika Anda Tak Mampu Melakukannya

Sedangkan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah pasien yang telah dinyatakan positif virus corona dipaparkan Idris telah selesai dilakukan isolasi di RSPI Sulianti Saroso.

"Hasil lab ART nya dinyatakan negatif dan sudah diperbolehkan pulang tetapi masih dalam pemantauan puskesmas setempat," papar Idris.