Virus Corona
Begini Cara Virus Corona Punah dan Musnah Menurut Ahli Virology dari Universitas Hong Kong
Begini Cara Virus Corona Punah dan Musnah Menurut Ahli Virology dari Universitas Hong Kong. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Virus Corona kini menjadi hal yang begitu menakutkan bagi banyak orang.
Virus Corona juga sudah masuk ke Indonesia.
Presiden Jokowi yang mengumumkan hal itu secara langsung setelah ada 2 warga Depok dinyatakan positif virus corona.
Kini, pertanyaannya, kapan virus corona ini berakhir? Kapan virus corona punah? Bagaimana cara virus corona punah?
• Relawan Binatang Sebut Sejauh Ini Hewan Peliharaan Belum Terbukti Dapat Tertular Virus Corona
Ahli dari China mengungkapkan dua kemungkinan bagaimana kasus virus corona akan berakhir di dunia.
Pada dasarnya tidak ada jawaban pasti terkait kapan virus corona akan berakhir di dunia.
Namun, Pakar virology dari Universitas Hong Kong, Dr Jin Dongyan, memastikan jika virus corona nantinya akan hilang dengan sendirinya, seperti gejala flu biasa.
"Gejalanya akan hilang sendiri, sama seperti flu atau salesma," kata Dr Jin Dongyan.
Hal tersebut juga berarti bisa saja orang yang sebenarnya terinfeksi virus Corona masih dapat beraktivitas seperti biasa.
Bahkan penyebaran virus pun bisa terjadi tanpa disadari.
• Pelatih PS Tira Persikabo Kecewa Virus Corona Tunda Laga Liga 1 2020
Dari fenomena tersebut, para ahli memperkirakan akan ada dua kemungkinan terkait akhir wabah Covid-19 ini.
Yaitu lama-lama akan tidak menular lagi, atau virusnya mati, sama seperti SARS san virus-virus sebelumnya.
Alternatif lain, Covid-19 akan hidup bersama manusia, kadang hilang dan timbul sesuai musim, sama seperti influenza.
"Dalam situasi tersebut, orang harus belajar untuk hidup bersama virusnya dan terkadang akan menimbulkan gejala, tetapi lama-kelamaan virusnya akan kehilangan bahayanya."
"Seiring waktu, para ilmuwan juga bisa mengembangkan vaksinnya," katanya.
Sementara itu, berikut ini adalah beberapa fakta menyangkut virus corona:
• Tidak Hanya Indonesia, Slipknot Batalkan Konsernya di Seluruh Asia Akibat Wabah Virus Corona
1. Peluang Sembuh Tinggi
Menilik data kasus virus corona terbaru, pihak pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak panik berlebihan.
Hal ini dikarenakan virus corona masih bisa disembuhkan dengan perawatan medis yang tepat.
Tercatat korban meninggal akibat terjangkit virus corona menjapai 3.117 jiwa.
• Wabah Virus Corona Pemprov DKI Hentikan Penerbitan Izin Syuting Film dan Bazar di Taman

Angka tersebut memang terbilang tinggi, namun jika dibandingkan dengan penderita yang sembuh, perbandingannya pun sangat mencolok.
Dari 90 ribu lebih kasus virus corona, 48 ribu diantaranya dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan.
2. Panik Justru Akan Tingkatkan Resiko Tertular
Sementara itu, pihak World Health Organization (WHO) meminta warga untuk tidak panik, namun tetap waspada.
Bukan tanpa alasan, pasalnya para ilmuwan dan otoritas kesehatan memastikan satu hal terkait kasus virus corona.
Walau pun virusnya berpeluang mematikan, namun mayoritas orang yang terinfeksi sejauh ini hanya mengalami gejala ringan dan bisa sembuh total.
Hal itu penting untuk dipahami untuk mencegah kepanikan global dan mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kemungkinan penularan.
• RSUD Kota Bekasi Lakukan Simulasi Penanganan Pasien Suspect Virus Corona

Pakar virology dari Universitas Hong Kong, Dr Jin Dongyan mengatakan kepanikan hanya menambah peluang penularan virus corona.
"Mayoritas orang sekarang panik, dan sebagian besar malah meningkatkan risiko," kata Dr Jin Dongyan, dikutip dari New York Times via Intisari.
3. Dua Kategori Kasus
Kasus Covid-19 dibedakan menjadi dua, yakni kasus berat dan ringan.
Kasus ringan melibatkan pneumonia, penyakit infeksi pada paru, atau ada komplikasi pneumonia ringan.
Sementara kasus yang berat memiliki gejala sesak napas, saturasi oksigen darah rendah, atau gangguan paru.
Adapun pasien dikatakan berada dalam kondisi kritis ketika mengalami gagal napas, shock septik, atau disfungsi organ.
• Tim Satgas RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Tangani Gejala Awal Virus Corona

Sejauh ini di China, kasus yang tergolong berat kurang dari 14%, dan kritis kurang dari 5%.
Sedangkan secara umum angka kematian akibat virus ini di China yakni 2,3%.
Kendati dekimikian, gejala yang ringan ternyata memiliki sisi negatif karena membuat para ilmuwan lebih sulit untuk dikenali dan pasien tidak berobat ke dokter.
Selain itu, seseorang bisa saja terinfeksi tetapi tidak menimbulkan gejala apa pun.
Menurut Dr Jin Dongyan, orang yang mengalami gejala virus Corona ringan, secara umum sulit dibedakan dengan orang yang sakit flu biasa atau salesma.
"Gejalanya bisa sangat ringan, seperti nyeri tenggorokan."
"Lalu setelah satu 2 hari sembuh. Bahkan pada pasien yang ke dokter, gejalanya tidak dikenali karena sangat ringan, seperti flu," ujarnya.
• Cara Susan Sameh Cegah Virus Corona, 2 Penangkal Virus Ini Ada dalam Tas
4. Kapan Virus Corona Berakhir?
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kapan Virus Corona Berakhir? Ahli dari China Ungkap 2 Kemungkinannya, Masyarakat Tak Perlu Khawatir.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi