Virus Corona

2 Anjing dan 1 Kelinci yang Dipelihara Pasien Positif Virus Corona di Depok Ikut Diperiksa

DINAS Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok mengambil contoh darah dari ketiga hewan milik warga Depok yang positif virus coro

Penulis: Vini Rizki Amelia |

DINAS Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok mengambil contoh darah dari ketiga hewan milik warga Depok yang positif virus corona.

Pengambilan ini dilakukan seusai rumah pasien tersebut disterilkan dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan pada Senin (2/3/2020) lalu.

"Ada tiga hewan peliharaan, dua ekor anjing dan satu ekor kelinci yang kami ambil sampel."

Kena Stigma Negatif, Ojek Online Ogah Masuk Perumahan Tempat Tinggal Pasien Virus Corona di Depok

"Untuk memastikan hewan-hewan tersebut tidak terjangkit Covid-19."

"Kami siap untuk mengobservasi dan monitor terus kesehatan hewan-hewan ini,” kata Kepala DKPPP Diah Sadiah saat dihubungi wartawan, Rabu (4/3/2020)

Pengujian sampel tersebut, kata Diah, telah menggandeng Laboratorium Penyidikan dan Pengujian Veteriner di Balai Veteriner Subang, Jawa Barat.

Bukan Kena Virus Corona, Warga Bekasi yang Meninggal di Cianjur karena Sakit Jantung dan Paru-paru

Nantinya, sampel dikirim dan akan memakan waktu 14 hari untuk mendapatkan hasil dari pengecekan tersebut.

“Setelah hasilnya keluar, kami baru bisa mengambil langkah selanjutnya."

"Saat ini dilakukan uji lab dulu,” jelasnya.

Penimbun Masker dan Sembako Bisa Dipenjara 5 Tahun dan Denda Rp 50 Miliar, Pengusaha Diminta Peduli

Selain mengambil sampel, Diah mengatakan, pihaknya tetap memperhatikan kesejahteraan hewan-hewan ini dengan memberi makan dan mengecek kesehatannya.

“Apabila hasilnya terbukti positif terpapar virus Corona, kami akan mengambil langkah selanjutnya sesuai SOP kesejahteraan hewan," ujarnya.

Namun bila hasilnya negatif, Diah memastikan hewan-hewan tersebut harus tetap hidup seperti biasa.

Tabrakan Beruntun di Tol Cipali, Satu Orang Tewas, 6 Luka-luka, Ini Daftar Nama Korban

Sebelumnya, warga di perumahan tempat tinggal pasien yang positif terinfeksi Virus Corona, khawatir dengan kejadian yang menimpa dua warga Depok di lingkungan tempat tinggal mereka.

Anis Hidayah, salah satu warga, berharap pemerintah dapat memulihkan nama baik perumahan tempat tinggalnya.

Sebab, pasca-diumumkannya lokasi tempat tinggal korban, banyak stigma negatif yang muncul terhadap seluruh warga di kompleks perumahan tersebut.

 Komplotan Pembobol ATM Selalu Bawa Jimat dan Keris Saat Beraksi, tapi Tetap Saja Diciduk Polisi

Bahkan, kata dia, ojek online tidak mau masuk ke dalam kompleks perumahan ini.

Sehingga, perumahan yang ia huni menjadi 'sakit' karena ada stigma warga luar.

"Menurut saya perlu dipulihkan perumahan ini."

 Corona Masuk Indonesia, Anies Baswedan Janji Takkan Menomorduakan Keselamatan Warga demi Ekonomi

"Bahkan ada warga perumahan tidak boleh masuk oleh kantornya."

"Kalau mau masuk harus ada surat keterangan kesehatan yang dikeluarkan pihak Dinkes Depok," ujarnya di kompleks perumahannya, di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Selasa (3/3/2020).

Anis juga berharap pemerintah pusat dan kota mampu menanggulangi dua pasien yang positif Virus Corona.

 MULAI Hari Ini Pengunjung Istana Kepresidenan Diperiksa Suhu Tubuh untuk Cegah Virus Corona

"Apa yang kami harapkan dari pemerintah pusat dan pemkot fokus ke penanganan pasien," tuturnya.

Meski sadar penyakit bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, Anis mengaku sebagai orang yang tinggal di satu lingkungan kompleks tersebut, khawatir atas apa yang terjadi.

"Virus Corona itu kan bisa menimpa siapa saja. Tentu kami sedih."

 Harga Masker Melonjak Jadi Rp 200 Ribu per Boks, Warga Borong Sampai 5 Dus di Pasar Proyek Bekasi

"Karena ada warga kami (positif virus Corona), mereka bagian dari kami," papar Anis.

Terpenting, kata Anis, yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan terhadap virus Corona.

"Yang penting memberikan edukasi yang memadai yang komprensif."

 BREAKING NEWS: Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di Cianjur

"Untuk apa? Bagaimana pencegahannya dan bagaimana kalau sudah terjadi?"

"Nomor mana yang dihubungi jika terjadi sanak saudara?" Tanyanya.

Soal gejala-gejala yang ditimbulkan dari Virus Corona, turut menjadi perhatian Anis.

 WARGA Bekasi Pasien Suspect Virus Corona yang Meninggal di Cianjur Sempat Kunjungi Malaysia

Sebab, batuk dan pilek bisa dialami semua orang, terlebih di musim yang kerap membuat stamina tubuh turun.

Anis meminta pemerintah tidak memberikan informasi yang bersayap, agar tak terjadi keresahan di masyarakat.

"Kalau batuk pilek, Corona. Itu menyesatkan."

"Batuk pilek itu kan sudah ada sejak kecil sampai tua," ucapnya.

Relawan Berikan Edukasi dan Bagikan Masker

Mengantisipasi kepanikan warga akan merebaknya virus Corona, Sekolah Relawan Depok menurunkan 15 anggota untuk mengedukasi masyarakat di Kota Depok.

Caranya, dengan menggelar aksi sosial di Stasiun Kereta Depok Baru, Selasa (3/3/2020).

"Hari ini kita turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak panik menghadapi isu corona," ujar Sekretaris Sekolah Relawan Depok Rahmani kepada MONITOR di Stasiun Depok Baru, Selasa (3/3/2020).

Relawan bagi-bagi masker dan menyemprotkan cairan antiseptik kepada pengguna kereta di Stasiun Depok Baru, Pancoran Mas, Depok, Selasa (3/3/2020).
Relawan bagi-bagi masker dan menyemprotkan cairan antiseptik kepada pengguna kereta di Stasiun Depok Baru, Pancoran Mas, Depok, Selasa (3/3/2020). (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

Dalam gerakan sosialnya itu, Rahmani mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan, guna menghindari terjangkitnya virus Corona.

"Jadi, kita pengin masyarakat paham bagaimana caranya menghadapi virus corona, dan bagaimana cara menjaga kesehatan dan kebersihan," papar Rahmani.

Saat ini, Rahmani melihat banyak hal yang harus dipahami masyarakat, khususnya mengenai penggunaan masker.

 Pemprov DKI Minta Tambahan Rumah Sakit Rujukan Pasien Virus Corona kepada Pemerintah Pusat

Sehingga, dirinya bersama tim memberikan edukasi mengenai siapa yang harus menggunakan masker.

"Penggunaan masker sebenarnya tidak direkomendasikan bagi yang sehat," katanya.

Sebab, katanya bila masker digunakan oleh mereka yang sehat, maka akan terjadi pergolakan di masyarakat terkait pembelian masker.

Relawan bagi-bagi masker dan menyemprotkan cairan antiseptik kepada pengguna kereta di Stasiun Depok Baru, Pancoran Mas, Depok, Selasa (3/3/2020).
Relawan bagi-bagi masker dan menyemprotkan cairan antiseptik kepada pengguna kereta di Stasiun Depok Baru, Pancoran Mas, Depok, Selasa (3/3/2020). (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

"Karena hal itu akan menimbulkan kehabisan stok (persediaan) di pasaran secara mendadak, sehingga sulit dijangkau yang sakit dan lain sebagainya," ujarnya.

Dalam edukasi tersebut, relawan juga tuut membagikan masker serta menyemprotkan antiseptik kepada penumpang KRL.

"Hari ini kita bagikan masker juga untuk masyarakat yang mengalami daya tahan tubuh menurun, seperti batuk, pilek, untuk mengantisipasi dan menyemprotkan cairan antiseptik," paparnya.

 Warga Tangerang Selatan Mengaku Kena Virus Corona, Setelah Diperiksa Ternyata Idap Bronkitis

Cairan antiseptik yang dibawa, kata Rahmani, berjumlah 4 botol yang berisi masing-masing 500 mili.

"Untuk maskernya ada sekitar 7 boks, masing-masing setiap boksnya ada 50 pc," jelas Rahmani. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved