Persiapan Menuju Sentul Hill Trail Run 2020, Ayo Berlatih Lari Metode Maffetone Bersama Skolari!
Mereka yang berminat mengikuti Sentul Hill Trail Run 2020 pada 20-21 Juni nanti ada baiknya berlatih metode Maffetone bersama Skolari.
Lainnya adalah track pole, obat-obatan pribadi, identitas diri, dan uang secukupnya.
Adapun metode Maffetone atau MAF diciptakan oleh Dr Philip Maffetone, seorang peneliti, konsultan olahraga dan nutrisi asal AS yang dikenal banyak menangani atlet-atlet kelas dunia untuk mencapai performa terbaiknya.
• Lari Lintas Alam 100 Kilometer Siap Digelar di Bandung
Secara singkat, metode MAF membimbing seseorang memaksimalkan fungsi aerobik tubuhnya saat berlari.
Konsep Maximum Aerobic Function (MAF) itu dicapai lewat lari dengan denyut jantung terjaga sesuai rumus 180 - umur.
Larinya memang pelan dengan langkah kecil-kecil, berguna untuk membangun fondasi yang kuat bagi ketahanan (endurance) tubuh.
“Kita juga membiasakan tubuh membakar lebih banyak lemak sebagai cadangan energi dan bukan dari karbohidrat. Asal tahu saja, cadangan lemak 1 kg dalam tubuh dapat menghasilkan 7.000 kalori.
Jadi kalau seseorang punya 5kg lemak dalam tubuhnya, dia mempunyai 35.000 kalori untuk seluruh kegiatannya dari bangun hingga nanti tidur lagi malamnya. Idealnya kita hanya perlu lemak 10%-13% dari berat badan. Alangkah baiknya kelebihan lemak yang ada diolah jadi energi,” tutur Adrie.
Latihan Maffetone bertujuan tak hanya membuat tubuh fit, namun juga sehat.
Adrie sendiri dan sejumlah rekannya sudah membuktikan adanya peningkatan performa lari setelah berlatih metode Maffetone.
“Ada kawan yang berlatih sangat keras untuk ikut suatu event ultra marathon, tapi pada saatnya ia DNF karena merasa kelelahan dan performanya drop. Setelah itu terpaksa absen kerja karena perlu istirahat. Setelah kita diskusi ternyata ketemu pangkalnya, dia berlatih terlalu keras atau overtraining,” tuturnya.

Mereka lalu mencoba metode Maffetone dengan cara lari ringan pace 5-7 km/jam yang jauh lebih lambat tapi konstan dengan jarak yang ditingkatkan secara bertahap.
Lari dengan langkah kecil-kecil dan konstan mulanya dirasakan menyiksa.
Namun setelah terbiasa, dia bisa menikmatinya.
Tiga bulan kemudian rekan Adrie tersebut ikut event berhasil finis dengan rileks dan merasakan tubuhnya tetap bugar.

Dalam lari aerobic ala Maffetone, kata Adrie,tubuh dilatih untuk menggunakan cadangan lemak sebagai bahan bakar.
“Fokus latihan adalah menguatkan otot-otot jantung sehingga latihan ini cocok untuk kegiatan yang membutuhkan endurance dan stamina tinggi,” tutur Adrie.