Virus Corona
Antisipasi Virus Corona, 80 Halte TransJakarta Disemprot Cairan Disinfektan
Salah satunya dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di 80 halte TransJakarta, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Dengan ini manajemen Transjakarta berharap masyarakat bisa tetap menikmati layanan Transjakarta dengan nyaman. Selanjutnya Kami menghimbau kepada pelanggan untuk tetap menjaga ketahanan tubuh agar tidak mudah terpapar," katanya.
• Ini Doa Terhindar dari Penyakit Mengerikan, Termasuk Virus Corona
Harga Masker Naik 7 Kali Lipat
Seusai Presiden Joko Widodo alias Jokowi menetapkan dua orang Indonesia positif virus corona, harga masker di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat melonjak drastis.

Mulai Senin (2/3/2020) harga masker eceran yang biasanya Rp1.000 naik menjadi Rp 7.500 per lembar.
Penjual alat-alat kesehatan di LTC, Glodok, Jakarta Barat Suranto (39) mengatakan, harga masker yang sebelumnya sudah melonjak naik.
Kemudian, harga masker kembali naik seusai penetapan dua WNI positif viruscorona.
"Kemarin masker merek Sensi harga per pak Rp 250.000, sekarang saya jual Rp 375.000. Kemungkinan besok akan naik lagi," ujar pemilik toko Sarana Safety saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Masker merek Sensi merupakan masker biasanya kerap dijual Rp1.000 per lembar. Harga masker tersebut mulai naik sejak isu virus corona atau Coronavirus merebak.
Suranto mengaku, dia terpaksa menaikan harga masker lantaran stok sulit dan permintaan tinggi.
Di tokonya saja untuk masker bermerek Sensi hanya tersisa 3 box saja.
"Itu juga sudah dipesan oleh pelanggan," kata Suranto.
Dia mengaku sudah memesan masker ke penyuplai di Pasar Asemka, Jakarta. Namun sejak kemarin stok masker di penyuplai utama selalu kosong.
Dia hanya pasrah minimnya stok masker di penyuplai. "Kalau enggak ada lagi ya saya terus terang kepada pembeli bahwa masker memang tengah kosong," ucapnya.
Minimnya masker di penyuplai lantaran merek masker terkenal yakni Sensi sudah di-booking pemerintah.
"Kata orang Sensi mereka sudah dikontrak berapa juta masker gitu oleh pemerintah. Jadi hanya beberapa persen yang distok untuk ke pasar," ujar Suranto.