Virus Corona

18 WNA ditolak Mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Mereka Tinggal di China 2 Minggu

Menurutnya, di Bandara Soekarno-Hatta telah dilengkapi oleh fasilitas untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

istimewa
Ilustrasi - Sebanyak 18 WNA yang tinggal di China selama 2 minggu ditolak masuk ke Indonesia. 

WARTA KOTA -- Penyebaran Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta masih menjadi konsentrasi utama PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandar udara.

Terbukti setelah adanya 18 WNA ditolak mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Bandara Soekarno-Hatta, Saffar Muhammad Godam mengatakan WNA ditolak masuk ke Indonesia karena sudah 14 hari berada di China sejak kedatangan mereka.

"Berdasarkan Permenkumham No. 3 Tahun 2020 tentang Penolakan WNA, petugas imigrasi langsung menolak atau mengembalikan penumpang yang tinggal atau singgah kurang lebih 14 hari di Tiongkok," kata Godam kepada wartawan, Selasa (26/2/2020).

Melongok Pulau Sebaru Tempat Observasi 188 ABK World Dream yang Kena Virus Corona

TEGAS Bandara Soekarno-Hatta Tolak Sejumlah WNA Terkait Virus Corona

Sebagai Pintu Gerbang Utama Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta memang berperas vital dalam menangkal penyebaran virus tersebut.

Sehingga prosedur pencegahan dijalankan maksimal.

Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan saat ini Tim Fasilitas Udara (FAL) telah diaktifkan sebagai wadah koordinasi seluruh stakeholder.

"Kami tegaskan setiap penumpang yang tiba dari luar negeri dipastikan melalui sejumlah prosedur, mulai dari pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner di seluruh terminal kedatangan internasional," ujar Agus kepada wartawan, Rabu (26/2/2020.

Menurutnya, di Bandara Soekarno-Hatta telah dilengkapi oleh fasilitas untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Selain Thermal Scanner juga terdapat Thermo Gun, Kapsul Isolasi, hingga lebih banyak Hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.

Lalu, rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terdeteksi terjangkit Virus Corona pun sudah disiapkan.

Menurut Agus, Jika ada laporan dari pilot, maka pesawat diarahkan terlebih dahulu untuk menuju area karantina.

"Petugas kami juga dilengkapi armbadge agar lebih terinfo kepada publik prihal antisipasi corona. Kami siap mendukung apabila ada kebutuhan terkait pengawasan penumpang saat arrival (kedatangan) seperti masker," terang Agus.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf mengatakan bahwa pengetatan pengawasan terus dilakukan terhadap penumpang dari luar negeri.

"Walaupun tidak ada ditemukan penumpang yang suspect Virus Corona, kami bersama-sama stakeholders tetap meningkatkan pengawasan di Bandara Soekarno-Hatta. Kita juga intens memantau pergerakan penumpang baik itu secara random maupun melalui thermal scanner yang ada di bandara," ungkap Anas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved