Banjir Jakarta

UPDATE, Inilah Lokasi di Kelapa Gading yang Masih Tergenang Banjir

Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (26/2) mulai surut di sebagian lokasi.

Istimewa
Foto sisa genangan banjir di kawasan Kelapa Gading, Rabu (26/2/2020) 

"Sudah lama, enggak pernah ada lagi," kata dia.

Menurut Ani, hal ini membuat banyak warga berspekulasi soal penyebab banjir di Kelapa Gading, mulai dari tanggul jebol, dampak pembangunan LRT, hingga dugaan Pintu Air Sunter yang sengaja ditutup.

Dugaan terakhir itu akhirnya dibantah Pemprov DKI Jakarta lewat Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf.

Menurut Juaini, Pintu Air Sunter tetap dibuka. Namun, air tak bisa dialirkan ke laut karena air laut sedang tinggi.

Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, terendam banjir setelah diguyur hujan sejak pagi hingga sore, Sabtu (1/2/2020).
Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, terendam banjir setelah diguyur hujan sejak pagi hingga sore, Sabtu (1/2/2020). (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Jangan tenggelamkan Kelapa Gading

Ani berharap tak ada lagi banjir yang terjadi di perumahannya.

Dia pun meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi konkret akan persoalan banjir di Kelapa Gading.

Dia belum melihat adanya kesungguhan upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengatasi banjir.

"Apa Kelapa Gading ini mau ditenggelamkan?" seloroh Ani.

Sementara Dessy juga tak melihat upaya sungguh-sungguh Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya dalam hal alokasi anggaran banjir.

"Sudah saatnya anggaran banjir tak lagi dipotong. Kembalikan semuanya anggaran penanganan banjir supaya rakyat enggak susah begini. Kasihan rumah warga yang rendah, setiap hujan lebat rumahnya terendam," ucap Dessy.

Yunarto Wijaya sindir Anies Baswedan soal banjir, untuk terus main TikTok ditunggu kata-kata ajaibnya
Yunarto Wijaya sindir Anies Baswedan soal banjir, untuk terus main TikTok ditunggu kata-kata ajaibnya (Kolase foto (Kompas Tv dan Antaranews.com))

Anggaran banjir DKI Jakarta Tahun 2020, alokasi APBD untuk penanggulangan banjir di DKI Jakarta hanya berkisar 1,1 persen dari total APBD DKI Jakarta tahun 2020, yang senilai Rp 87,9 triliun.

Anggaran normalisasi Kali Ciliwung dikurangi dari semula Rp 850 miliar menjadi Rp 350 miliar (Kompas, 11/11/2019).

Persoalan defisit pada sisi realisasi pendapatan di APBD DKI Jakarta 2019 memaksa pengurangan anggaran untuk program antisipasi banjir.

Pada awal Januari lalu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sempat menyoroti keputusan Pemprov yang memangkas anggaran itu.

Dia menilai Pemerintah Provinsi DKI tidak memprioritaskan penanganan banjir.

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta tidak fokus dalam melakukan penanganan banjir, terbukti dengan sedikitnya anggaran yang diajukan untuk program tersebut.

Padahal, naturalisasi saat ini belum efektif berjalan dan masih banyak wilayah yang terdampak banjir.

Pemprov DKI Jakarta sendiri batal membebaskan 118 bidang tanah di bantaran Sungai Ciliwung yang berlokasi di Kelurahan Pejaten Timur, Tanjung Barat, Cililitan, dan Balekambang untuk normalisasi.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah tudingan warganet.

Menurut Anies, tudingan itu tidak benar.

"Bukan hanya tidak benar, itu mengarang," ujar Anies di Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Anies pun tidak mau berkomentar lebih banyak mengenai tudingan tersebut

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Anies Tak "Tenggelamkan" Kelapa Gading, Warga Tuntut Dana Banjir Dikembalikan.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved