Banjir Jakarta
UPDATE, Inilah Lokasi di Kelapa Gading yang Masih Tergenang Banjir
Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (26/2) mulai surut di sebagian lokasi.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dian Anditya Mutiara
“Contohnya seperti di depan Mal Kelapa Gading ketinggian air sekitar 40-50 centimeter,” kata Harmawan.
• BANJIR Kelapa Gading Susah Surut, Ini Penyebabnya Versi Camat
Kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan dari arah La Piazza menuju Mal of Indonesia dimana air yang merendam sekitar 30-40 centimeter.
“Dari arah La Piazza menuju RS Gading Pluit ketinggian air 20-30 centimeter dan di depan Hotel Santika, tingginya ada 40 centimeter,” katanya.
Hingga saat ini petugas masih bekerja keras untuk mengatasi genangan di belasan lokasi tersebut selain tentunya mengandalkan pompa. (jhs)
Berikut sejumlah kejadian banjir yang direkam akun twitter @TMCPoldaMetro di sejumlah tempat di Jabodetabek:
Kesalnya Warga Kelapa Gading Kepada Anies, Belum Setahun sudah Empat Kali Kebanjiran
Warga Kelapa gading, Jakarta Utara mengaku kesal kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan, karena banjir.
Pasalnya, sejak awal tahun 2020, sudah empat kali banjir melanda kediamannya.
Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilainya tak bisa berbuat apa-apa.
Ditambah anggaran penanggulangan banjir Jakarta juga dikurangi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan.
"Ini sudah bukan banjir tahunan lagi, ini sih sudah dua mingguan pasti banjir! Sejak awal tahun 2020, sudah empat kali banjir di rumah," kata Dessy warga Perumahan Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).
Dessy begitu menggebu-gebu meluapkan kegeramannya akan bencana banjir yang terus melanda perumahannya.
Dessy beserta warga lain di kompleks itu sadar bahwa tinggal di daerah yang memang rawan banjir.
Di sekitar perumahan itu juga ada kali yang kerap meluap saat hujan deras terjadi.
• Warga Terpaksa Gotong Jenazah di Tengah Banjir Jakarta
Warga di sana bukannya tanpa upaya mengatasi banjir.
Tanpa sedikit pun bantuan pemerintah, mereka berswadaya membeli pompa air untuk menyedot air ketika kali mulai meluap.