MRT Jakarta

JALUR Pembangunan MRT Fase 2 Lebih Kompleks, Bakal Ada Rekayasa Lalu Lintas, Kecuali di Monas

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pembangunan Fase 2 memiliki tantangan yang berbeda dengan Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI)

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Masyarakat saat menjajal dua rangkaian MRT di Stasiun Velodrome, PulogGadung, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2019). 

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan, pengerjaan jalur MRT Fase 2-A ruas Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Kota, Jakarta Barat, memiliki sejumlah medan yang cukup kompleks.

Soalnya, pembangunan jalur di bawah tanah itu berada di kawasan strategis seperti pusat pemerintahan, bangunan tua, dan cagar budaya.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pembangunan Fase 2 memiliki tantangan yang berbeda dengan Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI).

Polisi Ciduk 5 Orang yang Terlibat Tawuran di Cempaka Putih, Pedagang Pecel Lele Tewas Saat Melerai

Di fase ini, kondisi tanahnya cenderung lunak, dan di bagian atasnya terdapat bangunan tua serta cagar budaya.

Dalam fase kedua ini juga terdapat Kali Ciliwung yang berada di tengah Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.

“Kondisi fisik ini yang harus ditangani dengan hati-hati."

Dikerjakan Mulai Awal Maret 2020, Pembangunan MRT Fase 2 Kelar Setelah Jokowi Tak Lagi Jadi Presiden

"Metode pembangunan juga harus lebih baik dan lebih kuat, sehingga waktu itu yang diperlukan selama 58 bulan,” kata Silvia saat jumpa pers di Stasiun MRT Bundaran HI, Senin (17/2/2020).

Meski dianggap medan sekarang lebih kompleks, dia mengklaim telah melakukan kajian yang sangat matang dalam rencana pembangunan jalur sepanjang 5,8 kilometer ini.

Teknik pengeboran jalurnya masih memakai Tunel Boring Machine (TBM), seperti yang telah dilakukan pada Fase I MRT ruas Lebak Bulus-Bundaran HI.

Mahfud MD Duga Pasal 170 di Draf RUU Omnibus Law Cipta Kerja Salah Ketik, Ia Tak Yakin Isinya Begitu

Menurutnya, untuk tuneling tidak akan terlihat dari atas.

Namun, ketika membuat stasiun, ada layer yang tembus dari atas ke bawah tanah.

Artinya, ada penggalian dari atas ke bawah dan diperlukan manajemen rekayasa lalu lintas.

KPK Yakin Harun Masiku dan Nurhadi Segera Ditemukan Jika Masyarakat Ikut Mencari

Dia berharap, ada manajemen rekayasa lalu lintas.

“Kami ingin ini dilakukan lebih baik lagi, kondisinya, kualitasnya, supaya para pengendara kendaraan maupun pejalan kaki dampaknya bisa diminimalisir,” paparnya.

Meski ada rekayasa lalu lintas dalam fase ini, dia memastikan manajemen tersebut tidak berlaku khusus di Jalan Medan Merdeka Barat.

Survei Sebut Prabowo Menteri Berkinerja Paling Bagus, PDIP: Berarti Jokowi Tempatkan Orang Benar

Rekayasa lalu lintas di ruas jalan ini tidak akan dilakukan karena berada di ring 1 atau area terbatas.

“Khusus pembangunan di Stasiun Monas itu tidak ada rekayasa lalu lintas, dan itu persyaratan dari permintaan pusat,” jelasnya.

PT MRT Jakarta akan membangun jalur MRT Fase 2-A dengan panjang 5,8 kilometer dari Bundaran HI-Kota, Jakarta Barat pada Maret 2020.

WAKIL Ketua Umum Berharap Ada Pimpinan Baru di Partai Demokrat, Sebut AHY Pemimpin Masa Depan

Pekerjaan dimulai dari paket CP 201 dengan konstruksi lintasan Bundaran HI sampai Sarinah sepanjang 2,8 kilometer beserta Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.

Nilai proyek CP 201 ini menelan biaya sekitar Rp 4,5 triliun dari dana pinjaman negara Jepang.

Sebelumnya, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta meneken paket proyek pembangunan jalur MRT Fase 2-A CP 201 dengan Shimitsu Kobayashi-Adhi Karya JV (SAJV).

Mahfud MD Bilang Dua Hal Ini Bisa Ganggu Proses Indonesia Emas 2045, Intoleransi Salah Satu Penyebab

Penandatanganan itu disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020) pagi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pembangunan Fase 2-A CP 201 dimulai dari terowongan di Bundaran HI sampai Sarinah sepanjang 2,8 kilometer, dengan biaya Rp 4,5 triliun.

 Ceburkan Diri untuk Hindari Kejaran Polisi Setelah Tawuran, Remaja Ditemukan Tewas di Danau

Dalam tahap ini, pihaknya juga membangun stasiun bawah tanah baru, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.

Kata dia, paket pengerjaan Fase 2-A MRT terdiri dari CP 200 sampai CP 206.

Rinciannya, CP 200 pembangunan gardu induk di Monas pada September 2019 lalu.

 Survei Indo Barometer: Prabowo Menteri Terkenal dan Berkinerja Paling Bagus, Erick Tohir Berani

Kemudian, CP 202 pembangunan ruas Harmoni-Glodok, CP 203 Glodok-Kota, dan CP 204 pembangunan depo di Ancol Barat, Jakarta Utara,

Lalu, CP 205 pembangunan sistem perkeretaan, dan CP 206 pembangunan tambahan jalur rel kereta.

“Untuk Fase 2-A MRT dibangun dari Bundaran HI sampai Kota, Jakarta Barat dengan panjang 5,8 kilometer,” kata William saat jumpa pers, Senin (17/2/2020).

 Meski Sudah Disetujui Pusat, Ketua DPRD DKI Tetap Minta Balapan Formula E Tak Digelar di Monas

Menurut dia, proyek MRT Fase 2-A ini akan dimulai pada awal Maret 2020, yang dikerjakan selama 58 bulan.

Dengan demikian, target pembangunannya dapat selesai pada Desember 2024 mendatang.

“Untuk tunneling kami menggunakan metode yang sama di Fase 1, memakai TBM machine atau Tunnel Boring Machine,” jelasnya.

 Survei Barometer Soal Kepuasan Warga DKI Terkait Penanganan Banjir: Ahok 42%, Anies 4,1%

Dalam pengerjaan proyek MRT Fase 2-A ini, terdapat tujuh stasiun bawah tanah yang akan dibangun.

Yakni, Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Saat ini, MRT telah membangun jalur lintasan kereta sepanjang 16 kilometer yang membentang dari Lebak Bulus-Bundaran HI dengan 13 stasiun.

 MAKI Gelar Sayembara Berhadiah iPhone 11 Bagi Penemu Harun Masiku dan Nurhadi, KPK Tak Tersindir

Berdasarkan data MRT, total panjang pembangunan MRT Fase 2 (A-B) mencapai 11,5 kilometer.

Rinciannya, paket A Bundaran Hotel Indonesia-Kota 5,8 kilometer dan paket B Kota-Ancol Barat sepanjang 5,7 kilometer.

Pembangunan Fase 2 (A-B) terdiri dari 11 stasiun, yaitu tujuh stasiun bawah tanah (underground) untuk fase II A, dan empat stasiun underground dan layang (elevated) pada fase II B.

 BREAKING NEWS: 13.728 Peserta Ikut Tes CPNS di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Hati-hati Oknum!

Saat ini, MRT masih mengecek kesiapan lahan yang akan digunakan sebagai depo di Ancol Barat.

Ada pun kebutuhan lahan untuk membangun depo di sana sekitar 19,5 hektare.

Instrumen Pemersatu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memandang keberadaan angkutan kereta Mass Rapit Transit (MRT) tak membedakan status sosial penumpang di mata masyarakat.

Meskipun jabatan seseorang adalah presiden, gubernur, atau pemimpin perusahaan, mereka tetap mendapat layanan yang sama seperti penumpang biasa pada umumnya.

“MRT itu bukan sekadar alat pemindahan badan saja, tapi di MRT ini dapat menggunakan kelas (layanan) yang sama."

 Akankah Amien Rais Masih Dapat Tempat di PAN? Bima Arya: Itu Pembicaraan Tingkat Dewa

"Mau dari presiden, office boy (petugas kebersihan kantor), menteri, wali kota, CEO, maupun GM,” katanya, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Senin (17/2/2020) pagi.

Anies Baswedan mengatakan, visi lain dari pembangunan MRT adalah dapat mempersatukan masyarakat di sebuah angkutan yang sama.

Dari awal masuk sampai keluar kereta, seluruh penumpang akan mendapatkan layanan yang sama baiknya.

 Mahfud MD Bilang Dua Hal Ini Bisa Ganggu Proses Indonesia Emas 2045, Intoleransi Salah Satu Penyebab

“Mereka duduknya setara, masuknya dan antrenya sama."

"Tidak banyak fasilitas kendaraan yang memberikan seperti ini,” tuturnya.

Menurut Anies Baswedan, selama ini transportasi di Jakarta tidak mendorong untuk membuat elemen masyarakat bersatu.

 WAKIL Ketua Umum Berharap Ada Pimpinan Baru di Partai Demokrat, Sebut AHY Pemimpin Masa Depan

Namun, dalam dua tahun kepemimpinannya, pola itu diubah sehingga seluruh angkutan darat dan berbasis rel di Jakarta akan saling terintegrasi.

Penumpang dari MRT dapat begitu mudah berpindah ke angkutan lain seperti Transjakarta, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, dan angkutan lain mirkobus yang tergabung dalam Jaklingko.

“Kita ini di Jakarta ada persatuan, tapi cara kita mengatur kotanya tidak mendorong untuk persatuan."

 Survei Sebut Prabowo Menteri Berkinerja Paling Bagus, PDIP: Berarti Jokowi Tempatkan Orang Benar

"Transjakarta dan MRT adalah instrumen pemersatu."

"Di sana berangkat komponen semua masyarakat, hal ini yang kami bangun bukan hanya untuk saat ini, tapi untuk masa yang akan datang juga,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan turut berbangga dengan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang bergerak di bidang transportasi.

 KPK Yakin Harun Masiku dan Nurhadi Segera Ditemukan Jika Masyarakat Ikut Mencari

Sekarang mereka tidak bekerja secara sektoral, tapi saling berkolaborasi untuk memikirkan pola integrasi dengan angkutan umum lain.

Implikasinya, masyarakat dapat lebih dimudahkan dengan sejumlah angkutan umum yang saling terhubung dan harganya terjangkau.

“Dulu MRT memikirkan MRT, dan Transjakarta memikirkan Transjakarta, tapi sekarang alhamdulilah saya bersyukur bahwa rancangannya sudah memperhitungkan integrasi,” ucapnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved