Pilkada Depok
Presiden PKS Akui Idris Abdul Shomad Hanya Ban Serep di Pilkada Depok, Diusung Lagi Kalau Kepepet
Presiden PKS Sebut Idris Abdul Shomad Hanya Ban Serep di Pilkada Depok, Diusung Lagi Kalau Kepepet
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Iman pun menepis kabar bila Idris telah pasti masuk sebagai calon wali kota Depok melalui jalur khusus.
"Sampai hari ini di kantong saya tidak ada nama siapa-siapa. Konstelasi politik tidak bisa ditebak. Eksternal hanya ban serep," ujarnya.
10 Nama Balon Wali Kota Depok
Jelang Pilkada Depok 2020 yang bakal dihelat September nanti, sejumlah nama bakal calon wali kota bermunculan.
Siapa sajakah mereka? Kompas.com merangkum nama-nama yang mulai "mencari perhatian" jelang Pilkada Depok 2020 di bawah ini:
1 Yurgen Alifia Sutarno
Yurgen berkarier sebagai wartawan selama 4,5 tahun, sebelum lulusan Universitas Indonesia itu memperoleh beasiswa pendidikan ke Oxford University jurusan Kebijakan Publik.

Sepulang dari Inggris, Yurgen mencoba peruntungan sebagai calon legislatif untuk DPR RI dari Dapil Depok-Bekasi pada 2019 lalu melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Yurgen yang kini berusia 28 tahun gagal melaju ke Senayan seiring partainya pun tak berhasil menembus ambang batas parlemen.
Ia kemudian mundur dari PSI dan mendeklarasikan diri maju sebagai bakal calon Wali Kota Depok 2020 dari jalur independen bersama bakal calon wakilnya, Reza Zaki.
• Pemkot Jakarta Pusat Ingin Kurangi 67,833 Ton Sampah dengan Sosialisasi ke Tingkat RW
Dalam deklarasi mereka akhir Desember lalu, Yurgen berujar bahwa Depok selama 15 tahun terakhir dikelola secara amatir dan tidak ilmiah.
2 Muhammad Reza Syariffudin Zaki
Reza Zaki merupakan pasangan Yurgen Sutarno. Namanya tenar di Sumedang, Jawa Barat sebagai perintis komunitas sosial bisnis di sana.
Zaki yang tamat S3 di Universitas Padjadjaran kini berusia 30 tahun dan sempat menjadi wakil rektor termuda di Indonesia saat usianya menginjak 27 tahun.
Sebagai intelektual muda, Zaki pernah menjadi dosen hukum di Universitas Bina Nusantara (Binus) sekaligus peneliti di Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada.
• Demi Layani Pelanggan Ngidam Bakpia, Driver Ojol Ini Rela Kirim ke Jakarta; Jangan Pikirkan Biaya