Cap Go Meh

Guru Agama Denda Siswanya yang Ikut Cap Go Meh

Guru Agama Denda Siswanya yang Ikut Cap Go Meh. Simak selengkapnya dalam berita ini.

Facebook/Tribun Pontianak
Ilustrasi Cap Go Meh dan Guru yang melarang siswanya menonton Cap Go Meh 

MEDIA sosial kembali heboh akibar pengakuan seorang siswa SD. 

Siswa SD itu didenda oleh gurunya akibat mengikuti perayaan cap go meh

Video ini viral di berbagai media sosial, seperti yang diunggah Akun youtube Ladya ca78oline tanggal 12 Februari 2020.

Murid SDN 43 yg masih lugu di Sagatani, Singkawang Selatan ini nonton Cap gomeh ( tradisi cina / akhir imlek ) didenda Rp 30.000.

Perayaan Cap Go Meh, Jadi Ajang Silaturahmi Cina Benteng Tangerang

Kok bisa begitu ya??? Guru & Kepala sekolahnya harus ditindak," tulis Ladya ca78oline di akun Youtubenya.

Dalam unggahan akun Ladya ca78oline, terdengar seorang pria bertanya kepada anak-anak soal denda yang diterapkan gurunya karena menonton Cap Go Meh.

"Yang nonton Cap Go Meh yang beragama islam, didenda berapa puluh ribu oleh guru agamanya," tanya pria tersebut.

"30 Ribu," jawab seorang siswi yang mengalami denda dari guru agamanya.

Pria yang bertanya pun kembali menanyakan siapa nama guru agamanya, "Siapa nama gurunya," tanyanya.

Siswa tersebut kembali menjawab, "Rusnani".

Setelah mendapat jawaban, pria yang merekam video tersebut kembali menanyakan siswa lainnya, namun tak ada yang berani menjawab perihal soal denda tersebut.

VIDEO: Perayaan Cap Go Meh di Bekasi Perpaduan Berbagai Seni dan Budaya

dan akun Twitter @tahupetismanis.

Video klarifikasi dari sang guru yang melakukan denda pun juga menjadi sorotan netizen setelah diunggah akun twitter @tahupetismanis.

"Ini Kepsek dn Guru SDN di Singkawang yg mendenda muridnya gara2 nnton cap Gomeh.

Katanya utk pendidikan agama siswa krn itu ritual.

Cm melihat, apa auto kapir buk?? Ini malah pendidikan kerukunan dn toleransi antar umat beragama. buukk.

Ayo kita sama-sama jaga negeri ini dari ajaran-ajaran intoleran yang bisa menghancurkan Indonesia kita," tulisnya dalam caption unggahannya. 

Festival Cap Go Meh di Glodok Taman Sari Tidak Akan Menutup Jalan, Namun Jika Macet Ini Solusinya

Dalam video tersebut terdengar orang yang merekam video menanyakan perihal aturan denda yang diterapkan guru agama tersebut.

Kemudian sang guru pun menjelaskan bahwa benar mereka memberlakukan denda tersebut, walaupun alasannya tak begitu masuk akal.

"Memang benar ada. Nanti kita kumpulkan. Hasilnya untuk hadiah anak-anak juga," ujar sang guru menjelaskan peruntukan uang denda tersebut.

Ketika pria yang merekam video tersebut kembali menanyakan soal aturan pemerintah yang membenarkan guru mendenda siswa yang menononton Cap Go Meh, guru tersebut menjawab ada.

"Ada, cuma kan karena siswa ini masih kecil jadi tidak paham agama," jawabnya.

Begini Meriahnya Penutupan Cap Go Meh di Glodok Nanti

Fakta-fakta Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh merupakan penutupan Tahun Baru China adalah perayaan yang sangat meriah. 

Kota Singkawang di Kalimantan Barat merupakan pusat dari perayaan Cap Go Meh yang bersifat kolosal.

Acara ini sangat terkenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kebudayaan Tionghoa dan Dayak berakulturasi membuat kota ini mendapat julukan sebagai "Kota Seribu Kelenteng".

Singkawang merupakan kota yang tenang, namun semua berubah ketika Cap Go Meh hadir di tengah penduduknya.

Tutup Cap Go Meh di Glodok, Anies Baswedan: Beragam Adalah Kehendak Tuhan, tapi Bersatu Pilihan Kita

Festival yang merupakan hari ke-15 sekaligus penghujung perayaan Tahun Baru Imlek ini adalah highlight yang tidak boleh dilewatkan saat Anda berlibur ke Singkawang.

Perayaan Cap Go Meh semakin menarik karena ada atraksi Tatung (manusia dirasuki dewa-dewa China). Para Tatung ini dalam keadaan trance atau tidak sadar.

Perayaan di Cap Go Meh di Singkawang ini dihadiri oleh 700 tatung lebih yang datang dari penjuru nusantara.

Berikut adalah lima fakta seputar Cap Go Meh seperti dilansir dari Kompas.com:

Perayaan Cap Go Meh, Jadi Ajang Silaturahmi Cina Benteng Tangerang

1. Arti Nama Cap Go Meh

Kata 'Cap Go Meh' diserap dari Bahasa Hokkian.

'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, sedangkan 'Meh' berarti malam.

Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.

Di China nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan.

Di Barat festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion) atau Chinese Valentine's Day (hari Kasih Sayang versi China).

2. Sejarah Cap Go Meh

Cap Go Meh diprediksi sudah dirayakan sejak 2.000 tahun lalu.

Sejak zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi- 25 Masehi) ketika biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual indah.

Begini Meriahnya Penutupan Cap Go Meh di Glodok Nanti

Mereka kemudian menerbangkan lentera tersebut, sebagai simbol untuk melepas nasib lalu yang buruk dan menyambut nasib baik untuk masa mendatang.

Dari sini mengapa Cap Go Meh identik dengan lentera.

3. Hari Kasih Sayang Versi China

Disebut Hari Kasih Sayang versi China lantaran pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh.

Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.

Foto-Foto Cantik Heni, Gadis Dilamar Pria di DM Instagram, dari Pakai Seragam SMA Hingga PNS

Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.

4. Akhir Dari Hal Tabu di Perayaan Imlek

Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.

Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain hal. Cap Go Meh merupakan penanda oerayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.

5. Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.

Misalnya di Singkawang adanya ritual pawai tatung, pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.

Polisi Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus Narkoba dengan Sasaran Konsumen Remaja

Di Pulau Jawa, Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh, yang merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.

Hanya bentuknya bulat, menyerupai bulan purnama yang biasa bersinar di penanggalan 15 China.

(tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Video Anak Sekolah Didenda Guru Agama Karena Nonton Cap Go Meh.

Penulis: Sally Siahaan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved