Kongres PAN

Saksi yang juga Panitia Mengungkap Kericuhan di Kongres PAN Diduga karena Pengerahan Orang Suruhan

Dia disebutkan telah merangsek masuk ke arena kongres dengan ratusan orang yang dikerahkan itu sudah disiapkan dari Maluku.

Tribunnews/Dennis Destryawan
Ilustrasi. Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) berlangsung ricuh, Selasa (11/2/2020). Para peserta saling serang. Saling lempar kursi pun tak terhindarkan. 

Kericuhan yang terjadi pada Kongres PAN, Selasa (11/2/2020), mendapat perhatian dan sejumlah cerita, khususnya soal diduga keterlibatan Mulfachri Harahap, yang menjadi calon Ketua Umum PAN, dalam kericuhan yang menjadi perhatian publik tersebut. 

Ketua Pantia Daerah Kongres V PAN DARI Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Rahman Saleh, yang menjadi saksi dalam kericuhan tersebut mengatakan, kejadian itu terjadi, setelah sidang kongres dimulai kembali pasca skorsing. 

"Mulfachri merangsek masuk ke arena kongres dengan ratusan orang yang dikerahkan itu sudah disiapkan dari Maluku," ujar Abdul Rahman Saleh, dalam keterangan yang disampaikan, Rabu (12/2/2020). 

Menurut Ketua DPD Sultra itu, calon ketum itu juga memimpin langsung sejumlah orang itu dengan memberitahu siapa yang harus jadi targetnya.

"Situasi  mencekam di arena kongres PAN karena Mulfachri Harahap dinilai telah menghalalkan segala cara merebut kursi ketum PAN," kata dia. 

Sementara itu, korban kericuhan Tedi Kurniawan ketua DPD Tanggamus, Lampung mengalami luka lima jahitan, dia mengatakan memang terjadi aksi premananisme.

Sedangkan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedy Kurnia Syah menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Mulfachri dapat menghancurkan reputasi PAN. 

"Citra yang dibangun (Mulfachri) di muka seperti ini, jelas tidak sesuai dengan reputasi PAN,” ujar Dedy Kuria Syah.

Kongres PAN Berdarah-darah, Pintu Kaca Hotel Pecah, Polisi Turun Tangan

Sementara itu, diungkap Kompas TV, Kongres ke-5 Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, berlangsung ricuh.

Peserta kongres saling lempar kursi.

Dalam video di atas merupakan visual kericuhan kongres PAN yang diunggah akun Twitter @MHforPAN1.

Peserta kongres saling lempar kursi.

Kericuhan terjadi dalam rapat pleno yang tengah membahas tentang tata tertib kongres.

Akibat saling lempar kursi, sejumlah peserta kongres mengalami luka-luka.

Korban luka telah mendapatkan penanganan dari tim medis.

Tak hanya kader PAN, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga meminta peserta kongres menghentikan kericuhan.

Situasi akhirnya terkendali setelah polisi masuk ke dalam ruang kongres dan berupaya menenangkan peserta.

Tak hanya saat pembahasan tata tertib, kericuhan juga terjadi sebelum kongres dibuka.

Kericuhan ini terjadi sebelum acara kongres ke-5 PAN resmi dibuka.

Massa meminta pendaftaran peserta kongres ditutup karena sudah melewati batas waktu yang ditentukan.

Aksi saling dorong pun terjadi antara massa dan panitia kongres.

Sesuai jadwal seharusnya pendaftaran ditutup pukul 12 siang, namun nyatanya masih buka.

Sementara itu, diungkap Kompas.com, Calon Ketua Umum PAN, Mulfachri Harahap mengaku, dia tidak diberitahu terkait acara pembukaan Kongres V PAN di Lapangan MTQ Tugu Persatuan, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020) malam.

"Saya enggak terima pengumuman, saya tidak terima pengumuman. Saya tentunya tidak akan datang ke sebuah acara yang tentunya saya tidak diundang," kata Mulfachri di Hotel Claro, Kendari, Selasa (11/2/2020).

Mulfachri mengatakan, undangan yang diterimanya menyebut acara Kongres V PAN digelar di Hotel Claro, Kendari, bukan di luar hotel tersebut.

"Karena undangan yang saya terima itu acaranya di sini, di ballroom, saya kira, temen-temen juga mendapatkan informasi yang sama bahwa 17.00 adanya di ballroom hotel Claro."

"Sehingga, saya tidak prepare untuk pergi ke sana," ujar dia.

Terkait ketidakhadiran Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dalam pembukaan Kongres V PAN, Mulfachri enggan berkomentar.

Ia meminta wartawan bertanya langsung ke Amien Rais terkait penyebab ketidakhadirannya dalam pembukaan Kongres V PAN.

"Saya nggak tahu, tanya pak Amien," katanya.

Sebelumnya diberitakan, dalam acara pembukaan Kongres V PAN di Lapangan MTQ Tugu Persatuan, Kendari, calon ketua umum PAN Mulfachri Harahap tidak hadir.

Selain Mulfachri, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dan Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais tidak hadir dalam acara tersebut. (Haryanti Puspa Sari)

Tautan asal

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, sempat diwarnai kericuhan, Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara memutuskan Zulkifli Hasan menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Keputusan tersebut berdasar hasil perolehan suara, yaitu Zulkifli berhasil 331 suara, Mulfachri 225 suara, dan Dradjad Wibowo memperoleh 6 suara.

Lalu, tercatat ada 3 suara tidak sah.

Sementara itu, polisi mengamankan 3 orang dalam kericuhan saat Kongres V PAN di Hotel Clarion, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Zulkifli terpilih kembali pimpin PAN

Berdasarkan hasil pemungutan suara, anggota Steering Committee dalam Kongres V PAN, Totok Daryanto, mengumumkan bahwa Zulkifli Hasan memimpin kembali Partai PAN untuk periode 2020-2025.

Dalam pemungutan suara tersebut, ditetapkan ada 563 suara yang mengikuti proses pemilihan, dari 590 suara dalam Kongres V PAN secara keseluruhan.

Sejatinya, pemungutan suara ini dijadwalkan akan berlangsung pada Selasa (11/2/2020) malam.

Amien Rais Tak Hadir Saat Zulkifli Hasan Buka Kongres PAN, Pengaruh Amien Rais Sudah Berkurang?

Namun, setelah terjadi kericuhan antar-para pendukung, pemungutan suara dipercepat.

"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, saudaraku Zulkifli Hasan dengan ini ditetapkan menjadi Ketua Umum PAN," ucap Totok.

2. Polisi amankan tiga orang dalam kericuhan

Diduga sebagai provokator, tiga orang ditangkap polisi pascakericuhan dalam acara Kongres PAN di Kendari.

Menurut Direskrimum Polda Sultra Kombes La Ode Aries Elfatar mengatakan, tiga orang itu ditangkap karena mencoba masuk dalam ruangan untuk mengganggu proses jalannya kongres.

"Kita amankan tiga orang karena mereka mencoba mengganggu proses kongres."

"Kita akan menindak orang-orang yang akan mengganggu jalannya kongres," ujar Aries, saat ditemui di lokasi kongres, Selasa.

3. Sejumlah peserta kongres terluka

Aries menambahkan, sepuluh peserta kongres mengalami luka-luka dalam kericuhan tersebut.

Empat di antaranya harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Salah satu korban terluka adalah Ketua DPD Banyuwangi.

Sementara itu, ada satu orang yang dirawat di rumah sakit karena mengalami serangan jantung.

Selain itu, sejumlah pintu masuk ke area kongres juga mengalami kerusakan.

4. Kronologi kericuhan

Sebelum kongres resmi dibuka, kericuhan sempat terjadi saat sekelompok orang memaksa panitia kongres menutup pendaftaran peserta kongres.

Dilansir dari Antara, sekelompok massa tersebut berteriak waktu pendaftaran telah selesai.

Seperti diketahui, pendaftaran peserta molor hingga pukul 14.30 Wita.

Sementara itu, pada hari kedua kongres, kericuhan terjadi antara dua pendukung Zulkifli dengan Mulfachri.

Kedua kelompok pendukung terlibat saling ejek dan nyaris adu jotos.

Terungkap Spesies Hewan yang Menjadi Perantara Coronavirus dari Kampret ke Manusia Yaitu Trenggiling

Aparat keamanan segera bertindak mengamankan situasi.

Setelah itu, saat rapat pleno, para peserta kongres terlibat aksi lempar kursi dan botol air mineral.

Kericuhan diduga terjadi karena kelompok pendukung Zulkifli menolak keluar sidang saat skors.  (Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati, Haryanti Puspa Sari | Editor: David Oliver Purba, Bayu Galih)

Tautan asal

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved