Tip Properti

Lahan Hunian Sempit, Cobalah Konsep Trow House atau Triangle-Narrow dari Delution Ini

Konsep Trow House (Triangle-Narrow) dari Delution ini menghadirkan banyaknya permainan ruang dalam desain untuk menembus keterbatasan lahan tersebut.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Dok. Delution
KONSULTAN arsitektur dan desain interior yang berbasis di Jakarta DELUTION merilis hunian berkonsep Trow House(Triangle-Narrow) di atas lahan 5,5 meter persegi di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Konsep utama yang diterapkan pada Trow House adalah penerapan Top Ceiling, yakni hadirnya langit-langit yang tinggi di dalam rumah sehingga dapat memaksimalkan sirkulasi udara yang baik. 

Ia menambahkan, dengan bentuk lahan  yang cenderung memanjang, rumah ini didesain dengan permainan level lantai yang sekaligus menciptakan pemisah zona ruang yang tidak biasa.

Menariknya, perbedaan level lantai ini sengaja didesain tidak terlalu ekstrem sehingga hubungan antarruang tetap hangat dan tidak saling mengintimidasi.  

“Rooftop garden juga dihadirkan untuk memaksimalkan pemanfaatan space yang dapat menciptakan kesejukan pada hunian ini,” jelas Hezby.

KONSULTAN arsitektur dan desain interior yang berbasis di Jakarta DELUTION merilis hunian berkonsep Trow House(Triangle-Narrow) di atas lahan 5,5 meter persegi di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Konsep utama yang diterapkan pada Trow House adalah  penerapan Top Ceiling, yakni hadirnya langit-langit yang tinggi di dalam rumah sehingga dapat memaksimalkan sirkulasi udara yang baik.
KONSULTAN arsitektur dan desain interior yang berbasis di Jakarta DELUTION merilis hunian berkonsep Trow House(Triangle-Narrow) di atas lahan 5,5 meter persegi di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Konsep utama yang diterapkan pada Trow House adalah penerapan Top Ceiling, yakni hadirnya langit-langit yang tinggi di dalam rumah sehingga dapat memaksimalkan sirkulasi udara yang baik. (Dok. Delution)

Gaya desain

Dengan konsep Trow House ini, lanjut Hezby, tidak hanya menyelesaikan isu lahan yang terbatas, desain ini juga berupaya menjawab keinginan klien perihal gaya desain yang cenderung memiliki bentuk atap serupa rumah konvesional pada umumnya.

“Arsitek kemudian menangkap gagasan tersebut dengan mengembangkan bentuk atap menjadi geometri segitiga yang dimodifikasi menjadi lebih kontemporer,” ungkapnya. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved