Diskotek Golden Crown
Pulang Umrah, Amas Terpaksa Jadi Pengangguran Karena Diskotik Golden Crown Ditutup Pemprov DKI
Pulang Umrah, Amas Terpaksa Jadi Pengangguran Karena Diskotik Golden Crown Ditutup Pemprov DKI
Penulis: Desy Selviany |
Baru sepekan pulang ibadah Umrah, security Diskotik Golden Crown Amas Jaya (64) terpaksa menjadi pengangguran.
Pasalnya diskotik di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat itu ditutup secara mendadak oleh Pemprov DKI Jakarta.
Beberapa hari lalu, ratusan pengunjung Diskotik Golden Crown ketahuan positif menggunakan narkoba.
• Pemprov DKI Cabut Izin Diskotek Golden Crown Jakarta Barat
• Pemilik Diskotik Golden Crown Klaim Ratusan Pengunjung Pakai Narkoba dari Luar Area Diskotik
Hal itu diketahui saat Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta menggelar razia tes urin kepada pengunjung. Hal inilah yang menjadi landasan Pemprov DKI Jakarta menutup Golden Crown.
Amas mengaku sudah belasan tahun berkerja sebagai security di diskotik tersebut. Ia merupakan security tertua dan terlama di Golden Crown.

"Saya dapat jatah ibadah umrah dari Diskotik Golden Crown. Setiap tahunnya pegawai disini memang dapat jatah tunaikan ibadah umrah," kata Amas ditemui Wartakotalive.com usai penutupan oleh Satpol PP DKI Jakarta Sabtu (8/2/2020).
Kata Amas, setiap tahunnya, 10 pegawai dipilih untuk dapat tunaikan ibadah umrah. Semua biaya keberangkatan ditanggung oleh kantor. Kebetulan, tahun ini Amas menjadi satu di antara 10 pegawai yang beruntung.
Namun sepekan kepulangannya dari Arab Saudi, Amas dibayang-bayangi status pengangguran. Pasalnya diskotik tersebut baru saja ditutup karena ketahuan dikunjungi pengunjung yang positif narkoba.
• UPDATE Dugaan Ular dan Kelelewar Sebagai Penyebar Virus Corona Terbantahkan, Binatang Ini Sumbernya
Kakek 12 cucuk itu mengaku belum terfikir untuk mencari pekerjaan baru. Pasalnya ia baru mengtahui diskotik ditutup Sabtu pagi.
"Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba saja katanya diskotik ditutup. Mungkin akan ngojek nanti, saya tidak tahu," kata bapak 7 anak itu.

Selain Amas, security lainnya, Ibrahim Saraji (43) juga tidak mengetahui nasib status pekerjannya usai diskotik ditutup.
"Bukan hanya saya, teman-teman yang sift siang saja masih belum tahu kalau tempat kerjanya ditutup," ujar Ibrahim.
Bapak 4 anak itu juga belum terfikirkan mendapatkan pekerjaan baru. Ia berharap perusahaan yang menaungi Diskotik Golden Crown bisa menempatkannya di bidang usaha lain.
• KRONOLOGI Istri Chrisye Meninggal, Mengeluh Pusing Saat Sedang Makeup
"Kalau tidak saya mohon kepada pemerintah. Kami mohon diberi kesempatan untuk berbenah," ujar Ibrahim.
Sementara itu, pengelola Golden Crown Cynthia menyebut ada 900 pekerja di Diskotik Golden Crown yang terpaksa dirumahkan.
Ia juga mengaku belum memikirkan kejelasan nasib ratusan pegawainya usai penyegelan dan penutupan tempat hiburan malam itu.

"Karyawan kita ada 900, tapi itu belum termasuk pekerja lepas," ujar Cynthia.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta tutup Diskotik Golden Crown, Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
• Diduga Kecanduan Game Online, Anak Tusuk Leher, Tangan, dan Perut Ibu Kandung
Penutupan merupakan tindak lanjut dari razia Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menemukan ratusan pengunjung positif narkoba.
Puluhan Satpol PP menggeruduk Diskotik Crown yang terletak di Plaza Glodok pukul 10.00 WIB.
Sebuah tali segel bertuliskan Satuan Polisi Pamong Praja dibentangkan di dua pintu masuk diskotik.
Penutupan dipimpin oleh Sekretaris Dinas Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Harry Purnama.
• Ditengah Suasana Haru Saat Lamaran di Tepi Pantai, Felicya Angelista Mendadak Menangis, Ada Apa?
"Penutupan berdasarkan tindak lanjut hasil dari penggerebekan BNN pada hari Kamis lalu. Di penggerebak itu ditemukan adanya narkotika di dalam tempat usaha Golden Crown," kata Harry ditemui di lokasi penyegelan.
Harry mengatakan penutupan tersebut berlandaskan Peraturan Gubernur nomor 18 tahun 2019 Pasal 56 tentang penyelenggaraan usaha dan pariwisata.
"Dari Pergub tersebut kami sudah memiliki 6 dasar yang membuat Diskotik Crown harus ditutup," ujarnya.
Ia menjamin penutupan akan dilakukan secara permanen.
Pantauan Wartakotalive.com tidak ada perlawanan dari pemilik diskotik saat puluhan Satpol PP menyegel tempat tersebut. Para security hanya memantau penutupan yang dilakukan Satpol PP.
• Setelah Pacaran 6 Tahun 7 Bulan dan 21 Hari, Caesar Hito Melamar Felicya Angelista di Tepi Pantai
Puluhan Satpol PP menyegel lantai 5 dan lantai 7 bangunan. Pengelola diskotik hanya berkomentar saat lantai 6 coba ditutup Satpol PP.
"Ini bukan pintu masuk Pak, tapi pintu arah ke mall. Pintu masuk kami hanya di lantai 5 dan 7," kata pengelola diskotik Cynthia.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelummya lebih dari setengah pengunjung Diskotik Golden Crown positif narkoba. Hasil itu didapat dari razia tes urin yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Kamis (6/2/2020) dini hari.
Razia tes urin digelar di dua tempat hiburan malam di Jakarta yakni di Diskotik Golden Crown di Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat dan Diskotik Vanue di Kemang, Jakarta Selatan. Razia digelar Pukul 00.00 sampai 05.00 WIB.
• Tutup Cap Go Meh di Glodok, Anies Baswedan: Beragam Adalah Kehendak Tuhan, tapi Bersatu Pilihan Kita
Di Diskotik Vanue BNNP DKI mengecek urin 105 pengunjung diskotik. Dari 105 pengunjung satu pengunjung terindikasi positif narkoba.
Sedangkan di Diskotik Golden Crown BNNP DKI Jakarta mengecek 184 pengunjung.
"Daru 184 pengunjung sebanyak 107 orang terindikasi positif menggunakan narkoba," kata Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari saat dikonfirmasi Kamis (6/2/2020).
Pengunjung yang positif narkoba terdiri dari 44 wanita dan 63 pria. Diduga para pengunjung tersebut telah mengkonsumsi narkoba jenis sabu dan ekstasi.
"Saat ini seluruh pengunjung yang terindikasi positif menggunakan narkoba dibawa ke BNNP DKI untuk pemeriksaan lanjutan dan mengikuti assesment," ujar Arman. (m24)