King of The King

KSAD Jenderal Andika Perkasa Akui Kecolongan Kasus King of The King Libatkan Oknum TNI

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui pihaknya kecolongan dengan munculnya kasus King of The King yang melibatkan anggota TN

ANTARA/Heru Suyitno
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui pihaknya kecolongan dengan munculnya kasus King of The King yang melibatkan anggota TNI aktif Dony Pedro. 

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui pihaknya kecolongan dengan munculnya kasus King of The King yang melibatkan anggota TNI aktif Dony Pedro.

"Kami juga baru tahu, kami merasa kecolongan tetapi itu adalah tanggung jawab saya, jadi harus diperbaiki, proses hukum, kita lihat kesalahan demi kesalahan," kata Jenderal TNI Andika Perkasa di Magelang, Jumat (7/2/2020).

Ia menyampaikan hal tersebut usai menghadiri peresmian patung presiden pertama RI Soekarno oleh presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Akademi Militer Magelang.

Andika menyampaikan berdasarkan hasil investigasi beberapa hari ini arah kasus tersebut ke penipuan.

 Mahfud MD Beberkan Alasannya Tidak Setuju Pemulangan 660 WNI Bekas Anggota ISIS

 CURHATAN Ririn Ekawati Setelah Suami Meninggal Bukan Cerai, Terima Takdir Pernikahannya Selesai

 SBY Dituding Terlibat Skandal Jiwasraya, Rachland Nashidik : Erick Thohir Sudah Mahir Politrik

 Kabar Perhiasan Rp 2 Miliar Lina Zubaedah Hilang, Sule: Di Sini Saya Sudah Mantan

"Akan tetapi, kami pasti akan jaga sehingga proses hukum ini tidak main-main. Proses hukumnya di pengadilan militer dan itu kami kawal benar sehingga proses hukum dalam hal penegakan KUHP militer itu benar-benar memberikan rasa keadilan kepada korban-korban penipuan," katanya.

Menurut dia kasus tersebut terus ditelusuri karena melibatkan banyak teman tersangka ini dari kalangan sipil.

Ia menuturkan bahwa anggota TNI ini bertugas di Pusat Persenjataan Infanteri Bandung dan sekarang sudah ditahan sejak 31 Januari 2020 di Polisi Militer Kodam III/Siliwangi, Bandung.

"Jadi, sudah ditahan sambil melakukan proses hukum, tidak akan dilepas," kata KSAD menegaskan.

 KABAR GEMBIRA: 1.020 Orang Sembuh dari Corona, China Berterima Kasih kepada Indonesia

Mengenai kasus penipuan tersebut, lanjut dia, belum kesimpulan. Namun, itu minimal dan mungkin juga akan berlapis.

Ia berharap kasus ini menjadi evaluasi. Dalam hal ini informasi dari masyarakat dibutuhkan sehingga bisa diketahui lebih dini.

"Jangan sampai telanjur bablas seperti Letnan Satu D ini," kata Jenderal TNI Andika Perkasa.

Andika menyampaikan upaya preventif ke depan sudah dilakukan. Selanjutnya, akan terus memperbaiki karena sebagai organisasi pasti akan berusaha memperbaiki diri.

Ia akui pula selalu ada kekurangan dan celah, termasuk dalam kasus ini. (Antaranews)

 UPDATE Soal Revitalisasi Monas, Setneg Tunggu Gambaran yang Akan Dipaparkan Pemprov DKI

Rakyat Indonesia Akan Dihadiahi Uang Rp 3 Miliar per Kepala

King Of The King, kerajaan baru di Tangerang mengklaim miliki bukti kepemilikan  aset yang ditinggalkan Soekarno sebesar Rp 60.000 triliun.

Uang yang kini berada di Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) itu akan dicairkan dan digunakan untuk negara dan rakyat Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.

Pertama, melunasi utang-utang luar negeri Indonesia; kedua, membagikan kepada masyarakat Indonesia; dan ketiga, untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista).

 Anies: Perubahan Rute Balap Formula E di Kawasan Monas Tak Seperti Mengubah Jalur Busway

"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020)..

Dia juga menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

"Itu akan diinikan (dikerjakan) Pak Prabowo nanti," kata dia.

Kerajaan yang berada di Bandung, Jawa Barat, tersebut juga mengaku memiliki Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang asli sebagai bukti perintah Soekarno yang melimpahkan peninggalannya ke Mr Dony Pedro.

 Kisah Cinta Segitiga Si Doel Berakhir, Ini yang Akan Dilakukan Aktor dan Politisi Rano Karno

Itu juga yang menjadi alasan pemisahan aset Soekarno, ujar Juanda, yang diserahkan ke Mr Dony Pedro dan akan diambil dari Bank Swiss pada Maret 2020 mendatang.

"Rp 60.000 akan turun ke BI (Bank Indonesia)," kata dia.

Kerajaan Baru di Tangerang

Setelah dihebohkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat, Kerajaan Selacau dan Sunda Empire, kali ini muncul kerajaan lain seperti bernama King of The King di Kota Tangerang.

 Ashanty Tiba-tiba Bicara Kematian, Beri Pesan Pilu ke Aurel: Kayaknya Umur Bunda Nggak Panjang

Temuan adanya kerajaan baru di Tangerang itu bermula dari penertiban spanduk King Of The King yang terpasang di kawasan Poris Plawad, Kota Tangerang oleh Satpol PP Kota Tangerang pada Senin (27/1/2020) kemarin.

Kompas.com mencoba mengontak orang terdekat dari King of The King, yakni Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Juanda yang tertera dalam baliho tersebut.

Juanda mengklaim, King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," katanya.

Juanda juga mengklaim bahwa King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia.

 BACOK Anak Tokoh Masyarakat Sukabumi, Polisi Tembak Dua Anggota Geng Motor Pelaku Penganiayaan

Pertama yaitu Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).

King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.

Juanda mengatakan, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.

Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Surat berharga tersebut diklaim mencapai Rp 60.000 triliun.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved