ISIS
Basis ISIS Mau Dipindahkan ke Indonesia, Ini Penjelasan Ryamizard Ryacudu Soal Operasi Our Eyes
Basis ISIS Mau Dipindahkan ke Indonesia, Ini Penjelasan Ryamizard Ryacudu dari informasi yang didapat dari operasi our eyes.
"Teror bom merupakan aksi yang diminta ISIS yang saat ini terdesak. Tak hanya Indonesia beberapa negara juga telah terjadi pemboman," ungkap Tito di Polda Jawa Timur, Senin (14/5/2018) lalu.
ISIS Pilih Orang Indonesia karena Memiliki Jiwa Militansi
Menurut pengamat intelijen Wawan Purwanto, kelompok atau organisasi separatis menggunakan keyakinan untuk mengaduk perasan dan berjihad.
• Ditanya Soal Izin FPI, Ryamizard Ryacudu: Kalau Tak Sejalan dengan Pancasila, Cari Tempat Lain

"Seperti ISIS, dengan berbagai macam cara, tujuannya untuk mewujudkan kekhalifahan," ujarnya.
Wawan mengatakan, ISIS meyakini bahwa orang Indonesia memiliki jiwa militansi yang tinggi, sehingga akan mudah diajak untuk berafiliasi.
Selain itu, ada yang memberikan pembiayaan baik dari dalam ataupun luar.
Hal tersebut, membuat para anggota baru akan lebih tertarik dan muncul pemikiran khilafah.
Metode Perekrutan Canggih
Sementara itu, analis Pusat Perlawanan Teroris Tentara AS (CTC), Aaron F Brantly, menjelaskan metode ISIS merekrut anggota dengan menggunakan cara yang canggih.
ISIS menggunakan jaringan teknologi untuk menilai calo jihadis dan menggunakan komunikasi terenskripsi.
Dalam laporan NBC News, Brantly mengatakan, untuk merekrut anggota, ISIS menyediakan layanan khusus dukungan informasi bagi pengguna komputer.
Brantly menyebutkan, cara itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan rekrutmen dan menghindari pengendusan aparat keamanan.
• Ryamizard Ryacudu Siap Kabulkan Apapun Permintaan Kivlan Zen, Kecuali Dua Hal Ini

Menurut dia, pusat layanan yang beroperasi selama 24 jam itu didukung dengan enam operasi.
Layanan itu akan merekrut pelatihan dalam menggunakan platform messaging untuk menghindari operasi intelijen.
"Mereka telah mengembangkan serangkaian platform berbeda sehingga mereka bisa melatih satu sama lain untuk tujuan rekrutmen tersembunyi, propaganda, dan perencanaan operasi," dia menjelaskan.