Revitalisasi Monas
Revitalsasi Monas Belum Rampung, Areal Kuliner Lenggang Jakarta Giliran Akan Digeser Lokasinya
Revitalsasi Monas Belum Rampung, Areal Kuliner Lenggang Jakarta Giliran Akan Digeser Lokasinya
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Revitalisasi Monas belum rampung muncul kabar rencana pemindahan area kuliner Lenggang Jakarta.
Unit Pelaksana Kawasan (UPK) Monumen Nasional (Monas) membenarkan kabar adanya pemindahan area kuliner Lenggang Jakarta ke sisi timur atau dekat Stasiun Gambir.

Namun pemindahan kawasan kuliner ke sana masih berupa konsep dan harus mendapat persetujuan dari Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka.
• Sempat Dihentikan Istana, Proyek Revitalisasi Monas Akhirnya Dapat Restu dan Diminta Dilanjutkan
• UPDATE Soal Revitalisasi Monas, Setneg Tunggu Gambaran yang Akan Dipaparkan Pemprov DKI
“Itu kan masih konsep, nanti dari konsep apakah bisa direalisasi atau tidak itu masih dibahas. Apalagi kawasan (Medan Merdeka) harus mendapat persetujuan dari Setneg dan presiden,” ujar Kepala Seksi Informasi UPK Monas Irfal Guci saat dihubungi pada Kamis (6/2/2020).
Irfal mengaku, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah konsep penataan dari hasil sayembara itu bakal diaplikasikan secara utuh atau tidak.
Hingga kini, rencana revitalisasi Monas masih dibahas oleh Komisi Pengarah yang terdiri dari tujuh instansi.
Ketua Komisi Pengarah adalah Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Komisi Pengarah adalah Gubernur DKI Jakarta. Sementara lima anggota komisi adalah Menteri Perhubungan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
• Duel Maut Siswa SMP di Medan, Seorang Tewas Terkena Tendangan di Ulu Hati, Korban Anak Yatim
Sepengetahuan dia, jumlah pelaku UMKM di Lenggang Jakarta sekitar 330 lebih. Namun dia tidak mengetahui secara detail karena pengelolaannya berada di bawah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (DPPUKM).
“Kami hanya sediakan tempatnya atau tanahnya saja, jadi pengelolaannya oleh Dinas UKM sama seperti parkir IRTI itu tanah Monas tapi pengelolaannya oleh UPK Parkir Dinas Perhubungan,” kata Irfal.
339 UMKN Ikut Dipindahkan
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (DPPUKM) DKI Jakarta mencatat ada 339 pelaku usaha di Lenggang Jakarta sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
• Ustaz Yusuf Mansur Unggah Video Kuburan dan Pocong Berwajah Hancur: Geber Salawat dan Al-Kahfi
Mereka dipastikan bakal dipindah ke sisi timur Monas atau dekat Stasiun Gambir karena proyek revitalisasi yang dikerjakan Pemprov DKI
“Kami sudah pernah sosialisasi, tapi tentu kami mengikuti rencana besar dari revitalisasi tersebut,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPPUKM Ratu Ranteallo saat ditemui di Balai Kota DKI pada Kamis (6/2/2020).
Ratu mengklaim, sejauh ini para pedagang tak mempersoalkan dengan rencana pemindahan. Asalkan mereka tetap difasilitasi bisa berdagang di sekitar Monas.
• Antisipasi Virus Corona, Awak Kapal dari China Dilarang Masuk Pelabuhan Tanjung Priok
“Kalau pedagang yang penting saat relokasi dapat diakomodir agar mereka bisa tetap berusaha,” kata Ratu.
Selama ini, skema usaha pedagang di sana membayar iuran sebesar Rp 350.000 per bulan.
Tidak hanya makanan dan minuman, jenis pelaku UMKM di sana juga menjajakan kerajinan tangan, busana, cindera mata dan sebagainya.
Ratusan pedagang kuliner di Lenggang Jakarta dan parkiran IRTI di sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat bakal dibongkar. Hal itu diungkapkan oleh pemenang sayembara revitalisasi Monas, Prinsipal LABO Architects Deddy Wahjudi.
• Begini Kondisi Sedih Warga Wuhan Terbaru, Siap Mati di Rumah Oleh Virus Corona
Saat dihubungi, Deddy mengatakan dalam konsep yang dibuat Lenggang Jakarta akan dipindah di kawasan timur monas atau berdekatan dengan Stasiun Gambir.
Pemindahannya dianggap penting karena selama ini Stasiun Gambir seperti bagian terpisahkan dari Taman Medan Merdeka, padahal masih berada di satu kawasan yang sama.
“Jadi Stasiun Gambir kayak punya teritori sendiri saat mereka membangun (menata). Kemudian aksesibilitasnya juga tidak langsung, jadi orang dari Stasiun Gambir menuju Taman Medan Merdeka harus keluar dulu, begitu juga sebaliknya,” kata Deddy.
• Ini Cerita Chelsea Islan yang Tidak Akan Terlupakan Saat Syuting Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2
Monas Tak Boleh Mangkrak
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menyatakan, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka meminta Gubernur DKI Jakarta segera mengeksekusi proyek revitalisasi Monas sesuai Keppres No. 25 Tahun 1995.
Hal itu disampaikan Setya seusai rapat Komisi Pengarah mewakili Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah.
"Kita tidak mau ada yang mangkrak di situ. Kita juga ingin segera Monas kembali menjalankan funginya. Sebagai fungsi pelayanan publik, fungsi vegetasinya juga kembali.

"Kita sesegera mungkin harus kita putuskan ini, kembali ke lampiran Keppres No. 25 Tahun 1995," ujar Setya di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Ia mengatakan Komisi Pengarah telah menggelar rapat yang dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Setya mengatakan dalam pertemuan tersebut telah dicapai kesepakatan antara Komisi Pengarah dengan Anies ihwal rencana revitalisasi Monas.
• Risma Dilaporkan ke Ombudsman Dianggap Terlalu Baper, Adhie Massarsdi: Pejabat Harus Siap Dikritik
Prinsipnya, revitalisasi Monas harus mengacu pada Keppres No. 25 Tahun 1995.
Karenanya, usai rapat, Pemerintah Provinsi DKI Jakara diminta untuk menyiapkan rencana revitalisasi dalam bentuk gambar yang sesuai dengan Keppres tersebut.
Nantinya gambar akan diserahkan dan dirapatkan oleh Komisi Pengarah.
Hal itu mencakup pula upaya menanam kembali pepohonan di kawasan hijau Monas dalam proyek revitalisasi. (faf)