Penipuan

Kisah Pilu Calon Pengantin Ditipu WO, Tamu Sudah Membludak, Makanan Belum Tersedia, Malu Rasanya

Kisah Pilu Calon Pengantin Ditipu WO, Tamu Sudah Membludak Makanan Belum Tersedia, Malu Rasanya

Penulis: Vini Rizki Amelia |
dok pribadi
Isnaini (25) bersama istri terpaksa menikah seadanya karena tertipu wedding organizer (WO) dan rugi hingga puluhan juta rupiah. 

Kisah Pilu Calon Pengantin Yang Ditipu WO, Saat Pesta Pernikahan Tak Ada Satupun Makanan Tersedia Bagi Tamu

Pengantin baru bernama Isnaini (25) harus merasakan malu kepada tamu undangan saat hari pernikahanya pada 2 Febuari 2020 di Kalibata, Jakarta Selatan.

Pernikahan sejatinya menjadi sejarah terbaik bagi setiap orang yang tentu menginginkan sekali dalam hidupnya.

DBD dan Chikungunya Alami Peningkatan, Dinkes Depok Keluarkan Surat Edaran

Teganya Pemilik WO Menipu Calon Pengantin Diciduk Polisi Kota Depok dan Ternyata Korbannya Banyak

Pesta pernikahan yang indah pun menjadi impian yang ingin diwujudkan agar bisa dikenang sepanjang masa.

Sayang, harapan tinggal harapan, Isnaini (25) terpaksa menanggung malu di hari bahagianya itu lantaran ditipu oleh wedding organizer (WO) yang dipercayakannya untuk mengemas pesta sedemikian rupa.

Dirinya dan istri menjadi korban penipuan WO bernama Pandamanda yang berkantor di Kota Depok.

Tak sedikit kerugian yang dialami Isnaini, tercatat uang puluhan juta raib begitu saja saat hari bahagianya pada 2 Februari lalu.

Para tamu yang hadir terpaksa tak disuguhkan apa-apa saat pesta pernikahannya digelar di sebuah tempat di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan.

Padahal sebelumnya, Isnaini telah menunggu WO sejak siang sesuai dengan jam yang ditentukan keduanya.

VAR Baru Diterapkan di Liga 1 Tahun 2021, Wasit Nakal Bakal Dihukum Berat Oleh PSSI

Namun, hingga pukul 16.00 Isnaini tak juga mendapat kepastian dari WO Pandamanda.

"Sampai-sampai untuk dekor pernikahan itu dibantu sama pengelola gedung. Janurnya itu bekas orang yang duluan nikah," tutur Isnaini saat dihubungi Warta Kota, Rabu (5/2/2020).

Bersyukur, Isnaini masih diberikan jalan kemudahan untuk melaksanakan akad nikahnya dengan diberikan bantuan dari pengelola masjid dan juga pengelola gedung untuk akad.

"Di akad nikah saya gak ada sama sekali dari tim WO Pandamanda sampai setengah enam gak ada dekor pernikahan dan makan gak ada sama sekali sampai jam 8 malam," katanya.

Sedianya, pesta yang direncakan Isnaini berlangsung pada pukul 19.00.

Menunggu Lama, Penggemar Kecewa Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla Tidak Muncul di Stasiun Bogor

Lagi-lagi, sampai pukul 19.00 pun saat acara akan di mulai, makanan yang seharusnya ada di meja prasmanan masih kosong melompong.

Hingga terpaksa Isnaini memundurkan waktu acara menjadi pukul 19.30.

Begitu memasuki gedung pun, Isnaini dan keluarga telah mendapati tamu yang sudah membludak namun meja prasmanan masih tetap kosong.

"Kita mikir mungkin datang jam delapan tapi enggak ada juga, sampai acara bubar jam setengah sepuluh, itu enggak ada juga," papar Isnaini.

Isnaini pun mengaku pihaknya terus mencoba menghubungi Anwar sang owner dari WO Pandama sebelum dan sesudah akad.

Curah Hujan Menurun, Pemkot Tangerang Lakukan Pompanisasi Atasi Banjir Parah di Periuk

"Diteleponin Anwar ownernya itu enggak diangkat sama sekali," ujarnya.

Diciduk Polres Depok

Sebelumnya, Seorang pemilik Wedding Organizer (WO) Pandamanda adalah Anwar Said diciduk Polres Metro Depok karena melakukan penipuan resepsi pernikahan, Selasa (4/2/2020).

Awalnya, aparat Polres Metro Depok mendapat laporan adanya tindak penipuan resepsi pernikahan terhadap puluhan calon pengantin yang mengalami kerugian hingga puluhan juta.

"Dari hasil penyelidikan diketahui korbannya mencapai 29 pasang calon pengantin. Pemilik WO pun kini sudah diamankan polisi, " kata Kasubbag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus di Mapolres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).

Laga Uji Coba Lawan Barito Putera Belum Pasti Jadi, Persita Tangerang Incar Sulut FC

Firdaus mengatakan, mereka mendapat laporan dari masyarakat yang tertipu oleh salah satu WO karena ketika acara, makanan (katering) tidak tersedia.

Berdasarkan keterangan pelaku, kata Firdaus, Anwar Said meminta uang pembayaran antara Rp 50 juta hingga 70 juta.

Penawaran murah pun dilakukan Anwar guna menarik minat para calon pengantin yang menjadi korbannya.

Modus Anwar pun sukses, tak sedikit korban yang menuruti permintaan Anwar untuk segera melakukan down payment hingga puluhan juta rupiah atau bahkan membayar lunas.

"Kami duga, jumlah korbannya terus bertambah karena sampai sore ini, masih banyak korban yang melapor," katanya.

Gelar Uji Coba Tertutup Lawan PSB Bogor, Igor Minta PS Tira Persikabo Fokus pada Transisi Permainan

Untuk memromosikan WO tersebut, pelaku menggunakan melalui media sosial.

Bahkan, para korban dijanjikan mendapat sepasang cincin seberat 10 gram.

"Kami masih mendalami keterangan pelaku dan pelaku, kini, sudah kami tahan," kata Firdaus.

 Dua Penipu Modus WO Dibekuk Empat Tahun Lalu

Sempat tahun lalu kasus serupa pernah terjadi.

Bedanya dua pelaku penipuan dengan modus Wedding Organizer (WO) bernama Nitria Danu Kusuma (35) dan Filipus Defris (34) hanya bisa menunduk di Mapolsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016) siang.

Salah seorang pelaku wanita ternyata merupakan seorang residivis dengan kasus yang sama dan baru keluar penjara pada tahun 2014 lalu.

Kapolsek Pasar Minggu kala itu Kompol Zaky Nasution mengatakan, penangkapan Nitria adalah hasil dari pengembangan pelaku penipuan bernama Fillipus Defris yang sudah ditangkap sebelumnya, sekitar beberapa hari lalu.

PKL Eks Gusuran Zaman Ahok Akan Tempati RTH Interaktif di Pluit Karang Timur

"Yang semalam ditangkap itu seorang residivis dengan perbuatan yang sama, namanya Nitria Danu Kusuma, ditangkap di Villa Regency Tangerang, hasil pengembangan Filipus Defris yang sudah ditangkap sebelumnya," ujar Zaky.

Zaky pun memaparkan, dari hasil menipu dengan bermodus Wedding Organizer, kedua pelaku bisa mengantongi ratusan juta, sementara korbannya sendiri sudah ada sekira enam orang.

"Dia mengaku kepada korbannya adalah WO, sudah milih tempatnya dan bayar, ternyata tidak dibayarkan ke vendoor, nah setelah tiba hari mau pernikahan ternyata bukan tanggalnya. Korban sudah ngasih 100 juta sekitar segitu totalnya," jelas Zaky.

Sementara itu, diketahui seorang residivis bernama Nitria yang baru ditangkap pada Selasa malam, sudah pernah mendekam di balik jeruji besi dengan kasus yang sama.

"Si Nitria udah pernah divonis setahun, akhirnya ditahan di polsek setahun, keluar sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu terus melakukan lagi nih yang sekarang ini," tuturnya

Bahu Kanan Cedera, Marc Marquez Jalani Musim Dingin yang Berat

Salah seorang korban dari pelaku Karina (34) dan Bayu (35) mendatangi Mapolsek Pasar Minggu untuk melihat pelaku.

Menurut Karina, pelaku tersebut ternyata teman Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan segala tipu daya, Karina terkena bujuk rayu dari Nitria Danu Kusuma.

"Jadi dia memang teman sekolah SMA saya dulu, dan sudah lama enggak ketemu, pas ketemu saya bilang mau nikah, dia menawarkan WOnya yang bernama Gethar Wedding Planner," kata wanita berambut panjang itu.

Dia sempat stres karena sebelum acara pernikahan pada 6 Maret 2016, para vendor dari kegiatan resepsinya membatalkan apa yang telah disepakati.

Hal ini dikarenakan pelaku tidak membayarkan uang kepada vendor gedung dan photograpgher.

Alhasil, dia bersama pasangannya membatalkan pesta pernikahannya. "Yah batal dong sampe sekarang belum menikah. Saya rugi sekitar Rp 119 juta. Karena banyak perintilan yang dia (pelaku) minta," ungkapnya.

Sementara itu, calon suami Karina yang bernama Bayu (36) pun angkat bicara masalah penipuan tersebut.

Bayu pun membenarkan bahwa pelaku adalah teman SMA calon istrinya sehingga sepakat dengan harga yang ditawarkan pelaku karena terjangkau.

"Dalam paket tersebut sudah termasuk tata rias, dekorasi, dan bulan madu, kita kasih dpnya sebesar Rp. 65 juta," jelasnya.

Dengan paketan yang ditawarkan pelaku tersebut, korban pun tertarik dan membayarkan sejumlah uang muka. Namun, setelah hari tanggal pernikahan ternyata pihak gedung belum menerima penuh pembayaran sewanya.

"Nah akhirnya kita laporkan ke Polisi, dan kemarin malam kita sama-sama tangkap pelaku tersebut," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved