Virus Corona
Virus Corona, Menkes Terawan: Isolasi WNI dari Wuhan ke Kapal Perang Tidak Manusiawi
Kementerian Kesehatan tidak dapat memenuhi permintaan salah satu anggota DPR agar mengisolasi WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan ke kapal perang.
Kementerian Kesehatan tidak dapat memenuhi permintaan salah satu anggota DPR agar mengisolasi WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan ke kapal perang, karena tempatnya tidak manusiawi.
Terkait Virus Corona, Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Terawan Agus Putranto mengatakan, Kementerian Kesehatan tidak dapat memenuhi permintaan salah satu anggota DPR agar mengisolasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru dipulangkan dari Wuhan ke kapal perang, karena tempatnya tidak manusiawi.
"Coba bayangkan kalau di kapal perang. Kita enggak manusiawi, apalagi kalau kapal perang, memang tidak disiapkan untuk itu. Apalagi (yang dikarantina) ada anak-anak, ada ibu hamil. Jadi kita harus rasional," kata Menkes dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin, terkait menyebarnya Virus Corona di China.
Masih terkait Virus Corona, kata Menkes, selain tidak manusiawi, kapal perang juga dinilai tidak representatif untuk mengarantina WNI yang pulang dari Wuhan, China.
"Tempatnya tidak representatif," katanya.
• Kabar Perhiasan Rp 2 Miliar Lina Zubaedah Hilang, Sule: Di Sini Saya Sudah Mantan
• Cuaca Senin 3 Februari 2020 di 33 Kota Indonesia dari Pagi Hingga Dini Hari, Berikut Daftarnya
• Pemuda Selingkuh dengan Wanita Bersuami di Kamar, Kepergok di Kolong Kasur Lalu Tewas Diamuk Warga
Selain itu, ia juga mengatakan isolasi WNI dari Wuhan di kapal perang juga berpotensi membahayakan.
"Kalau mereka enggak disiplin justru berbahaya," katanya.
Kemudian, ia juga menggarisbawahi bahwa keputusan pemerintah untuk memilih Natuna sebagai tempat karantina sudah melalui sejumlah kajian.
"Jadi semua ini berdasarkan semua kajian," ujarnya.
Pemilihan kompleks militer di Natuna diambil karena tempat tersebut dinilai tepat agar orang-orang yang dikarantina bisa disiplin.
• Terekam CCTV, Polisi Buru Pria Berjalan Nyeker Menenteng Pistol di Jelambar
Tempat itu juga dinilai cocok karena area bandaranya juga menjadi kompleks lalu lintas udara militer.
Sebelumnya, anggota DPR RI asal Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyarankan agar WNI dari Wuhan diisolasi di kapal perang guna mencegah dampak negatif akibat penolakan warga di Natuna.
"Karantina atau isolasi di kapal perang milik TNI AL akan lebih baik. Cukup disiapkan bahan makanan yang memadai dan perlengkapan kesehatan di dalam kapal," katanya kepada ANTARA di Tanjungpinang, Minggu.
Gubernur: Warga Natuna tak perlu cemas soal isolasi WNI dari Wuhan
Plt Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto meminta masyarakat Natuna tidak cemas dalam menghadapi proses isolasi WNI dari Wuhan, China.
• TERBONGKAR, Sebelum Temui Ajal Korban Berhubungan Badan dengan Gay Lalu Diintimidasi
Menurut Isdianto, pemerintah sedang menjalankan kewajibannya untuk melindungi WNI, termasuk masyarakat Natuna, Kepri.
“Beri kepercayaan kepada tim yang sudah ditunjuk pemerintah untuk menangani pemulangan ini. Ini semua dalam rangka cegah tangkal, sehingga semua prosedur harus dijalani,” kata Isdianto di Tanjungpinang, Minggu (2/2/2020).
Isdianto mengaku terus mengikuti perkembangan pemulangan WNI dari China tersebut.
Ia juga sudah memerintahkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kepri, Tjetep Yudiana dan tim untuk memantau tiap saat perkembangan penanganan dan cegah tangkal ini.
• Petinggi Sunda Empire Ditangkap di Tambun, Begini Reaksi Kapolres Metro Bekasi
Menurut Isdianto, dalam laporan yang disampaikan Kadis Kesehatan, semua WNI yang dipulangkan dalam keadaan sehat.
"Mereka akan diobservasi selama 14 hari. Mereka ditangani para dokter spesialis dan tim yang sudah ditunjuk pemerintah," sebut Isdianto.
Selain itu, kata Isdianto, Kadis Kesehatan juga memastikan bahwa tak ada satu pun WNI yang boleh keluar dari ruang isolasi.
Mereka hanya boleh di situ selama masa observasi dan selama itu juga akan terus diawasi.
• Dijanjikan Kerja Sebagai ART, 34 PSK Gang Royal Diputus Komunikasinya dengan Keluarga
Isdianto memahami kerisauan dan keresahan masyarakat, tapi dia meminta masyarakat tetap tenang karena pasti pemerintah memberi jaminan untuk semua warga negaranya. Baik yang dipulangkan dari Wuhan maupun di Kepri.
“Sekali lagi, beri kepercayaan kepada tim. Pemerintah pasti melindungi warganya,” tegas Isdianto.
Jokowi berterima kasih kepada masyarakat Natuna
Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada masyarakat Natuna di Kepulauan Riau karena telah memberikan "lampu hijau" atas kehadiran ratusan WNI asal Wuhan, China, untuk diobservasi kesehatannya di pangkalan militer TNI di Natuna.
• Dua Tahapan Pengobatan Kanker Sesuai dengan Tata Laksana Terstandar
"Saya berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang sudah memberikan 'lampu hijau' karena ini saudara-saudara kita sendiri," kata dia, di sela kegiatan meninjau desa terdampak longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin.
Ia menekankan, ratusan WNI yang diobservasi kesehatannya di Natuna dalam kondisi baik.
Namun dia menyampaikan dalam protokol kesehatan diperlukan tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga.
"Diperlukan tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yg harus diikuti," kata dia.
• Menteri Perdagangan Dilaporkan ke Bareskrim Atas Dugaan Penipuan, Terkait Uang Damai Rp 500 Miliar?
Ia mengatakan pemilihan Natuna di Kepulauan Riau sebagai tempat observasi WNI dari Wuhan, China, merupakan keputusan bersama setelah mengukur segala tingkat kesiapan.
"Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun itu adalah saudara-saudara kita," kata dia. (Antaranews)