Kriminalitas
Update di Balik Lansia Satu RT di Kayuringin Kota Bekasi Jadi Korban Hipnotis Beredar Pesan Berantai
Tak hanya itu, mereka diiming-imingi mendapatkan hadiah dan bingkisan usai acara syuting tersebut.
Penulis: Muhammad Azzam |
Beredar pesan berantai, sejumlah ibu satu RT menjadi korban hipnotis.
Mereka diajak syuting salah satu produk susu dan bertemu artis terkenal.
Tak hanya itu, mereka diiming-imingi mendapatkan hadiah dan bingkisan usai acara syuting tersebut.
Akan tetapi, justru perhiasan mereka raib digondol pelaku hipnotis.
Waspada!
PENIPU TAMBAH PINTER BUKAN 1 ORANG YG TERTIPU TTP SATU RT
HATI HATI PENIPUAN MASSAL LEWAT HIPNOTIS
Kejadian kemarin di RT sebelah Sy.
Daerah perumnas 1 Bekasi.
Ceritanya ada yang mengaku dari produk A***** mau mengadakan demo produk.
Menemui ketua RT, minta dikumpulkan ibu2 setempat.
Setelah berkumpul, dibriefing untuk persiapan shooting.
Ibu2 diminta untuk kembali ke rumah, dandan secantik cantiknya, pakai perhiasan, bawa uang.
Nggak tahu bahasa apa yang digunakan, tetapi ibu2 itu dengan antusias berdandan, berhias, dan bawa uang.
Dasar ibu2 diiming2 shooting langsung girang.
Mungkin takut malu-maluin di kamera.
Begitu kembali ke rumah bu RT, nggak tahu trik apa yang dipakai sampai ibu2 rela menyerahkan uang dan perhiasan.
Alhasil semuanya bisa ketipu.
Sore itu komplotan penipu itu berhasil menipu ibu2 satu RT.
Setelah penipu itu pergi, baru mereka sadar telah dikibulin.
Bu RT yang ngumpulin warganya merasa bersalah, jatuh sakit.
Sekarang masih dirawat di Hermina Bekasi Barat.
Kasihan sekali.
Waspada kalau ada yang mengaku2 perwakilan produk tertentu mau mengadakan demo.
Cek dan rechek.
Libatkan aparat.
Hipnotis udah canggih, nggak cuma sasarannya perorangan, tapi bisa massal korbannya.
WASPADA!
Wartakotalive.com mencoba menelusuri hal itu, dketahui lokasinya berada di RT 01 RW 03, Perumnas 1, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu, 16 Februari 2020.
• Terungkap Penjualan Daging Anjing Membuat Tokopedia Giliran Digeruduk Animal Defenders Indonesia
Korban baru melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi Kota, sebab awalnya hendak diselesaikan secara internal mereka.
Erna menerangkan tidak satu RT yang terkena hipnotis. Akan tetapi hanya ada 10 orang dengan dua korban yang kehilangan harta bendanya.
"Korban yang hilang hartanya yakni perhiasan, ponsel dan uang tunai itu dua orang, Ibu Edi dan Hartiningsih," jelas dia.
• Sosok Cawagub DKI Ahmad Riza Mengungkap Tak Bisa Bawa Program Bila Terpilih untuk Mendampingi Anies
Pihaknya kini tengah menangani kasus tersebut dengan mendatangi lokasi dan meminta keterangan saksi dan korban.
"Kita masih kita selidiki ya, untuk ungkap indentitas pelaku dan buru pelakunya. Jika ada perkembangan kita informasikan," kata dia.
Sementara, salah satu korban bernama Hartiningsih (58) mengungkapkan ketika itu ia diajak salah satu ketua RT untuk ikut serta dalam syuting produk susu Anlene.
Tak hanya itu, ia diiming-imingi akan mendapatkan hadiah dan bingkisan usai acara syuting tersebut.
Dirinya tak ada rasa curiga, sebab yang mengajaknya itu merupakan ketua RT dan tetangga dekatnya.
"Saya engga ada rasa curiga apapun, saya bersepuluh diajak bu RT Tati dan suruh siap-siapa dandan dan pakai pakaian rapih buat ikut syuting," kata dia saat ditemui awak media di kantor RW 03, Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan, pada Senin (3/2/2020).
Ia mengungkapkan, sebelum berangkat semua ibu-ibu didata dan disuruh kumpul di rumah ibu RT tersebut.
Ibu-ibu itu dirinya, Edey, Marni, Tati, Tardi, Mina, Surti, Rosso, dan Asmawi, Wulan.
"Di rumahnya kami disuruh buat yel-yel, diberi pengarahan nanti pas syuting. Kita senang-senang becanda-canda gemes mau ketemu Ivan Gunawan," ucap dia.
Dari situ, dirinya bersama ketiga temannya dipanggil dan berangkat terlebih dahulu ke lokasi syuting di Grand Metropolitan Bekasi. Sedangkan ibu-ibu lainnya masih menunggu di rumah bu RT Tati.
"Dipanggil berempat berikut bu Tati dengan pelakunya itu, akhirnya kami naik grab berenam. Setelah itu kita diturunin di samping mal, bukan didepan mal. Kami disuruh nunggu sebentar di tukang bakso, dia bersama bu Tati ke mal mau fotocopy ktp," sambung dia.
Kemudian, kata Hartiningsing, setelah itu pelaku dan bu RT Tati kembali lagi ke lokasi dirinya bersama teman-temannya duduk.
Pelaku mengabarkan bahwa perhiasan yang dipakai harus dilepas terlebih dahulu karena akan didandani dan diganti pakaian.
"Dia (pelaku) bilang emas yang ada dibadan, yang kita pakai itu harus dibuka. Setelah itu dengan nurutnya, kita buka dan bukan saya sendiri, ada ibu satu lagi (bu Edi). Akhirnya kita buka emas-emas itu dan dimasukan ke tas masing-masing," jelas dia.
Tas keduanya dititipkan kedua temannya yang masih menunggu di tempat kedatangan atau di tukang bakso.
Selang beberapa lama, pelaku kembali lagi ke lokasi kedua orang itu yang dititipi tas.
"Di situ pelaku ternyata balik lagi, ambil tas berisi perhiasan yang disuruh dibuka itu."
"Ada ponsel sama uang tunai," kata dia.
Hartiningsing kehilangan emas 60 gram, dua unit ponsel dan uang tunai Rp 1,5 juta.
"Jika ditotal bisa Rp 30 juta lebih."
"Sama, bu Edi juga segini kerugiannya emas sama uang yang diambilnya," imbuh dia.
Hartiningsih meyakini, dirinya bersama teman-temannya adalah menjadi korban hipnotis.
Terutama bu RT Tati, sebab tidak ada rasa curiga sehingga tak memastikan identitasnya.
"Bu Tati itu kan tahu pelaku dari teman kader posyandu kelurahan Mariana. Tapi ya itu karena kena hipnotis kali ya, dia engga tanya nama, enggga nanya nomor HP. Seharusnya kan tanya, dari produk apa, dari tanda pengenal, atau pakai seragam, dan itu tidak sama sekali. Termasuk kami juga kok engga ada rasa curiga ya," kata dia.
Sementara, Tati mengungkapkan dirinya juga ikut menjadi korban hipnotis sehingga mengajak sejumlah ibu-ibu dilingkungannya untuk ikut acara tersebut.
"Saya benar-benar enggak tahu apa-apa, saya kok bisa nurut aja ya. Saya kenapa bodoh begini ya," ucap dia.
Tati menerangkan dirinya kenal pelaku dari salah satu teman sesama kader posyandu.
"Kalau engga sesama kader saya engga mungkin percaya. Saya tanya lagi, malah dia engga kenal sama orang itu."
"Saya sampai bilang, kenapa kamu suruh saya kalau kamu aja engga kenal, jadi begini kan," kata Tati.
• Terungkap Penjualan Daging Anjing Membuat Tokopedia Giliran Digeruduk Animal Defenders Indonesia
Sebelumnya diberitakan, Saipul Bahri mengajukan diri ketika Arbi Alfarisi (32), pakar hipnoterapi, ingin memberi contoh penggunaan ilmu hipnotis.
Arbi Alfarisi yang mulai sering muncul di layar ANTV dan memandu program Garis Tangan itu segera berbincang bersama warga Cilebut, Kabupaten Bogor, itu.
Obrolan berlangsung tenang di Koffienation, Epicentrum Walk, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019) malam.

Saat itu Saipul Bahri mengungkapkan niatnya ingin berhenti merokok. Arbi Alfarisi mendengar keluhan Saipul Bahri tersebut.
Tanpa disadari, obrolan santai itu membuat Saipul Bahri tertidur. Ia sadar mendengar suara dan perintah Arbi Alfarisi, namun tubuhnya kesulitan bergerak.
Ketika sedang tidak sadar itu, Arbi Alfarisi meminta Saipul untuk menjauhi rokok dan jika ingin mengonsumsi tembakau akan diganti air putih atau permen karet.
• Untuk Ketiga Kali, Stasiun Televisi ANTV Kembali Meraih Indonesia Best Employer Brand Awards 2019
• Bertemu Lagi di Pesbukers ANTV, Mengapa Zaskia Gotik Tetap Menolak Bertemu Vicky Prasetyo?
Sesaat kemudian Arbi Alfarisi membangunan Saipul, dan kemudian memintanya merokok. Ketika itu juga Saipul mengaku mual kala diminta mencium tembakau rokok.
Beberapa kali Saipul juga merasa pahit saat diminta Arbi Alfarisi mencium harum tembakau rokoknya sendiri.
Upaya Arbi Alfarisi menghipnotis Saipul berhasil. Saipul tidak lagi menyentuh bungkus rokok filternya meskipun baru saja membeli.
"Hipnotis itu kalau orangnya nggak mau ya nggak bisa dilakukan," kata Arbi Alfarisi yang besar dari komunitas hipnotis Bandung ini.
Hipnotis bisa dilakukan memakai komunikasi verbal, ada dialog antara Arbi Alfarisi sebagai pakar hipnotis dengan 'korbannya', Saipul Bahri.
Hal yang sama juga dilakukan Ferdian ketika melakukan hipnotis, terutama ke Mpok Alpa di program sitkom Opera van Java, yang juga memakai komunikasi verbal.
• Menghabiskan Dana Hampir Rp 1 Miliar, Games Geser Balok Diklaim Paling Megah dan Termahal di ANTV
• Berpasangan dengan Vicky Prasetyo Memandu Games Serlok di ANTV, Wendy Cagur: Tidak Ada Pilihan Lain
"Bedanya hipnotis dengan gendam, kalau gendam itu menyerangnya pakai energi," ujar Arbi Alfarisi yang kini semakin sibuk syuting untuk Garis Tangan di ANTV ini.
Jika sebelumnya hanya sepekan dua kali, saat ini Arbi Alfarisi tampil di program Garis Tangan yang dipandu presenter Uya Kuya tersebut setiap hari.
Banyaknya penonton ANTV yang menyukai tayangan Garis Tangan membuat program tersebut mulai diputar setiap hari di layar kaca ANTV setiap hari mulai pukul 22.00 WIB.
Meski melelahkan, Arbi Alfarisi bersyukur atas kesibukannya di lokasi syuting Garis Tangan itu.
"Di episode-episode awal sampai episode12, Garis Tangan lebih banyak menceritakan hal-hal mistis. Sekarang saya mulai membantu menyelesaikan persoalan orang melalui hipnotis," kata Arbi Alfarisi.
Saat ini program Garis Tangan sudah memasuki episode ke-18 dan terus ditayangkan ANTV setiap hari.