Banjir Jakarta

Kelurahan Kapuk Kebanjiran Lagi, Warga Santai Hadapi Banjir Sambil Seruput Kopi

Langganan banjir di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, jadi hal biasa bagi warga setempat. Warga hadapi banjir dengan seruput kopi.

Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Desy Selviany
Wilayah Kelurahan Kapuk kebanjiran lagi, Senin (3/2/2020). Genangan air kepung tujuh RW di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. 

"Sudah ada lantai dua, jadi semua barang langsung diungsikan ke lantai dua," kata Jiem saat ditemui di lokasi, Sabtu (25/1/2020).

Selain itu, rumah di kawasan tersebut juga dibangun cukup tinggi.

Kata Jiem, warga juga sudah terbiasa dengan banjir dan genangah.

Setiap hujan lebat, kawasan tersebut selalu terendam banjir.

"Jadi sudah enggak aneh lagi kalau hujan seharian pasti terjadi genangan dan banjir."

"Kalau sudah ada genangan kami tinggal naik ke atas," ungkap Jiem.

Pantauan Wartakotalive, hampir seluruh rumah di kawasan tersebut berlantai dua.

Selain Jiem, warga Gang Langgar, RT 1 RW 5 Kapuk juga enggan mengungsi.

Mereka mengaku sudah terbiasa dengan banjir tersebut.

"Di sini mah sudah biasa, jadi warga enggak pernah repot."

"Hujan seharian juga langsung banjir," kata Acong (30), ditemui di lokasi.

Acong mengatakan, sebelumnya saat Jumat ketinggian air di kawasan tersebut mencapai 30 sentimeter.

Pada Sabtu sore, ketinggian air terpantau hanya mencapai 10 sentimeter.

Diberitakan Wartakotalive sebelumnya, genangan masih terjadi di beberapa RW Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (25/1/2020).

Bukan karena hujan, genangan tersebut dipastikan karena pasang air rob yang terjadi pada Jumat siang.

Lurah Kapuk Ujang Sungkawa mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, pada pukul 07.00 sampai pukul 10.00, masih terjadi genangan 5-15 sentimeter di beberapa RW.

"Iya masih ada genangan dampak pasang rob kemarin."

"Air rob masuk ke Kali Apuran sehingga ikut menggenangi rumah warga," jelas Ujang saat dikonfirmasi, Sabtu (25/1/2020).

Namun, kata Ujang, sampai saat ini genangan semakin surut.

Pasang rob juga terpantau sudah tidak terjadi lagi.

Sampai pukul 10.00 pagi tadi, beberapa RW di Kapuk masih terendam genangan.

Lokasi tersebut seperti di RW 2, RW 5, RW 7, RW 12, RW 15, dan RW 16.

Beberapa RT dan gang di wilayah tersebut disebut masih ada genangan.

"Misalnya di Jalan Mangga Ubi sebagian masih terdapat genangan 10 cm sampai 15 cm."

"Ada juga di Jalan Garikas masih ada genangan 5 cm sampai 10 cm," terang Ujang.

Pihak kelurahan sudah mengimbau Ketua RT dan RW untuk mendata warganya yang ingin mengungsi.

Namun, Ujang memperkirakan warganya enggan mengungsi karena sudah terbiasa dengan banjir rob.

"Mereka rata-rata sudah punya rumah dua lantai."

"Jadi kadang kalau banjir sampai 50 cm saja mereka memilih tinggal di lantai 2 rumah," paparnya.

Posko pengungsian sendiri sudah disiapkan pihaknya.

Sebanyak 23 titik posko pengungsian bekas banjir 1 Januari lalu masih dapat ditempati warga yang membutuhkan.

"Selain itu, stok bantuan banjir kemarin juga masih ada, jadi saya sudah intruksikan untuk segera didistribusikan," tutur Ujang.

Wartakotalive sebelumnya memberitakan, sebagian besar wilayah Kapuk terendam banjir sejak Jumat pagi.

Wilayah tersebut tergenang banjir bukan karena hujan, melainkan karena pasang rob yang sudah kerap terjadi. (m24)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved