Harga BBM

Beli BBM Kini Tak Bisa Full Tank, Ini karena Metode Pembayaran Tak Lagi Tunai Tapi Digitalisasi

Beli BBM Kini Tak Bisa Full Tank, Ini karena Metode Pembayaran Tak Lagi Tunai Tapi Digitalisasi

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi: Petugas SPBU Pertamina di Kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tengah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Jumat (24/7). Kelak semua SPBU tak lagi dilayani petugas saat pengisian, namun langsung konsumen sesuai pemesanan via digital 

PT Pertamina (Persero) tengah berupaya menerapkan sistem baru dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM) yakni menggunakan metode digitalisasi.

Adapun metode digitalisasi ini ditujukan guna memudahkan konsumen dalam bertransaksi.

Sebab, sistem ini menggunakan transaksi nontunai ketika melakukan pengisian BBM di SPBU.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengungkapkan, metode digitalisasi saat ini baru diterapkan di Km. 57 Cikampek, Karawang.

Daftar Lengkap Harga BBM Per 1 Februari 2020, Harga Pertamax Turun, Harga Solar Non Subsidi Naik

Susul Shell, Pertamina Turunkan Harga BBM, Berikut Daftar BBM Shell dan Pertamina yang Turun

Dalam penerapan digitalisasi tersebut, nantinya konsumen harus menentukan berapa banyak BBM yang diperlukan, namun dengan sistem pembayaran terlebih dahulu.

"Jadi yang namanya beli BBM harus pasti jumlahnya. Konsumen mau beli berapa rupiah atau berapa liter," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Fajriyah menjelaskan SPBU di Km. 57 Cikampek saat ini sudah menerapkan SPBU Self Service, karena sudah menerapkan metode digitalisasi.

Self Service ini berarti konsumen yang melakukan sendiri pengisian BBM yang sebelumnya telah dipesan terlebih dahulu.

King Of The King Menyebar Hingga Kaltim, Diminta Bayar Rp 1,7 Juta, Dijanjikan Kembali Rp 3 Miliar

Adapun pemesanan ini bisa dengan menentukan berapa rupiah yang dibayarkan atau berapa liter BBM yang akan diisi.

Kemudian, konsumen akan melakukan pembayaran nontunai. Kendati demikian, konsumen tidak bisa melakukan pengisian BBM dengan pesanan full tank.

Tidak ada minimum transaksi

Fajriyah menambahkan, dalam pembelian BBM nontunai ini tidak diatur mengenai minimum transaksi.

"Tidak ada minimum transaksi, beli 1 liter pun boleh. Dengan by value (harga) dan by quatity (kapasitas liter) lebih jelas transaksinya," jelas dia.

243 WNI Siap Dijemput Pulang dari Wuhan, 100 RS Disiapkan, Lokasi Karantina Belum Diputuskan

Meski baru diimplementasikan di Karawang, PT Pertamina akan meluaskan penerapan sistem baru ke berbagai wilayah di Indonesia.

Sebelumnya, PT Pertamina juga telah menggencarkan mengenai sistem pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina di mana pembayarannya terintegrasi dengan LinkAja.

Metode pembayaran nontunai dapat dilakukan untuk melakukan scan barcode yang telah diisi saldo LinkAja.

Adapun sistem pembayaran nontunai ini tidak memerlukan waktu lama, karena prosesnya tidak memerlukan memasukkan kartu ke mesin.

Pagi Ini, Pesawat Batik Air Jemput Ratusan WNI di Wuhan dan Langsung Diantar ke Batam

Namun, cukup dengan memindai QR code yang terpasang pada nozzle.

Harga Pertamax Turun Lagi

Mulai 1 Februari 2020, Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo.

Penurunan harga BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo ini berlaku mulai Sabtu (1/2/2020) pukul 00.00 WIB.

Dikutip dari laman resmi Pertamina, pertamina.com, penurunan harga BBM itu merupakan implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

VIDEO : Meluapkan Emosi Sepulang Kerja di Pentas Musik Akhir Pekan di Depan Stasiun BNI City

Harga Pertamax diturunkan dengan penurunan sebesar Rp 200 per liter.

Untuk wilayah Pulau Jawa termasuk DKI Jakarta dan sebagian Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, harga Pertamax turun dari Rp 9.200 per liter menjadi Rp 9.000 per liter.

Begitu juga dengan daerah lainnya juga menyesuaikan dengan penurunan Rp 200 per liter.

Selain pertamax, harga BBM yang diturunkan yakni BBM jenis Pertamax Turbo dengan penurun sebesar Rp 50 per liter.

Harga Pertamax Turbo di DKI Jakarta yang awalnya Rp 9.900 per liter diturunkan Jadi Rp 9.850 per liter.

Selain menurunkan harga Pertamax dan Pertamax Turbo, Pertamina juga menaikkan harga Solar non Subsidi dari Rp Rp 9.300 menjadi Rp 9.400 per liter.

Cuaca Sabtu 1 Februari 2020 Sebagian Jakarta Berawan, Hujan Guyur Jaksel dan Jaktim Siang Ini

Penurunan Kedua di Tahun 2020

Penurunan harga BBM ini merupakan penurunan harga BBM yang kedua kalinya di Tahun 2020.

Sebelumnya pada 5 Januari 2020 lalu, Pertamina juga menurunkan harga BBM.

Saat itu, Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertamax dari Rp 9.850 menjadi Rp 9.200 per liter.

VIDEO : Gratis 3 Bulan Layanan city check-in dan baggage handling untuk penumpang KA Bandara

Selain Pertamax, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.

Pertamina Dex mengalami penurunan dari harga semula Rp 11.700 menjadi Rp 10.200 per liter.

Kemudian Dexlite mengalami penurunan dari harga semula Rp 10.200 menjadi Rp 9.500 per liter.

Daftar harga BBM 2020 Masing-Masing Provinsi di Indonesia

- Prov. Nanggroe Aceh Darussalam

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 44.500
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Sumatera Utara

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 44.500
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Sumatera Barat

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Pertamax Racing: Rp 44.500
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Riau

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.600
Pertamax Turbo: Rp 10.300
Dexlite: Rp 9.900
Pertamina Dex: Rp 10.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.700
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Kepulauan Riau

Pertalite: Rp 8.000
Pertamax: Rp 9.600
Pertamax Turbo: Rp 10.300
Dexlite: Rp 9.900
Pertamina Dex: Rp 10.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.700
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Kodya Batam (FTZ)

Pertalite: Rp 8.000
Pertamax: Rp 9.600
Pertamax Turbo: Rp 10.300
Dexlite: Rp 9.900
Pertamina Dex: Rp 10.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.700
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Jambi

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Bengkulu

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Sumatera Selatan

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Bangka-Belitung

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Lampung

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. DKI Jakarta

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 42.000
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Banten

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 42.000
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Jawa Barat

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 42.000
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Jawa Tengah

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. DI Yogyakarta

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Jawa Timur

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 43.500
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Bali

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Pertamax Racing: Rp 43.500
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.220

- Prov. Nusa Tenggara Barat

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Nusa Tenggara Timur

Pertalite: Rp 7.650
Pertamax: Rp 9.200
Pertamax Turbo: Rp 9.900
Dexlite: Rp 9.500
Pertamina Dex: Rp 10.200
Solar Non-Subsidi: Rp 9.300
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.770

- Prov. Kalimantan Barat

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.330

- Prov. Kalimantan Tengah

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.330

- Prov. Kalimantan Selatan

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.330

- Prov. Kalimantan Timur

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.330

- Prov. Kalimantan Utara

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.330

- Prov. Sulawesi Utara

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Gorontalo

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Sulawesi Tengah

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Sulawesi Tenggara

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Sulawesi Selatan

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Sulawesi Barat

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Pertamax Turbo: Rp 10.100
Dexlite: Rp 9.700
Pertamina Dex: Rp 10.450
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.550

- Prov. Maluku

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Dexlite: Rp 9.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.770

- Prov. Maluku Utara

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Dexlite: Rp 9.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.770

- Prov. Papua

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Dexlite: Rp 9.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.770

- Prov. Papua Barat

Pertalite: Rp 7.850
Pertamax: Rp 9.400
Dexlite: Rp 9.700
Solar Non-Subsidi: Rp 9.500
Minyak Tanah Non-Subsidi: Rp 11.770

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina akan Terapkan Sistem Baru Pengisian BBM, Tidak Bisa "Full Tank"",  Penulis : Retia Kartika Dewi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved