Revitalisasi Monas
Terungkap, Pemenang Sayembara Revitalisasi Monas Sebut Ada Perbedaan Proyek dengan Konsep
TERUNGKAP ada perbedaan konsep yang dibuat pemenang sayembara revitalisasi dengan proyek yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
TERUNGKAP ada perbedaan konsep yang dibuat pemenang sayembara revitalisasi dengan proyek yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta.
Pemenang sayembara revitalisasi sisi selatan Monas - Monumen Nasional , Jakarta Pusat angkat bicara soal proyek yang sedang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta.
Mereka menilai ada sedikit perbedaan antara proyek yang dikerjakan dengan konsep yang mereka menangkan pada Januari 2019 lalu.
“Saya melihat kayaknya memang ada pelebaran di sisi plaza itu di selatan, mengenai pohon. Tapi andai kami di sana dalam pengambilan keputusan, tentu bisa menyarankan biar saja plaza melebar tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan,” ujar Deddy Wahjudi pemenang sayembara Monas saat dihubungi pada Rabu (30/1/2020).
• Pemprov DKI Klaim Revitalisasi Bakal Tambah Ruang Terbuka Hijau di Monas Jadi 64 Persen
• Revitalisasi Monas Dihentikan Sementara, Begini Penampakan Lokasi Proyek di Sisi Selatan Monas Itu
Deddy mengatakan, pembangunan plaza di sisi selatan awalnya dirancang di area perkerasan, bukan di area pohon atau ruang terbuka hijau (RTH).
Hal itu telah dipikirkan Deddy bersama timnya agar RTH di kawasan Monas tetap terjaga dengan baik.
“Kami rancang revitalisasi Monas dengan spirit konservasi, sehingga bangunan baru tidak boleh lebih dominan dari Monas yang hanya dominan lain adalah RTH. Justru kami tambahkan, sehingga saat kompetisi jumlah RTH naik dari sekitar 50 persen menjadi 64 persen,” kata Deddy.
FOLLOW US
Menurut dia, saat mengikuti kompetisi sayembara para peserta telah mendapat Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari DKI Jakarta.
Salah satunya konsep revitalisasi harus mengikuti Keputusan Presiden Nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga minta dirancang soal pembangunan plaza sebagai pengganti tempat upacara.
Kata dia, selama ini para aparatur sipil negara (ASN) DKI Jakarta menggelar apel upacara di ring dalam Monas yang bernama Ruang Agung.
“Kebutuhannya adalah menggantikan upacara, kan selama ini dilakukan di ring dalam atau di Ruang Agung. Nah itu akan dipindahkan ke plaza selatan, sehingga tidak akan lagi mendekat ke Monas karena sudah difasilitasi di plaza selatan,” katanya.
Selain mengedepankan konsep spirit konservasi, Deddy bersama timnya mendesain revitalisasi Monas untuk mendekatkan masyarakat dengan benda peninggalan sejarah tersebut.
• Sekda Akui Pemprov DKI Modifikasi Proyek Revitalisasi Monas, Ini yang Ditambahkan
Nantinya Pemprov DKI Jakarta akan membangun stasiun Mass Rapid Transit (MRT) fase II di sisi barat Monas, sehingga jangkauan penumpang yang turun di stasiun tersebut ke Monas bisa lebih dekat.