Kelompok King of The King Jaring Anggotanya Secara Gerilya dan Berantai
masyarakat yang mau menjadi anggota King of the King wajib memberikan uang tanda keanggotaan.Yang jumlahnya beragam mulai dari Rp 500 ribu
Gerakan King of The King di Kota Tangerang dalam merekrut anggotanya berbeda dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya yang muncul duluan.
Kalau Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat mencari panggung untuk dilirik mata dunia, King of the King justru bergerak secara gerilya dalam menjaring anggotanya terutama di Banten.
Berdasarkan penyidikan pihak kepolisian, King of the King memiliki ratusan anggota terbukti dari buku atau arsip yang mereka simpan.
“Pokoknya mereka diam-diam cuma mengajak misal temannya siapa diajak lagi, terus berantai. Bukan secara masif jadi perekrutannya,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Burhanuddin di Mapolrestro Tangerang Kota, Jumat (31/1) seperti dilansir TribunJakarta.com.
Bahkan, King of the King disinyalir sudah mempunyai ratusan anggota yang sudah direkrut selama enam bulan lamanya di Banten terutama Kota Tangerang.
Burhanuddin melanjutkan, kalau masyarakat yang mau menjadi anggota King of the King wajib memberikan uang tanda keanggotaan.
Yang jumlahnya beragam mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta yang diberikan melalui cara transfer atau ketemu langsung.
“Jadi pesertanya bayar sejumlah uang yang sewaktu-waktu akan cair uang sampai Rp 3 miliar.
Mereka harus bayar tarif, setor bisa lewat rekenig, ada setor tunai,” jelas Burhanuddin.
“Semuanya ini untuk Tangerang raya saja,” tutur dia lagi.
Menurutnya, semua anggota yang sudah membayar uang iuran tersebut tercatat rapi disebuah buku yang mendata para anggota.
Lengkap dengan alamat lengkap, nama jelas, foto, sampai nomor telepon.
“Anggota dibukukan oleh mereka, ada yang lengkap dengan alamannya, ada yang nomor handphone saja,” kata Burhanuddin.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan kalau penyidikan akan terus dilakukan untuk menjaring tersangka lainnya.
Tiga petinggi