Virus Corona
Presiden Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei
Presiden Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Provinsi Hubei. Simak selengkapnya dalam berita ini.
PRESIDEN Joko Widodo telah menginstruksikan jajarannya untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Tentu saja termasuk WNI yang berada di Wuhan agar tidak terjangkit Virus Corona.
Keputusan ini diambil oleh Presiden setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Kepala BNPB Doni Monardo di ruang tunggu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis sore, 30 Januari 2020.
“Tadi Bapak Presiden sudah memerintahkan agar evakuasi WNI Provinsi Hubei dilakukan segera,” ucap Retno usai pertemuan kepada Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sementara itu, Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan tidak khawatir dengan studi mereka yang terbengkalai kalau dievakuasi oleh Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) karena virus corona.
Pasalnya, libur akhir semester mereka juga diperpanjang sampai waktu yang belum ditentukan.
"Kalau dievakuasi sampai saat ini kita juga gak tahu bagaimana ke depannya, tapi kebetulan pemerintah China sendiri memutuskan untuk memperpanjang akhir semester tahun ini," kata Central China Normal University (CCNU) Wuhan Eva Taibe (37) saat dikonfirmasi lewat telepon Kamis (30/1/2020).
Kata Eva, saat virus corona menyebar kebetulan studi di Kota Wuhan tengah jalani libur akhir semester.
Libur akhir semester itu sudah dimulai sejak 13 Januari lalu.
• MIRIS! Dokter China yang Berada di Garis Depan Tangani Wabah Virus Corona Meninggal Dunia
• BREAKING NEWS: Satpam SPBU Pos Pengumben Tewas Terbakar di Ruang Genset
• Karni Ilyas Dikritik karena Tak Berani Angkat Revitalisasi Monas di ILC Saat Ambil Tema Harun Masiku
Seharusnya kata Eva libur akhir semester berlangsung sampai 12 Februari.
Namun karena penyebaran virus corona pemerintah Cina perpanjang masa libur sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Kita belum dikasih kejelasan sampai kapan libur kuliah, tapi pihak kampus mengatakan informasi lebih lanjut akan diumumkan 12 Februari mendatang, mungkin lihat situasi di Kota Wuhan sendiri," kata Eva.
Sampai saat ini kata Eva pihak kampus juga telah memperketat lingkungan kampus sejak 23 Januari 2020.
• Kapolres Metro Jakarta Barat: Jangan Sok-sokan Jadi Polisi, Kita Makan dan Seragam dari Masyarakat
Tidak sembarang warga bisa masuk ke dalam kampus.
Selain itu mahasiswa yang teridentifikasi sakit juga tidak boleh berobat ke luar lingkungan kampus.
"Kami kalau sakit jadi dirujuk ke Rumah Sakit kampus, karena sangat bahaya sekali ya kalau ke Rumah Sakit luar kampus melihat situasi penyebaran virus yang semakin masif," kata Eva.
Diberitakan sebelumnya pemerintah Indonesia berencana memulangkan WNI yang masih berada di Kota Wuhan.
Rencana pemerintah disambut baik oleh mahasiswa Indonesia di kota tersebut.
• ANEH! Bukan Mobilnya yang Dicuri, Maling di Bekasi Ini Malah Gondol Ban dan Velg
Namun sampai saat ini mereka belum mendapatkan kepastian tanggal dan teknis kepulangan.
Tunggu Kepastian Tanggal dan Prosedur
MAHASISWA Indonesia di Wuhan, China, mengaku belum mengetahui teknis dan tanggal pasti pemulangan mereka ke Indonesia.
Meskipun mereka sudah mendengar tentang rencana pemulangan mereka oleh pemerintah Indonesia.
Diketahui sampai saat ini Kota Wuhan masih ditutup untuk akses keluar dan masuk menyusul wabah virus corona.
• Mahasiswa Indonesia di Wuhan Masih Galau Saat Mau Dipulangkan Harus Jalani Karantina 28 Hari
• Pemerintah Indonesia Tunggu Kepastian Pemerintah China Terkait Pemulangan 250 WNI di Wuhan
• Mahasiswa Indonesia di WUHAN Makin Resah Usai Rekan Kampusnya Terjangkit Virus Corona
Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan Eva Taibe (37) mengaku sudah mendapatkan kabar akan dievakuasi oleh KBRI.
"Tapi sampai sekarang kita masih menunggu prosedur dan teknisnya seperti apa," kata mahasiswa Central China Normal University (CCNU) Wuhan saat dihubungi melalui telepon, Kamis (30/1/2020).
Saat ini, kata Eva, para mahasiswa Indonesia hanya dimintai rekam data kesehatan untuk persiapan evakuasi.
Eva mendapat kabar WNI yang memiliki suhu badan di atas 37 derajat celcius nantinya akan dipisahkan dengan WNI yang bersuhu badan normal.
• Viral Wanita Lulusan S2 Nikahi Sopir Truk Sempat Dihina, Uang Seserahannya Bikin Keluarga Kaget
"Jadi nanti katanya akan dipisah mereka yang bersuhu 37 derajat akan ditempatkan di ruang berbeda dengan WNI yang bersuhu badan normal," jelas Eva.
"Tapi sepertinya seluruh mahasiswa Indonesia di Wuhan dalam keadaan sehat, tidak ada yang sakit," lanjut Eva.
Di sisi lain, kata Eva, sampai saat ini pihak mahasiswa Indonesia juga belum mendapatkan intruksi apapun dari Pemerintah Kota Wuhan terkait pemulangan.
Namun kemarin pihak otoritas kampus telah mendata kembali mahasiswa asing yang tinggal di asrama kampus.
"Kemarin mereka data kembali kami, tapi saya tidak tahu itu untuk apa," ujar Eva.
Segera ada kejelasan
Eva berharap segera ada kejelasan tanggal pasti pemulangan dari KBRI. Sebab kata Eva kondisi Kota Wuhan semakin tidak stabil setelah sepekan ditutup.
Kamis pagi ini saja kata Eva menurut data yang diterimanya sudah 7.000 lebih orang terinfeksi virus corona.
• Fakta Terbaru Merebaknya Virus Corona Kota Tianjin di China Diblokade, 3 Dokter Beijing Positif
Sebanyak 103 orang meninggal karena virus tersebut. Belum lagi tidak ada kepastian kapan Lock Down akan berakhir di kota tersebut.
"Jadi kami sih semua pengen pulang karena khawatir banget semakin hari jumlah korban bertambah," kata Eva.
Eva mengatakan saat ini ada 102 WNI di kota tersebut. Mayoritasnya ialah para pelajar.
Diberitakan sebelumnya pemerintah Indonesia berencana memulangkan WNI yang masih berada di Kota Wuhan.
• Erick Thohir: Mungkin Saya Cuma Menjabat Setahun, yang Goyang dan Suruh Mundur Banyak
Rencana pemerintah disambut baik oleh mahasiswa Indonesia di kota tersebut. (M24)