Beda Pandangan Hukum Pakai Jilbab, Ustadz Yusuf Mansur Janji Akan Ajak Semua Perempuan Pakai Jilbab
Beda pandangan hukum pakai jilbab, Ustadz Yusuf Mansur janji ajak semua perempuan pakai jilbab. Tutupi aurat kecuali wajah, telapak tangan dan kaki
Perdebatan tentang hukum pakai jilbab masih terus bergulir hingga saat ini.
Beragam pendapat disampaikan dari berbagai pihak, termasuk pandangan Ustadz Yusuf Mansur soal hukum pakai jilbab.
Tidak ingin berbasa-basi dan memaparkan sejumlah dalil untuk membenarkan pendapatnya, Ustadz Yusuf Mansur menegaskan tiga hal yang tidak termasuk dalam aurat perempuan dalam Islam.
Ketiga hal tersebut adalah wajah, telapak tangan dan telapak kaki.
Hal tersebut diungkapkan Ustadz Yusuf Mansur lewat akun instagramnya @yusufmansurnew; pada Rabu (29/1/2020).
"Bismillah, saya sama keluarga mewajibkan perempuan2 di keluarga kami dan keluarga lembaga kami memakai jilbab," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.
"Menutup aurat, kecuali wajah, telapak tangan dan kaki bawah, pun kami mengharamkan riba," tambahnya.
• Prof Dr Quraish Shihab Dapat Penghargaan dari Universitas Al Azhar Kairo, Ustadz Yusuf Mansur Bangga
Dalam postingannya, Ustadz Yusuf Mansur juga menegaskan pemahaman hukum pakai jilbab merupakan ideologi seseorang.
Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh saling mencela tentang perbedaan pemahaman hukum pakai jilbab.
Ustadz Yusuf Mansur bahkan mengaku akan mengajak semua perempuan yang tidak berjilbab tanpa harus memaksa atau mengolok mereka.
"Tapi kami menjaga juga mulut dan tulisan kami, menjaga hati kami, menjaga pikran kami untuk menghormati mereka yang berbeda dengan kami," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.
"Kami terus mentarbiyahi, mendidik, mendakwahi, mengajak perempuan2 berjilbab. Tapi tidak memaksa dan tidak mengolok2," tambahnya.
Prinsip
Perbedaaan pemahaman hukum pakai jilbab ditegaskan Ustadz Yusuf Mansur merupakan prinsip seorang muslim.
Walau begitu, seseoang tidak boleh memaksakan ataupun menyalahkan seseorang atas perbedaan pendapat tersebut.
"Ini soal prinsip. Berbeda tidak hrs mencaci. Berbeda tidak hrs memaki. Berbeda tidak hrs merasa benar. Berbeda tidak hrs merasa tinggi. Berbeda tidak hrs kemudian memaksa sama," jelas Ustadz Yusuf Mansur.
• Aa Gym Ulang Tahun Hari Ini, Ustadz Yusuf Mansur Ngaku Lebih Tua Dibandingkan Gurunya
Apalagi, lanjutnya, perbedaan justru membuat perpecahan antara sesama umat muslim.
"Berbeda tidak hrs jg tdk mengambil manfaat, kebaikan, ilmu, dari yang berbeda. Berbeda juga tidak semuanya beda, kan? Satu dua aja," jelas Ustadz Yusuf Mansur.
"Masa gegara satu dua, lalu ga mau kumpul? Ga mau duduk? Marahan? Sebelan? Musuhan? Geraman? Trs mana Islamnya yang penuh rahmah? Di mana Islamnya?," tanyanya.
Julid
Apabila terdapat perbedaan dan ingin diakui, Ustadz Yusuf Mansur mengajak agar semua pihak da[pat berangkulan dan berjalan beriringan.
"Kalaulah berbeda dan pengen yang lain mengakui, sama, mengikuti, ikut kita, ya ayo. Keep going. Keep trying. Deketin malahan. Jgn membuat yg beda juga jd enggan," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.
• Hukum Berjilbab, Gus Nadir Sebut Lengan, Separuh betis, Rambut, Leher dan Telinga Boleh Terbuka
• Istri Gus Dur Sinta Wahid Dikritik Soal Jilbab Tidak Menutupi Aurat, Alissa Wahid Angkat Bicara
"Dg penuh hikmah, kesabaran, dan doa2. Doain, doain, doain, doain. Dan itu sejatinya dakwah. Jgn sampe saat ga mau sama, beda, lalu merasa capek berdakwah, jd salahnya mereka ga mau dengar, jd malah keluar vonis2... Jangan," tegasnya.
Namun hal yang kini terjadi justru perbedaan pandangan dan pertentangan justru membuat para pendakwah menjadi julid.
"Koq rasanya bukan mental pendakwah. Tapi lebih jd the Juliders... Tukang julid. Hehehe," ujar Ustadz Yusuf Mansur.
Tetap Bersama
Lebih lanjut, Ustadz Yusuf Mansur kembali mengajak seluruh pihak agar dapat saling bekerja sama dalam banyak hal.
Sebab, perbedaan, khususnya soal hukum pakai jilbab bukan merupakan akhir dari dunia.
"Berbeda jg ga berarti ga bs mengagumi yang emang bs kita kagumi. Berbeda bukan berarti ga bs kerjasama di banyak hal. Berbeda bukan kiamat," jelas Ustadz Yusuf Mansur.
Konflik yang terjadi saat ini menurutnya sangat aneh.
Sebab, perlakuan umat muslim terhadap pemeluk agama lain dapat berjalan harmonis tanpa ada gesekan.
• PBNU Tegaskan Tidak Ada Paksaan Muslimah Berjilbab, Ustadz Felix Siauw Posting Kartun Soal Ibadah
Namun ketika dihadapkan perbedaan antara umat muslim, konflik justru terjadi dan kian meluas.
"Kadang, aneh. Trhadap yang berbeda sama sekali, total beda, kita malah bs senyum, bertegur sapa, saling say hai... Saling bertukar kartu...," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.
"Tp terhadap yg hampir total sama... Bisa2nya bilang, 'Dia bukan aku. Aku bukan dia'. Ya iyalah. Hehehe. Makanya, beda. Kembar identik aja bs beda satu dua dan banyak hal," tambahnya.
• Istri dan Putri Gus Dur Yakini Tidak Ada Paksaan Pakai Jilbab, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukumnya
Terlepas dari semua perbedaan dan pertentangan, Ustadz Yusuf Mansur mengaku meminta maaf.
Ustadz Yusuf Mansur mengaku tetap berharap dan berdoa kepada mereka yang berbeda pendapat.
"'Alaa kulli haal, maafin saya, Yusuf Mansur. Dan maafin kami2 semua. Doakan kami. dan kami pun insyaaAllah mendoakan juga kwn2 semua," tutupnya.