CT Difitnah, Peter F Gontha Curhat Setelah Ditunjuk Jadi Komisaris PT Garuda Indonesia

Chairul tanjung dinilai terus difitnah meraup keuntungan miliyaran rupiah, Peter F Gontha curhat setelah ditunjuk jadi Komisaris PT Garuda Indonesia

Editor: Dwi Rizki
Boeing
ILUSTRASI Maskapai Garuda Indonesia 

Kerap kali difitnah mengambil keuntungan dari PT Garuda Indonesia, Peter F Gontha yang baru saja ditunjuk sebagai Komisaris PT Garuda Indonesia membela Chairul Tanjung.

Lewat akun instagramnya @petergontha; pada Kamis (23/1/2020), Peter F Gontha mengungkapkan kisah penipuan yang dilakukan oleh Bendahara dari Partai Demokrat Mohammad Nazarudin beberapa tahun silam.

Selain itu, Peter F Gontha juga mengungkapkan aksi Chairul Tanjung dalam menyelamatkan PT Garuda Indonesia.

Berikut curahan hati (curhat) Peter F Gontha terkait fitnah yang ditujukan kepada Chairul Tanjung.

Menteri Erick Tohir pemegang saham merah putih terbesar dan Chairul Tanjung pemegang saham publik terbesar Garuda Indonesia kembali Menominasi saya sebagai Komisaris Garuda Indonesia.

Sebelumnya saya menduduki jabatan tersebut pada tahun 2011-2014 dan melepaskan jabatan tersebut pada waktu saya menjadi Duta Besar RI di Polandia.

Pada Tahun 2011, pada waktu menteri BUMN adalah Mustapha Abubakar, Garuda memutuskan untuk Mencatat sahamnya dipasar modal dengan harga perdana Rp 750-1100 Rupiah.

Adalah Moh Nazarudin, Bendahara dari Partai Demokrat, yang menyatakan akan membeli saham GARUDA dengan harga tersebut.

Harga yang oleh pasar dianggap SANGAT TERLALU TINGGI.

Pada saat harus terjadinya pembayaran Nazaruddin tidak muncul dan tidak datang menyelesaikan kewajibannya karena sadar bahwa harga saham tersebut jauh diatas kisaran harga nilai perusahaan.

Untuk tidak hilang muka, pemerintah meminta Kelompok perusahaan pimpinan CHAIRUL TANJUNG , untuk datang menjadi dewa penyelamat.

Achirnya CT setuju membeli saham Garuda sebanyak 29% dengan harga total sekitar $300 juta atau sekitar Rp 3.5 trilyun dengan harga saham rata rata Rp.600 - Rp.650.

CT setuju membantu pemerintah namun oleh sementara "ORANG TERTENTU" dianggap CT langsung mengantongi keuntungan Ratusan Milayaran Rupiah.

Padahal harga saham terus merosot ke kisaran ro Ro 500. ( sekarang bahkan hanya Rp 460).

CT Hanya mendapatkan hak kedudukan 2 Komisaris yaitu Chris Kanter dan saya, sementara seharunya hak nya adalah 2 komisaris dan 2 Direksi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved