Banjir Jakarta
8 Tahun Dipasang, DWS di Bidara Cina Cuma Bunyi 4 Kali, Itupun Saat Musim Panas dan Tak Banjir
KAWASAN Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, menjadi salah satu wilayah yang dialiri Sungai Ciliwung.
Penulis: Rangga Baskoro |
KAWASAN Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, menjadi salah satu wilayah yang dialiri Sungai Ciliwung.
Kala debit air meningkat, perumahan warga kerap dilanda banjir.
Warga pun mempertanyakan fungsi alat Disaster Warning System (DWS) alias peringatan dini banjir.
• ADIAN Napitupulu Sakit Hati Jaksa Agung Sebut Kasus Semanggi I dan II Bukan Pelanggaran HAM Berat
Alat itu dipasang di Pos RW 07 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ketua RW 07 Mamat Sahroni (58) mengatakan, warganya hingga kini tak pernah merasakan manfaat dari alat yang mengeluarkan suara sirine lewat toa itu.
"Toa dipasang sekitar empat atau delapan tahun lalu, sampai sekarang enggak pernah terasa manfaatnya."
• FOTO-FOTO SDN 04 Samudrajaya Bekasi Rusak Parah, Plafon Bolong Hingga Lantai Keramik Lepas
"Selama dipasang cuma pernah bunyi empat kali," ungkap Mamat di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).
Alat itu terakhir berfungsi pada tahun 2016 silam.
Sejak saat itu, suara peringatan dini banjir tak lagi terdengar di telinga masyarakat.
• Jokowi Sebut Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Capres, PDIP: Kami Punya Ganjar, Risma, dan Puan
Misalnya, saat banjir melanda permukiman warga pada Rabu (1/1/2020) lalu.
"Hanya pernah berfungsi empat kali, itu pun semuanya bunyi pas musim panas, pas enggak banjir."
"Justru pas banjir kemarin, enggak pernah berfungsi sama sekali," bebernya.
• 8 Trotoar di Sudirman-Thamrin Direkomendasikan Boleh Ditempati PKL, Pedagang Harus Pakai Mobil Boks
Kemarin pagi, Mamat menyebut sejumlah petugas dari BPBD DKI Jakarta didampingi pihak kelurahan, datang memperbaiki DWS.
Namun, hasil perbaikan DWS dirasa warga tak optimal, karena bunyi peringatan yang keluar hanya terdengar pelan.
"Warga enggak minta diperbaki, karena buat apa juga minta kalau enggak berguna."
• Wali Kota Tangerang Sindir Bandara Soetta: Kalau Ngasih CSR Jangan Mobil Perpustakaan Mulu