Banjir Jakarta

Lurah Mengakui Benar Jika Alat DWS atau Toa Banjir Tak Berfungsi Kala Banjir Melanda Kawasan Cipulir

Lurah Cipulir, Sugianto membenarkan bahwa alat peringatan banjir yang berada di RT 08/010, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tak berfungsi.

Istimewa
Alat informasi peringatan dini bencana banjir di Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 

"Alatnya memang pakai toa, tapi bukan menggunakan toa seperti yang ada di masjid," ucapnya saat dihubungi Tribun Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Beberapa waktu lalu, banjir besar merendam Jakarta dan sekitarnya.

Banjir setinggi rumah dua lantai ini cukup mencuri perhatian publik.

Para korban banjir pun menggugat Anies Baswedan terkait kerugian yang mereka alami.

Kini Anies Baswedan justru memiliki terobosan baru dalam menangani banjir yang justru ditertawakan oleh politisi PDIP.

Alat canggih tersebut akan digunakan oleh BPBD untuk memperingati warga yang berada di bantaran sungai saat tinggi muka air di pintu air mencapai siaga tiga atau masuk kategori waspada.

Gembong Warsono, Anies Baswedan (TribunNewsmaker.com Kolase/ Dionisius Arya Bima Suci/Tribun Jakarta/Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

"Kalau tambah pakai toa kan akan menjadi lebih bagus untuk melengkapi informasi ke warga," ujarnya saat dikonfirmasi.

Nantinya, enam set pengeras suara canggih ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan banjir yang belum memiliki alat peringatan dini.

"Nantinya akan dipasang di Tegal Alur, Rawajati, Makasar, Jati Padang, Kedoya Selatan, dan Cililitan," kata Ridwan.

Adapun enam set pengeras suara ini akan melengkapi alat serupa yang sebelumnya telah dipasang di 14 titik berbeda selama 2019 lalu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terjun ke lokasi banjir di Kelurahan Makassar, Makassar, Jakarta Timur untuk melakukan kegiatan kerja bakti pada Minggu (5/1/2020). (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Anggaran Rp 4 miliar yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta ini sendiri telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Anggaran Rp 4 miliar ini belum termasuk biaya untuk perawatan selama setahun yang menelan biaya sebanyak Rp 165 juta.

"Pengadaan 6 set anggarannya Rp 4.073.901.441 dan untuk pemeliharaan Rp 165 juta," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved