Banjir Jakarta
PSI Tak Sepakat dengan Pernyataan Anies Soal Peringatan Dini Banjir 'Door to Door' dan TOA
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI tak sepakat dengan pernyataan Anies Baswedan soal peringatan dini banjir berbasis gawai tak efektif.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta tak sepakat dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menilai peringatan dini banjir berbasis gawai tidak efektif.
Anies Baswedan menilai peringatan dini banjir berbasis gawai tidak efektif.
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta tak sepakat dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Partai yang baru pertama kali masuk di parlemen Kebon Sirih ini menyebut, peringatan memakai gawai akan efektif bilamana pesannya disampaikan secara bertahap.
“Peringatan tentu harus disampaikan bertahap, bukan tiba-tiba diberikan saat banjir akan melanda lima menit kemudian,” kata anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana berdasarkan keterangan yang diterima pada Kamis (16/1/2020).
• VANESSA Angel Ajak Suami Bikin Dosa di Dapur Siang Hari, Lihat Pakaian dan Gayanya Bikin Salfok
• UPDATE Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Tinggal di Pinggir Rel Kereta Ancol
• Pengamat Bilang Banjir Jakarta 1 Januari 2020 Bukan Kiriman, Ini Buktinya
• TERBARU Subsidi Akan Dihilangkan, Harga Gas LPG 3 Kilogram Bakal Tembus Rp35 Ribu
Menurut William Aditya Sarana, pesan yang disampaikan melalui aplikasi seperti WhatsApp kepada warga harus dimulai saat ada potensi hujan deras, hingga ketinggian air di hulu mencapai titik yang membahayakan.
Warga mulai diberi peringatan beberapa jam sebelumnya bahwa ada pontensi banjir di wilayahnya.
“Dengan itu, warga sudah bersiap-siap sejak sore bila diprediksi bakal ada banjir saat dini hari,” ujar William.
Sementara itu bagi warga yang tidak memiliki gawai pintar, DKI sebaiknya memanfaatkan fitur pesan pendek (short message service/SMS) secara berantai dengan menggandeng operator seluler.
• Wali Kota Bekasi Sebut Rencana Relokasi Pondok Gede Permai Sulit Terealisasi, Ini Penyebabnya
Pemprov DKI dapat mengirimkan SMS kepada semua pemilik ponsel yang berada di wilayah titik banjir saja.
Kata William, sistem peringatan berbasis aplikasi dan SMS sudah lama digunakan di banyak negara dan efektif memberikan peringatan pada warga yang akan terkena bencana.
“Masak kota metropolitan seperti Jakarta dengan anggaran IT mencapai triliunan rupiah masih menggunakan sistem peringatan kuno seperti alat pengeras suara (TOA),” katanya.
Pada Rabu, (8/1/2020) lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan kepada jajarannya untuk menyampaikan peringatan dini ancaman banjir memakai alat pengeras suara ‘TOA’.
• Pompa Mati, Kepala Sudin SDA Jakarta Barat Blak-blakan Ungkap Dirinya Dilaporkan ke Polisi