Pesawat Jatuh

Demontrans di Iran Tuding Pejabat Setempat 'Pembohong', Begini Pengakuan Iran Tembak Pesawat Ukraina

AKSI unjuk rasa mulai merebak di Ibu Kota Iran, Teheran, menyusul pengakuan pemerintah setempat yang telah sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina.

Rouhollah Vahdati/AFP via Kompas.com
Petugas berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. Tiga hari kemudian, Iran mengakui bahwa pihaknya yang menembak jatuh pesawat berjenis Boeing 737-800 dengan rudalnya. 

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan gas air mata juga telah ditembakkan.

Pengguna media sosial juga turut mengekspresikan kemarahan terhadap tindakan pemerintah.

Salah satunya menyebut di Twitter: "Saya tidak akan memaafkan otoritas negara saya, orang-orang yang ada di tempat kejadian dan telah berbohong."

Unjuk rasa tersebut lebih kecil dari unjuk rasa di seantero Iran untuk mendukung Soleimani setelah ia terbunuh.

Tanggapan terhadap Demonstrasi

Presiden AS Donald Trump mengunggah pesan dalam bahasa Inggris dan Farsi, mengatakan: "Untuk orang-orang Iran yang berani dan menderita: Saya berdiri bersama kalian sejak awal kepemimpinan saya dan pemerintah saya akan terus berdiri bersama kalian."

"Kami memperhatikan unjuk rasa yang kalian lakukan secara seksama. Keberanian kalian sangat menginspirasi."

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunggah cuitan berisi video unjuk rasa di Iran dan mengatakan: "Suara warga Iran sangat jelas. Mereka telah jengah dengan kebohongan rezim, ketidakmampuan, dan kebrutalan IRGC (Garda Revolusi Iran) di bawah Khamenei. Kami berdiri bersama warga Iran yang pantas mendapatkan masa depan yang lebih baik."

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab membuat pernyataan marah setelah duta besar Rob Macaire ditangkap 'tanpa dasar atau penjelasan' dalam sebuah "pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan" dalam salah satu protes terhadap Teheran.

Macaire ditahan di tengah demonstrasi di luar Amir Kabir, lalu dibebaskan. Raab mengatakan Iran dapat terus "melanjutkan tindakannya untuk mendapat status musuh... atau mundur untuk mengurangi ketegangan dan memulai langkah diplomatis."

Pengakuan Iran

Selama tiga hari, Iran membantah tudingan bahwa tembakan misilnya telah menyebabkan jatuhnya pesawat tersebut.

Salah seorang juru bicara balik menuduh negara-negara Barat telah "berbohong dan melakukan perang psikologis".

Namun pada Sabtu pagi, stasiun TV nasional menyiarkan pernyataan yang mengakui pesawat tersebut telah ditembak jatuh.

Brigjen Amir Ali Hajizadeh, komandan udara Garda Revolusi Iran menjelaskan apa yang telah terjadi.

Ia mengatakan, operator misil beraksi tanpa perintah dan menduga pesawat tersebut merupakan 'rudal' yang ditembakkan ke Iran sesuai rujukan beberapa laporan.

"Dia punya 10 detik untuk memutuskan. Dia bisa memutuskan untuk menyerang atau tidak menyerang dalam keadaan seperti itu, dia mengambil keputusan yang salah," kata Hajizadeh.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved