Kriminalitas
Terungkap Oknum Polisi yang Mengintip dan Merekam Polwan Mandi Mendapatkan Hukuman Diarak Keliling
Sanksi sosial paling berat karena menimbulkan efek luar biasa, sehingga para anggota biasanya tidak akan mau mengulangi perbuatan seperti itu.
"Sejak saya ada di sini, tidak ada toleransi untuk narkotika, baik kepada masyarakat maupun anggota Polri."
"Baru dua orang uji coba kita, shock therapy, kalau mau coba-coba, rekan-rekan juga boleh coba," katanya.
• Anies Baswedan Heran Kok Peringatan Dini Soal Cuaca Ekstrem Kedubes AS Lebih Viral Dibanding BMKG
Sementara itu, Bripka RA dihukum karena mengintip dan merekam video seorang polisi wanita (polwan) yang sedang mandi.
Korban melaporkan kejadian ini, namun laporannya kemudian dicabut.
Martuani menjelaskan bahwa sanksi yang diterapkannya adalah mempermalukan orang di depan umum dan itu sangat berat.
Menurut pengalamannya, orang akan kapok dengan hukuman seperti itu.
Dia yakin, dengan keputusan yang diambilnya, dan siap mempertanggungjawabkannya.
Sebab, sanksi itu memiliki efek deterensi yang cukup hebat untuk orang, khususnya personel Polda Sumut.
"Harapannya, sanksi sosial ini mengurangi pelanggaran disiplin para anggota Polri di Polda Sumut," katanya. (Kontributor Kompas.com Medan, Mei Leandha)
Sebelumnya, diberitakan bahwa kasus kekerasan yang dialami petugas ambulans terjadi dampak banyaknya tindakan yang tidak pantas di jalan raya.
Ambulans yang beroperasi dengan sirine dihidupkan seharusnya mendapatkan prioritas untuk melewati jalan raya dan sarana jalan tol.
Kendaraan lainnya perlu memberikan jalan untuk ambulans yang melintas di dekat mereka.
Kasus itu dialami sejumlah petugas termasuk terakhir terjadi di Tebingtinggi.
• Wali Kota Bekasi Membantah Tuduhan Disebut Telah Memfasilitasi Ormas Kuasai Parkiran Minimarket
Sebagaimana diungkap Kompas.com, Sabtu (2/11/2019) siang, Zulfan, sopir ambulans dari Rumah Sakit (RS) Sri Pamela, hendak mengantarkan pasien ke RSUD Kumpulan Pane, Tebingtinggi, Sumatera Utara (Sumut).