Banjir Jakarta

Wali Kota Bekasi Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir Sampai 14 Januari 2020

WALI Kota Bekasi Rahmat Effendi memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir yang terjadi di wilayahnya.

Penulis: Muhammad Azzam |
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berjalan kaki delapan kilometer untuk menelusuri tanggul Sungai Bekasi dan lokasi yang terdampak banjir, pada Senin (6/1/2020). 

WALI Kota Bekasi Rahmat Effendi memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir yang terjadi di wilayahnya.

Perpanjangan status berlaku selama tujuh hari, mulai hari ini 7 Januari 2020 hingga 14 Januari 2020.

"Melihat kondisi lokasi terdampak yang cukup parah dan masih perlu penanganan."

Perilaku Anggota DPRD Kota Depok Saat Rapat Paripurna, dari Bolos Sampai Mengobrol Lama di Toilet

"Maka status masa tanggap darurat diperpanjang hingg tujuh hari kedepan," kata Rahmat Effendi, Selasa (7/1/2020).

Rahmat Effendi menyebut perpanjangan masa tanggap darurat dikarenakan masih perlu penanganan di lapangan pasca-banjir.

Seperti pengangkutan sampah dan pembersihan jalan-jalan utama yang terkena banjir.

Ini Alasan PKS Copot Nama Ahmad Syaikhu dari Daftar Cawagub DKI Jakarta

"Saya lihat area permukiman, khususnya di aliran Kali Bekasi ini terdampak parah."

"Lumpur masih tebal, masih perlu penanganan," ujarnya.

Rahmat Effendi menyebut fokus utama dalam tujuh hari ke depan adalah perbaikan infrastruktur, penyediaan akses air bersih, serta pembersihan material akibat banjir.

KISAH Martunis Lolos dari Tsunami Aceh, Jadi Sahabat Cristiano Ronaldo, dan Segera Menikah

"Ini yang sangat diperlukan sampai saat ini dan ke depannya."

"Khususnya sampah yang mulai bau tak sedap yang harus segera ditangani," terangnya.

Dirinya juga akan menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, untuk meminta agar sampah-sampah akibat banjir ini dapat dibuang ke TPST Bantargebang.

Dituntut Hukuman 4 Tahun Penjara, Romahurmuziy Bilang Copy Paste dan Membabi Buta

"Saya akan menghubungi Pak Gubernur Anies untuk memberikan ruang di TPST Bantargebang, agar sampah-sampah akibat banjir ini dapat dibuang ke sana."

"Karena kondisi TPA kita penuh dan padat," tuturnya.

Sebelumnya, jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor yang melanda Jabodetabek dan Banten, terus bertambah.

Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal per Senin (6/2/2020) pukul 08.00 WIB, menjadi 66 orang, rinciannya:

Kabupaten Bekasi: 1

Kota Bekasi: 9

Kabupaten Bogor: 17

Kota Tangerang: 6

Kota Tangerang Selatan: 4

Jakarta Timur: 8

Jakarta Barat: 4

Jakarta Selatan: 1

Jakarta Utara: 1

Jakarta Pusat: 2

Kabupaten Lebak: 9

Kota Bogor: 1

Kota Depok: 3.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, genangan banjir di Jabodetabek terus surut.

Di beberapa wilayah di DKI Jakarta, Kabupaten Lebak, Kota Bogor, dan Kabupaten Depok, sudah tidak ada genangan air.

Genangan banjir yang telah surut di Kabupaten Bekasi 20-30 cm, Kota Bekasi 20-60 cm, Kabupaten Bogor 20-30 cm, Kota Tangerang 10-300 cm, dan Jakarta Barat 20-150 cm.

 Ikut Kerja Bakti di Kampung Makasar, Warga Korban Banjir Sebut Anies Baswedan Gubernur Rasa Presiden

Sebagian masyarakat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Sehingga, terjadi penurunan jumlah pengungsi pada beberapa titik pengungsian di wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Lebak. 

Sampai saat ini, terdapat 127 titik pengungsi.

 Erick Thohir Curiga Penuding Dirinya Terima Suap Rp 100 Miliar dalam Kasus Jiwasraya Takut Dibongkar

Di Kota Bekasi 75 titik, Kabupaten Bogor 27 titik, Kota Tangerang Selatan 1 titik, Jakarta Timur 1 titik, Jakarta Barat 5 titik.

Lalu, Jakarta Selatan 3 titik, Jakarta Utara 1 titik, Kabupaten Lebak 8 titik, dan Kota Depok 6 titik.

Walaupun genangan banjir pada beberapa wilayah telah surut, masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada.

 Jenderalnya Dibunuh Amerika, Iran Putuskan Langgar Perjanjian dan Kembali Lanjutkan Program Nuklir

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi masih akan berlangsung sepekan ke depan.

Masyarakat diimbau untuk bergotong royong dalam membersihkan daerah-daerah resapan dan aliran air, untuk mengantisipasi volume air yang meningkat ketika hujan turun.

Pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat diharapkan terus aktif dalam memantau informasi cuaca dari BMKG, serta informasi dari BNPB terkait banjir Jabodetabek dan sekitarnya.

 

Sebelumnya, 12 pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat, setelah dilanda banjir dan longsor yang disebabkan hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang sejak 31 Desember 2019.

Iran-AS Memanas, Luhut Panjaitan Malah Bilang Indonesia Bakal Diguyur Investasi oleh Gedung Putih

Data yang dihimpun BNPB hingga 4 Januari 2020, tercatat sebanyak 1.317 rumah rusak berat, 7 rumah rusak sedang, dan 544 rumah rusak ringan.

Kemudian, 5 fasilitas umum rusak berat, 3 fasilitas pendidikan rusak ringan dan 2 rusak sedang, 2 fasilitas peribadatan rusak sedang, dan 24 jembatan mengalami rusak berat.

 Gedung 4 Lantai di Slipi Roboh, Minimarket di Bawahnya Tak Terlalu Hancur

12 daerah yang menyatakan status tanggap darurat meliputi:

1. Kota Bekasi, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, 1 - 7 Januari 2020.

2. Kabupaten Bekasi, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, 2 – 8 Januari 2020.

 KRONOLOGI Gedung 4 Lantai di Slipi Ambruk, Diawali Suara Gemuruh Seperti Tikus Lewat di Atap

3. Kabupaten Bandung Barat, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, 2 – 8 Januari 2020.

4. Kabupaten Indramayu, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, 2 – 8 Januari 2020.

5. Kota Depok, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Angin Kencang, 1 – 7 Januari 2020.

 Novel Baswedan Bilang Dua Tersangka Penyiram Air Keras Tak Mirip Seperti yang Ia Lihat Saat Kejadian

6. Kabupaten Bogor, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, 2 – 16 Januari 2020.

7. Kabupaten Karawang, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, 2 – 8 Januari 2020.

8. Kota Tangerang, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 1 – 14 Januari 2020.

 Jadi Calon Kuat Dampingi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Kata Indra Sjafri

9. Kabupaten Tangerang, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 1 – 14 Januari 2020.

10. Kabupaten Serang, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 1 – 14 Januari 2020.

11. Kota Tangerang Selatan, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 1 – 14 Januari 2020.

 Mahfud MD Tegaskan Indonesia Takkan Perang Melawan Cina, tapi Juga Ogah Negosiasi Soal Natuna

12. Kabupaten Lebak, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor, 1 – 14 Januari 2020.

Status tanggap darurat dari kepala daerah tersebut mempermudah pemerintah pusat dalam memberikan bantuan.

Dalam hal ini, BNPB dapat memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) ke pemerintah daerah.

Sementara, bagi pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang sudah dianggarkan masing-masing daerah. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved