Banjir di Bekasi
UPDATE Pemkot Bekasi Dapat Bantuan Rp 2 Miliar dari Provinsi Jabar untuk Penanganan Banjir
Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan bantuan dana dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 2 miliar.
Penulis: Muhammad Azzam |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Azzam
BEKASI, WARTAKOTALIVE.COM - Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan bantuan dana dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 2 miliar.
Bantuan ini diperuntukkan untuk penanganan banjir yang terjadi di Kota Bekasi.
Menurut Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, dana bantuan ini diserahkan Pemprov Jabar untuk membeli peralatan, kebutuhan banjir maupun pemulihan pasca banjir.
“Pengadaan terkait untuk pengadaan mobil dapur umum, mobil operasional, dan juga beberapa barang yang dibutuhkan oleh para pengungsi yang terdampak banjir," kata Tri, Minggu (5/1/2020).
• UPDATE Kebakaran Rumah Mewah, Ini Penjelasan Damkar soal Dua Korban Penghuni Tewas Terpanggang
• Cuaca Minggu 5 Januari 2020 Hujan Guyur Jakarta, BMKG: Waspada Hujan Petir di Jaksel dan Jaktim
• UPDATE Deretan Penyakit yang Wajib Diwaspadai Pascabanjir, Mulai Pilek hingga Demam Berdarah Dengue
Tri mengungkapkan pasca banjir besar yang menimpa sejumlah titik di Kota Bekasi ini, Pemerintah Kota Bekasi terus berusaha memulihkan sejumlah area terdampak banjir.
Selain itu, sejumlah warga yang terdampak juga dilakukan pemulihan mulai area rumahnya, kebutuhan air bersih, makanan, obat-obatan hingga logistik lainnya.
"Kita terus melakukan pemulihan pasca banjir yang terjadi. Semua bekerja lakukan pembersihan sisa-sisa banjir," ucap Tri.
• UPDATE Jakarta Belum Bebas dari Digenangi Air, Berikut Foto-foto Terkini Genangan Air
• UPDATE Banjir Parah Ciledug Telan Korban Jiwa
• UPDATE Dinding Situ Pamulang Jebol, Wali Kota Airin hanya Bisa Lakukan Perbaikan Sementara
Tak hanya itu, lanjut Tri, pihaknya telah memerintahkan agar masing-masing kecamatan untuk melakukan pendataan dokumen kependudukan pasca musibah banjir yang melanda.
"Saya tegaskan kelurahan dan kecamatan maupun Dukcapil harus aktif dalam melakukan pendataan dokumen warga yang rusak, agar nantinya segera dibuatkan dokumen yang baru," paparnya. (MAZ)
Hampir 25 Ribu Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Bekasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mencatat sebanyak 24.999 warga korban banjir yang mengungsi sejak Rabu (1/1/2020) lalu.
Dari data itu ada sebanyak 8.971 anak - anak.
"Berdasarkan data Jumat tadi dari 10 posko banjir di 10 Kecamatan yang terdampak, ada 24.999 warga yang mengungsi," kata Kabag Humas Setda Kota Bekasi, Sajekti Rubiah, Jumat (3/1/2020).
• UPDATE Tegar Dulang Rp1,7 Juta Dalam Sehari karena Banjir, Simak Foto-foto Terkini Genangan Air
• Putus Asa, Wanita Muda Minta Sumbangan Banjir di Jalan Puri Kembangan
• UPDATE Pimpinan DPRD Minta DKI Fokus Prioritaskan Program Penanggulangan Banjir
Adapun rinciannya, Sajekti menerangkan 24.999 pengungsi itu terdiri dari 8.971 anak-anak, 7.914 lansia dan sisany orang dewasa. Mereka tersebar di 45 titik lokasi pengungsian di 10 Kecamatan.
"Tapi jumlah pengungsi mulai berkurang, karena kebanyakan rumah mereka sudah mulai surut. Waktu awal mula banjir tanggal 1 mencapai 49 ribu," jelas dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Reni Hendrawati mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengevakuasi dan membantu masyarakat Bekasi yang terdampak banjir.
• VIRAL Video Korban Banjir Nyanyi di Genteng Rumah, BNPB: Tingkatkan Kesiapsiagaan Masuki Musim Hujan
"Bantuan sudah kami berikan secara bertahap kepada seluruh warga Bekasi yang terdampak banjir," katanya.
Ia menjelaskan bantuan berupa logistik makanan, obat-obatan hingga kebutuhannya lainnya sudah terpenuhi. Selain dari Pemkot Bekasi, berbagai bantuan datang dari Provinsi Jawa Barat, kementerian, swasta hingga pemerintah pusat.
"Sekarang ini proses pemulihan, rumah-rumah mulai dibersihkan dan warga mulai kembali ke rumah. Kita pastikan jajaran pemkot hingga tingkat Kecamatan dan Kelurahan turun melakukan penanganan," paparnya. (MAZ)
Warga Diminta Urus Sendiri Dokumen Rusak karena Banjir
Pemerintah Kota Bekasi memastikan bakal membantu dan mempermudah pembuatan dokumen catatan sipil milik warganya yang terendam banjir.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi Taufik Hidayat mengatakan pihaknya siap memfasilitasi warganya untuk pembuatan dokumen catatan sipil yang rusak karena banjir.
"Tentu kami juga akan memberi dispensasi kepada warga yang terkena banjir untuk pembuatan dokumen catatan sipil yang baru," ucap Taufik saat ditemui di Kantor Kelurahan Kali Baru, Sabtu (4/1/2020).

Kendati begitu, untuk pelayanan Dukcapil Kota Bekasi sendiri akan berangsur normal secara maksimal mulai Senin (6/1/2020) mendatang.
Taufik juga menghimbau kepada warganya untuk mengurus sendiri dalam pembuatan dokumen catatan sipil yang mengalami rusak ataupun hilang karena banjir.
"Jadi gini warga itu harus datang sendiri jangan nyuruh orang. Karena yang namanya nyuruh orang pasti akan memberikan imbalan," tegas dia.
Pihaknya juga siap memfilter segala yang berbau dengan adanya calo.
Sebab, Disdukcapil Kota Bekasi berhasrat ingin memberantas keberadaan calo tersebut yang sudah banyak meresahkan masyarakat.
Sementara itu, Disdukcapil Kota Bekasi juga telah menyiapkan membuka 15 posko baru khusus melayani masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Terbagi dalam 12 kecamatan di Kota Bekasi. Sisa 3 lainnya berada di sejumlah mall seperti BTC Bekasi, APG Pondok Gede, hingga di kawasan Cibubur.
Disdukcapil Kota Bekasi juga sudah menyiapkan petugas yang melakukan jemput bola ke rumah warga yang menjadi korban akibat bencana banjir untuk dibantu dalam pengurusan dokumen mereka.
Korban bencana banjir juga takkan kesulitan mendapatkan kembali dokumen kependudukannya.
Mulai dari KTP, akta kematian, kartu keluarga, akta kelahiran, akta perkawinan, dan KTP elektronik, bahkan bisa selesai sehari jadi.
Adapun, proses ini berlaku selama 24 jam hingga 31 Januari mendatang.
Namun, ada pengecualian jika terjadi kendala karena banjir, petugas tidak bisa datang atau listrik padam dimohon masyarakat bisa memahami.(M20)
Buka 15 Posko Pelayanan Urus Dokumen Warga yang Terdampak Banjir
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bekasi membuka 15 posko baru khusus melayani masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Hal itu dikatakan langsung oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bekasi, Taufik Hidayat kepada Wartakota saat ditemui di Kantor Kelurahan Kali Baru, Sabtu (4/1/2020).
"Kami membuka 15 kantor pelayanan secara penuh khusus warga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kependudukan di 12 kecamatan," ujar Taufik.
Sisa 3 lainnya berada di sejumlah mall seperti BTC Bekasi, APG Pondok Gede, hingga di kawasan Cibubur untuk melayani masyarakat setempat dalam mengurus dokumen catatan sipil.
"Untuk pelayanan masyarakat terdampak banjir hanya di kecamatan, kalau di mall itu pelayanan umum," jelas dia.
Pihaknya juga mulai Senin (6/1/2020) mendatang akan mulai bekerja secara maksimal seperti biasa pasca bencana banjir yang melanda Kota Bekasi.
Dukcapil Kota Bekasi sudah menyiapkan petugas yang melakukan jemput bola ke rumah warga yang menjadi korban akibat bencana banjir untuk dibantu dalam pengurusan dokumen mereka yang rusak ataupun hilang.
"Kami buat edaran bahwa seluruh kecamatan itu melalui petugas Pamor yang di RW melakukan pendataan jemput bola yang terdampak banjir," tegasnya.
Korban bencana banjir juga takkan kesulitan mendapatkan kembali dokumen kependudukannya.
Mulai dari KTP, akta kematian, kartu keluarga, akta kelahiran, akta perkawinan, dan KTP elektronik, bahkan bisa selesai sehari jadi.
Adapun, proses ini berlaku selama 24 jam hingga 31 Januari mendatang.
Namun, ada pengecualian jika terjadi kendala karena banjir, petugas tidak bisa datang atau listrik padam dimohon masyarakat bisa memahami.(M20)
Jemput Bola Urus Dokumen Warga yang Terdampak Banjir
SEBELUMNYA Wartakotalive melaporkan, Direktur Jenderal Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh memastikan pihaknya akan memberikan kemudahan bagi warga terdampak banjir untuk mengurus kembali dokumen kependudukan.
Dirinya pun telah mengingatkan kepada jajarannya untuk proaktif melakukan jemput bola dengan mendata warga korban yang terdampak banjir.
“Sebagaimana langkah Dukcapil kami langsung bergerak aktif mendata dan mengganti dokumen yang hilang rusak tersebut dengan gratis," ujar Zudan kepada Wartakota saat ditemui di Kelurahan Kali Baru, Kota Bekasi, Sabtu (4/1/2020).
Korban bencana banjir juga takkan kesulitan mendapatkan kembali dokumen kependudukannya.
Mulai dari KTP, akta kematian, kartu keluarga, akta kelahiran, akta perkawinan, dan ktp elektronik, bahkan bisa selesai sehari jadi.
"Sehari jadi, bahkan di Penjaringan itu 5 menit sampai 10 menit bisa selesai, karena kebetulan datanya dicari langsung ketemu," kata dia.
Untuk mekanismenya sendiri, masyarakat yang menjadi korban banjir akibatnya ada yang hilang dokumennya bisa satu kolektif lewat RT atau RW.
Menurutnya juga tak ada persyaratan khusus lantaran ini murni hilang atau rusak karena bencana banjir yang terjadi pada beberapa hari ini.
Proses ini juga berlaku selama 24 jam hingga 31 Januari mendatang.
Namun, ada pengecualian jika terjadi ada kendala karena banjir, petugas tidak bisa datang atau listrik padam mohon bisa dimengerti oleh masyarakat.
Sementara, salah satu warga RW 06, Kelurahan Kali Baru, Maulana (56) sangat mengapresiasi dengan langkah kebijakan Dukcapil dalam memudahkan pembuatan dokumen untuk korban banjir.
"Kebetulan saya warga RW 06, jadi ini dokumen saya yang hilang saat kebanjiran jadi langsung dicetak jadi, cepat prosesnya," kata dia.
Maulana juga menuturkan tak ada persyaratan apapun dalam pembuatan dokumen baru itu, hanya memang dilakukan pengecekan kebenarannya lalu pengajuan pada pagi, dan selesai jadi pada siang ini.(M20)