Banjir Tahun Baru 2020
Pembersihan Jalur Utama Perumahan Pondok Gede Permai Ditargetkan Bisa Selesai di Hari Ini
Mereka mengerahkan sejumlah alat berat ke perumahan tersebut guna membersihkan puing dan lumpur yang tercecer di jalan utama PGP.
Penulis: Luthfi Khairul Fikri |
Koordinator Alat Berat UPTD Bina Marga dan Sumber Daya Air Jatiasih, Kota Bekasi, Toni (49) mengatakan, mereka memrioritaskan pembersihan jalan di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) pasca bencana banjir.
"Kami sejak pukul 07.00 WIB, terjun. Prioritas kami membersihkan jalanan supaya jalurnya kebuka, sebelumnya sempat terendam banjir," ujar Toni kepada awak media di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (4/1/2020).
Pantauan Warta Kota, mereka mengerahkan sejumlah alat berat ke perumahan tersebut guna membersihkan puing dan lumpur yang tercecer di jalan utama PGP.
Di antara alat berat itu terdapat 1 unit beko, 3 tanki penyemprot air dengan kapasitas 8 ribu liter, serta 10 mobil Dinas Kebersihan Kota Bekasi.
Ia menjelaskan, dalam pembersihan jalur utama, pihaknya menerjunkan sedikitnya sekitar 30 petugas, dan difokuskan dalam beberapa titik.
Pihaknya juga sesekali memberlakukan sistem buka tutup bagi pengendara yang mengarah ke dalam perumahan. Hal itu dilakukan agar jalan tak mengalami kemacetan.
• Pemkot Bekasi Berjanji Mempermudah Pembuatan Dokumen Catatan Sipil Baru Warga yang Terendam Banjir
Sementara, nantinya petugas-petugas kebersihan itu akan membawa puing banjir tersebut menuju TPST Bantargebang.
"Kita bawa ke TPST Bantargebang, hanya sampah-sampahnya," tegas Kepala UPTD Kebersihan Jatiasih, Ombod (53).
Dia berharap penyelesaian pembersihan akses jalan utama ditargetkan rampung pada hari ini.
Sehingga, pada hari berikutnya petugas dapat mengalihkan pembersihan ke gang-gang perumahan warga Pondok Gede Permai.
Diketahui, Perumahan PGP menjadi wilayah terparah terendam banjir di Jabodetabek pada beberapa hari lalu.
• Camat Makasar Mengeluhkan Kondisi Aliran Listrik di Pemukiman Cipinang Melayu karena Masih Padam
Tinggi banjir bahkan mencapai sekitar 5 meter. Akibatnya, rumah warga umumnya terendam, bahkan puluhan mobil turut ringsek akibat derasnya arus banjir di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyayangkan penyebaran hoax yang dilakukan oleh akun Gun Romli di media sosial.
Dia menyesalkan upaya yang dilakukan tersebut karena terbukti itu adalah hoax yang ditebar oleh Gun Romli dengan menggunakan foto di tahun 2018 dalam konteks berbeda.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan keprihatinannya pada penyebaran hoax oleh kalangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui Guntur Romli.
• Anies Baswedan Membantah Kabar Hoax yang Disebar Terkait Dana Banjir Dialokasikan untuk Formula E
Bima Arya sangat kecewa karena fotonya bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan digunakan untuk menebar hoax dan kebencian.
Berikut unggahannya melalui Instagram.
Bencana itu membuat duka.
Tapi, menebar hoax di tengah bencana itu menyedihkan.
Beredar foto saya dengan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan sedang berswafoto di Bendung Katulampa Bogor, yang diunggah ulang pada 2 Januari 2020.
Seolah tak empati dengan musibah.
Foto tersebut diambil pada Senin, 12 Februari 2018, bukan pada banjir yang terjadi pada 1 - 2 Januari 2020.
Saat itu, Pak Gubernur berkunjung ke Bogor untuk bicarakan kerjasama pencegahan banjir.
Termasuk rencana bantuan Pemprov DKI untuk menganggarkan pembangunan kolam retensi di beberapa titik di Kota Bogor agar volume air ke Jakarta berkurang.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat klarifikasi kabar hoax mengenai pemangkasan anggaran pencegahan banjir untuk ajang balap Formula E pada Juni 2020 mendatang.
Padahal, sebelumnya, hoax di antaranya disebar oleh Guntur Romli dengan menggunakan foto lama dia bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu memastikan tidak ada pemangkasan anggaran banjir untuk Formula E.
“Bukan hanya tidak benar tapi itu mengarang. Jadi saya rasa tidak perlu (ditanggapi). Saya tidak mau komentarin dah,” kata Anies Baswedan di Rusun Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (3/1/2020) siang.
Dalam kesempatan itu, Anies justru meminta kepada pihak yang membicarakan soal anggaran untuk memakai informasi objektif. Jangan sampai informasi yang tidak benar itu merugikan orang lain.
“Tidak ada (pemotongan). Jadi pada fase ini saya berharap kepada semua pihak yang membicarakan mengenai anggaran, mengenai kebijakan, gunakan informasi yang obyektif, sehingga tidak menimbulkan perdebatan yang tidak perlu,” ujar Anies.
Menurut dia, masyarakat terutama korban banjir saat ini sedang membutuhkan solidaritas dan kebersamaan. Begitu ada ribuan warga yang terdampak banjir, justru pemerintah dan masyarakat bersinergi untuk meringankan beban korban banjir.
“Sesudah ini semua selesai, nanti kami bisa mendiskusikan soal kebijakan. Tapi perlu saya sampaikan bahwa kami di Pemprov DKI Jakarta akan terus all out (sekuat tenaga) untuk memastikan penanganan yang terbaik,” jelasnya.
Kabar mengenai anggaran Formula E dengan penanganan banjir ramai dibincangkan netizen di media sosial Twitter.