Kasus Narkoba
TEGUR Medina Zein Gara-gara Rilis Kasusnya Molor, Kabid Humas Polda: Sudah Tidak Usah Dandan
Rilis kasus Medina Zein sedianya digelar pada Jumat (3/1/2020) pukul 08.00 WIB. Namun, hampir satu jam setelahnya, rilis belum juga dimulai.
Rilis kasus Medina Zein sedianya digelar pada Jumat (3/1/2020) pukul 08.00 WIB. Namun, hampir satu jam setelahnya, rilis belum juga dimulai.
Baru sekitar pukul 08.45 WIB, Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus pun duduk di bangku konferensi pers.
Ia menegur ke arah rombongan Medina Zein dan petugas yang mengarah ke lokasi jumpa pers.
“Sudah nggak usah dandan, pakai dandan segala. Wartawan saja nggak dandan,” ujar Yusri Yunus.
• Ciledug yang Paling Parah Terdampak Banjir, Larangan Kota Tangerang Lumpuh
• Mahasiswi Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Pembunuh Ternyata Perempuan, Teman Sendiri, Ini Kronologinya
• UPDATE Dinding Situ Pamulang Jebol, Wali Kota Airin hanya Bisa Lakukan Perbaikan Sementara
• Banjir di Jakarta Telan 3 Orang Tewas, 1 Korban Meninggal karena Kedinginan, 1 Belum Ditemukan
Pukul 08.53 WIB, konferensi pers pun dimulai segera setelah Medina datang.
Pebisnis itu mengenakan baju terusan berwarna merah, hijab berwarna hitam, serta riasan.
Medina Zein hari ini dinyatakan harus menjalani rehabilitasi.
Sebelumnya berdasarkan tes urine, ia positif amphetamine dan methampetamine.
Rilis penangkapan Medina Zein
Polda Metro Jaya akan merilis penangkapan Medina Zein, Jumat (3/1/2020) pagi ini. Hal ini terkait peyalahgunaan narkoba yang menjeratnya.
• Transjakarta Harmoni-Kalideres Belum Dapat Beroperasi, Simak Rute Lainnya
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus, mengonfirmasi hal tersebut saat dihubungi wartawan, Kamis (2/1/2020) kemarin.
"Besok dirilis," kata Yusri Yunus. "Jam delapan pagi ya," sambungnya.
Sebelumnya, Medina Zein diamankan oleh pihak kepolisian atas pengembangan dari 7 tersangka narkoba pada kasus Ibra Azhari cs. Medina dinyatakan positif amfetamin saat tes urine.
Ibundanya, Tien Wartini, mengatakan anaknya memang sudah hampir 4 bulan mengonsumsi obat-obatan.
Hal itu lantaran Medina Zein sering merasa lelah dan juga mengidap bipolar.
• Hari Ini KRL Lintas Tanggerang Belum Dapat Beroperasi, Kecuali Duri-Tangerang dan Loop Line
Mengidap bipolar
Pengusaha dan selebgram Medina Zein ditangkap dan menjadi tersangka setelah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.
Hingga kini polisi belum mengumumkan detail kasus yang menjerat Medina Zein.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap Medina Zein yang dilakukan Puslabfor Polri yang baru akan keluar pada Kamis (2/1/2020).
Sebelum tertangkap, Medina Zein sempat mengaku dia adalah penderita bipolar.
• SAKSI MATA Beberkan Detik-detik Hanyutnya Warga Palmerah Ikuti Lomba Renang saat Arus Sungai Deras
Bipolar adalah gangguan yang berhubungan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif, tertekan ke tertinggi, panik atau gelisah.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dr Laurentius Panggabean SpKJ mengungkapkan, bipolar masuk dalam kategori gangguan jiwa berat.
Sesuai namanya, bipolar berkaitan dengan dua hal yakni kepanikan dan depresi.
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab penyakit ini, yakni genetika, psikologis dan faktor sosial.
• LUMPUH Total Arus Kendaraan di Jalur Pantura Jalan Insinyur Juanda Bekasi Akibat Banjir
"Tapi paling banyak itu biasanya karena faktor genetika," kata Laurentius Panggabean ketika dihubungi Warta Kota, Selasa (31/12/2019).
Medina Zein, pengusaha sukses dan influencer hijab yang kini tersangkut narkoba. (Instagram @medinazein)
Menurut Laurentius Panggabean, pengakuan Medina Zein yang mengidap bipolar harus dibuktikan dengan diagnosa dari dokter spesialis kejiwaan.
Sebab penyakit ini membutuhkan diagnosa yang sulit dan perlu penanganan yang tidak mudah.
• TERENDAM Banjir 150 Sentimeter, Warga Perum Puri Bintara Bekasi Selamatkan Barang hingga Kendaraan
"Harus tahu siapa yang mendiagnosanya. Dalam hal ini harus yang berkompeten yakni dokter spesialis kejiwaan," kata Laurentius Panggabean.
Ia menjelas, situasi hati pengidap bipolar cepat berubah.
Dalam kondisi tertentu, pengidapnya merasakan situasi panik dan tertekan. Terkadang, hal itu menjadikan sikapnya jadi tidak terkendali oleh akal sehat.
"Bipolar itu penyakit, bahayanya dia sedang panik sampai tidak bisa mengendalikan dirinya," kata Laurentius Panggabean.
"Emosinya berlebihan, sampai tindakan-tindakannya itu tidak bisa dikontrol. Pokoknya perilaku-perilaku yang kadang tidak bisa dipertanggungjawabkan," lanjutnya.
• Presiden Persita Foto Bersama dengan Sylvano Comvalius, Kode Deal?
Apa penanganan yang tepat untuk penderita bipolar?
Laurentius Panggabean menyarankannya agar Medina Zein rutin konsultasi dan berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
"Penanganan efektif dari obat yang diresepkan dan dukungan orang-orang terdekat," katanya.
Ia menyoroti peran keluarga dan orang-orang terdekat untuk bisa memahami perilaku pengidap bipolar.
• BAGAIKAN LAUTAN, Dua Rumah Sakit di Jalan RA Kartini Bekasi yang Terendam Banjir, Pasien Dievakuasi
"Orang yang ada di sekitarnya harus punya pemahaman bahwa perubahan-perubahan perilaku dia itu bagian dari penyakit bipolarnya. Jangan dibawa ke hati (kalau ada perilaku aneh). Jangan dipikirkan," ucapnya.
Sebelumnya, Medina Zein pernah curhat di akun sosial media betapa sulit hidup sebagai pengidap bipolar.