Ular Kobra

Fenomena Kemunculan Ular di Pemukiman Warga Dinilai Sioux Terjadi Akibat Habitat Ular Sudah Terkikis

Kalau di siklus dunia ular ini, memang siklus tahap ular menetas. Tidak cuman kobra, ada beberapa spesies ular yang menetas di bulan November.

Warta Kota/Rizki Amana
Edukasi tentang ular oleh Yayasan Ular Indonesia Sioux di Hutan Kota Pesanggrahan. 

Fenomena kemunculan ular di tengah pemukiman masyarakat masih hangat dan terus diperbincangkan oleh rubik pemberitaan di berbagai media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Yayasan Ular Indonesia Sioux menilai, fenomena tersebut biasa terjadi kala musim hujan mulai membasahi kawasan Ibu Kota Jakarta.

Ketua Yayasan Ular Indonesia Sioux, Aji Rachmat menuturkan, musim penghujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak awal November kemarin, persis dengan masa berkembang biaknya spesies ular di Indonesia.

Tak terkecuali, spesies ular jenis kobra.

"Kalau di siklus dunia ular ini, memang siklus tahap ular menetas. Tidak cuman kobra, ada beberapa spesies ular yang menetas di bulan November, Desember, di awal musim penghujan ini," kata Aji saat ditemui di Hutan Kota Pesanggrahan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2019).

Menurutnya, fenomena ini terjadi akibat habitat ular yang sudah terkikis dengan bangunan lain. Terutama bangunan yang didirikan bekas lahan rawa tempat habitat ular berkembang biak.

Medina Zein Ditahan di Kantor Polisi karena Narkotika di Saat Suami sedang Menjalankan Ibadah Umroh

Ia menjelaskan, bahwa sifat ular saat berkembang biak tidak lebih merupakan tempat yang memiliki banyak persediaan makanan bagi ular.

Sebab, induk cobra tak bakal menempati telurnya di tempat-temlat yang berpotensi mudah ditemukan makanan bagi anak-anaknya.

"Ular suka tempatnya lembab. Tidak terlalu kering, tapi juga tidak terlalu basah atau tidak menggenang airnya. Dan tempatnya tidak banyak dijamah sama orang, karena ular itu sebenarnya takut sama orang," jelas Aji.

"Tempat-tempat yang memang banyak makanannya, contoh makannanya tikus, kodok, katak. Kalau mereka hewan-hewan mangsanya ini ada, maka si ular akan betah di sana," katanya.

Ketua Yayasan Ular Indonesia Sioux, Aji Rachmat.
Ketua Yayasan Ular Indonesia Sioux, Aji Rachmat. (Warta Kota/Rizki Amana)

Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa Tim Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi berhasil menangkap seekor induk ular kobra dan anak ular kobra yang berada di dalam gudang rumah warga di Perumahan Panca Motor RT 1 RW 15, Kelurahan Harapanjaya, Kecamatan Medansatria pada Jumat (27/12/2019).

Ketua Tim Rescue Damkar Kota Bekasi sekaligus eksekutor, Eko Budi mengatakan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan warga atas penemuan ular kobra tersebut.

Ular kobra itu ditemukan di dalam gedung rumah warga.

"Penghuni rumah lagi mau beres-beres gudang di rumahnya, ternyata ada ular induknya. Awalnya malah dikira mainan, engga tahunya nyembur," ujar Eko, Jumat (27/12/2019).

Tim Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi berhasil menangkap seekor induk ular kobra dan anak ular kobra.
Tim Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi berhasil menangkap seekor induk ular kobra dan anak ular kobra. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Atas laporan warga itu, petugas lalu melakukan penyisiran di dalam rumah tersebut. Sekira satu jam induk kobra itu ditangkap.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved