Berita Depok

Gugah Minat Milenial Agar Tak Golput, Bawaslu Kota Depok Tebar Virus

Bawaslu Kota Depok adakan sosialisasi bersama pemilih pemula, media massa, pemantau pemilu, dan juga pegiat mesia sosial di Wisma Hijau, Cimanggis, De

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Wartakotalive.com/Vini Rizki Amelia
Bawaslu Kota Depok adakan sosialisasi bertema Refleksi dan Evaluasi Pengawasan Pemilu Dalam Era Kekinian di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok, Kamis (19/12/2019). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Vini Rizki Amelia

DEPOK, WARTAKOTALIVE.COM - Bertujuan menggugah minat milenial dan pemilih pemula terhadap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020, Bawaslu Kota Depok adakan sosialisasi bersama pemilih pemula, media massa, pemantau pemilu, dan juga pegiat mesia sosial di Wisma Hijau, Cimanggis, Depok, Kamis (19/12/2019).

Dalam pemaparan di seminar yang bertema Refleksi dan Evaluasi Pengawasan Pemilu Dalam Era Kekinian, Komisioner Bawaslu Kota Depok, Sriyono menjabarkan pentingnya milenial mengikuti dunia politik agar tak ada lagi yang Golput saat pencoblosan nanti.

"Jangan Golput, Golput itu bukan aspirasi karena untuk mengubah kepemimpinan itu kita harus punya sikap," katanya.

Dengan Golput, Sriyono mengatakan hal itu justru memberikan kepercayaan terhadap calon yang terpilih yang memungkinkan si pemenang bukanlah yang terbaik namun bisa jadi lebih buruk dari calon lainnya.

"Misalkan preman, karena dia pendukungnya banyak terus kita enggak milih, ya konsekuensinya suka tidak suka kita harus rela dipimpin oleh preman itu," ujar Sriyono.

Generasi muda pun dikatakan Sriyono dapat melakukan evaluasi ataupun menelisik lebih dulu calon-calon pemimpin jika mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan.

Salah satu yang mudah, kata Sriyono, adalah lihat dari adakah pelanggaran yang dilakukan selama proses kampanye ataupun rekam jejak selama menjadi pejabat negara maupun dari hal lainnya.

"Kalau ternyata semua calon itu melanggar, ya carilah yang paling sedikit melakukan pelanggaran," tutur Sriyono.

Sementara itu, terkait banyaknya pelanggaran, Sriyono mengajak para pemilih khususnya milenial agar melakukan penyelesaian atau menanggapinya dengan cerdas.

Sriyono menyontohkan, ada kejadian pada pemilihan sebelumnya yang mengambil tindakan terkait adanya para calon yang memasang alat peraga kampanye dengan memasang fotonya di pohon.

"Waktu itu ada yang bertanya, pak, boleh tidak foto itu saya taro pisang di fotonya? Ya saya bilang, boleh-boleh saja karena itu bukan pelanggaran," kata Sriyoni.

Dengan begitu, Sriyono mengatakan tak pelu lagi berdemo ataupun adu otot dalam menyelesaikan persoalan selama proses Pilkada.

"Tinggal kita tetapkan saja untuk memilih calon itu atau enggak, dengan begitu, calon itu akan kalah dengan sendirinya," papar Sriyono.

Cara merangkul pemilih muda pun diakui Srioyono tak bisa dilakukan hanya melalui cara formal namun juga non formal semisal melalui adanya sosialisasi kepada komunitas seperti komunitas pecinta binatang, komunitas sepeda, dan komunitas lainnya yang banyak melibatkan anak muda.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved