BUMN
Bersih-Bersih Lingkungan BUMN, Erick Thohir Diteror Via SMS dan WhatsApp Sampai Ditantang Berhadapan
Dampak fokus bersih-bersih lingkungan BUMN, Erick Thohir diteror via SMS dan WhatsApp.
Dampak fokus bersih-bersih lingkungan BUMN, Erick Thohir diteror via SMS dan WhatsApp.
Bahkan, isi SMS dan WhatsApp teror untuk Erick Thohir, Erick Thohir ditantang berhadapan.
Diketahui, Erick Thohir diteror lewat SMS dan WhatsApp, dikarenakan Erick Thohir mau copot pejabat BUMN.
Mulanya Erick Thohir mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi amanat mengemban tugas sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju.
• Erick Thohir Akui Kena Teror karena Bersih-bersih di Lingkungan BUMN, Begini Contoh Terornya
• Jokowi Bilang Kasus Jiwasraya Terjadi Sejak 10 Tahun Lalu, Erick Thohir Janji 6 Bulan Beres
• Sandiaga Uno Puji Gebrakan Erick Thohir di BUMN, Bersih-Bersih Erick di Pertamina Belum Selesai
"Alhamdulillah, bahwa Allah sudah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada saya," kata Erick Thohir di kanal YouTube OPSI METRO TV, Senin (16/12/2019).
"Tentu kita harus jaga, ini yang saya juga tidak malu-malu bicara dengan keluarga saya jangan ganggu saya," tambahnya.
Setelah menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan dirinya memperingatkan orang-orang agar tidak tertipu ketika ada pihak yang mencatut nama keluarganya dalam suatu kepentingan tertentu.
"Jadi kalau nanti ada yang bawa nama istri saya, anak saya atau kakak saya, ataupun keluarga saya, cek dulu ke saya," ujarnya.
Ia kemudian mengatakan pencatutan nama sudah pernah terjadi.
Erick Thohir bercerita nama Wakil Menterinya (Wamen) pernah dipakai dalam proses rekruitmen komisaris dan direksi BUMN.
"Sekarang banyak sekali, Wamen saya saja sudah dipakai namanya dalam perekrutan komisaris dan direksi," terangnya.
Kemudian menanggapi soal teror, Erick Thohir mengatakan memang mau tak mau harus siap menghadapi hal tersebut.
"Hal-hal ini memang menjadi sesuatu yang kita harus hadapi," ujarnya.
Teror yang diterima oleh dirinya selama ini berbentuk pesan melalui SMS atau aplikasi WhatsApp.