Setelah Menolak Jadi Anggota Watimpres, OSO Tak Undang Jokowi ke Acara Munas Hanura, Ini Alasannya

Oesman Sapta Odang mengatakan bahwa tidak mengundang pejabat negara termasuk presiden karena Munas kali ini digelar untuk internal partai.

TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang seusai menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019). 

Setelah menolak ditunjuk sebagai anggota Watimpres, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) tanpa mengundang Presiden Jokowi.

Munas digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa, (17/12/2019). OSO menjelaskan soal tidak diundangnya pejabat negara pada acara tersebut.

Ia mengatakan bahwa tidak mengundang pejabat negara termasuk presiden karena Munas kali ini digelar untuk internal partai.

Hanura Menggelar Munas Fokus pada Kebangkitan Internal yang Dipercepat Sesuai Aspirasi DPC dan DPD

Oesman Sapta: Bagikan Kunci Sukses Dalam Sistem Organisasi

"Ya memang kan situasi kita membikin ini khusus dalam keluarga besar Partai Hanura, bukan tidak mengundang. Nanti akan kita undang," kata OSO.

Salah satu tujuan digelarnya Munas tersebut menurut OSO untuk mendengarkan masukan dari pengurus Hanura di daerah dalam rangka mengembangkan partai.

Selain itu, untuk memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada para kader Hanura.

"Kita ingin hadirkan Bimtek pada keluarga besar partai Hanura yang anggota DPRD seluruh Indonesia itu, kita ingin memberikan peluang untuk mereka secara bebas memberikan masukan masukan di Munas ini," katanya.

Malam yang Memalukan, Liverpool Dibantai Aston Villa 5-0 di Perempatfinal Carabao Cup

Sementara itu terkait tidak adanya Wiranto menurut OSO karena sudah tidak ada di struktur kepengurusan Hanura.

Wiranto menurut OSO sudah tidak tercatat sebagai Dewan Pembina di Hanura.

"Kan sekarang kita sudah enggak ada dewan pembina dalam struktur organisasi kita sesuai dengan keputusan Menkum HAM.

Jadi kita berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga saja," pungkasnya.

FOTO Kucing Digantung hingga Mati di Pohon Setelah Makan Merpati di Bali Viral, Ini Kronologinya

 Sebelumnya, OSO menolak masuk dalam Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Diduga karena perseteruannya dengan Wiranto.

Dugaan ini dilontarkan oleh pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio.

Wiranto sendiri telah ditunjuk sebagai Ketua Wantimpres oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya duga alasan lain penolakan OSO ke Wantimpres karena adanya Wiranto."

"Memang persaingan antara Wiranto dan OSO ini pasti belum selesai."

"Apalagi Hanura terpuruk dan tidak lolos ke parlemen di DPR pusat karena terkendala threshold," ujar Hendri ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (14/12/2019).

Bambang Pamungkas: Ini Waktu yang Tepat untuk Pensiun

Hendri mengatakan, saat ini sudah beredar wacana permintaan dari kubu Wiranto agar OSO meletakkan jabatannya sebagai ketua umum.

Founder lembaga survei KedaiKOPI tersebut mengimbau agar Jokowi tak terlalu ikut campur atau bersinggungan dengan konflik antara Wiranto dan OSO.

Jika tidak, kata dia, Jokowi justru dapat terjebak dalam konflik parpol tersebut.

"Sebaiknya Pak Jokowi tidak terlalu dekat dengan konflik antara Wiranto dan OSO, seharusnya mereka bisa menyelesaikan sendiri."

"Jadi kalau Pak Jokowi diminta dilibatkan (dalam konflik) sebaiknya menarik diri saja, enggak usah berurusan."

"Biarkan Wiranto dan OSO sendiri yang menyelesaikan itu," sarannya.

Adaun penolakan masuk anggota Watimpres sudah disampaikan Oso kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno, untuk selanjutnya diteruskan ke Presiden Jokowi.

"Saya ditawari Presiden untuk menjadi Wantimpres."

"Nah, saya sangat berterima kasih sekali atas penghargaan yang diberikan Bapak Presiden kepada saya," ujar Oso di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Aji Santoso, Kami Berhasil Curi Poin Setelah Sukses Kunci Playmaker Persija

"Tapi dalam persyaratan itu saya tidak mau bohongi Bapak Presiden."

"Hati nurani saya masih punya tanggung jawab yang besar terhadap partai."

"Sedangkan untuk jadi seorang anggota Wantimpres saja harus tidak menjabat jabatan parpol, apalagi sebagai pimpinan Wantimpres," tegas Oso.

Atas kesempatan yang diberikan oleh sang kepala negara, kembali Oso sangat menghargai‎.

Tapi karena persyaratan tidak boleh menjadi pimpinan partai itulah, Oso terpaksa menolak tawaran tersebut.

"Saya terima kasih Pak Presiden menghargai sekali partai saya, Hanura."

"Tapi untuk sementara ini saya memutuskan terus bersama teman-teman ‎seperjuangan ini."

"Agar tetap walaupun bagaimana kami akan 100 persen dukung Bapak Presiden dalam pemerintahan ini," paparnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto angkat bicara soal dirinya yang disalahkan oleh OSO, atas raihan suara partainya yang jauh dari ambang batas untuk lolos ke DPR sebesar 4 persen.

"‎Kalau saya didesak terus seakan-akan Pak Wiranto yang salah."

"Ya, kesalahan saya cuma satu menunjuk Pak Oso jadi Ketum," tegas Wiranto seusai membuka acara Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2019, di Grand Paragon Hotel, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Sehari sebelumnya, Rabu (15/5/2019), saat buka puasa di rumahnya, OSO secara blak-blakan menyalahkan Wiranto atas gagalnya Hanura lolos ke Senayan.

12 Tim Top Dunia Bertarung Ketat di ONE Esports Dota 2 World Pro Invitational di Singapura

Presiden Jokowi yang adalah atasan Wiranto di pemerintahan turut hadir di acara tersebut.

Menyikapi itu, menurut Wiranto‎ sebagai pendiri Partai Hanura, dirinyalah yang paling sedih.

Namun, hal itu tidak perlu lagi disesali, apalagi saling menyalahkan.

"Ya kita sedih. Saya sebagai pendiri partai 10 tahun mendirikan partai ini dan sudah dua kali lolos."

"Yang paling sedih kan saya sebagai pendiri. Kalau kita bicara yang paling sedih, tapi kan sudah terjadi dan tidak perlu saling menyalahkan," papar Wiranto.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani mencurigai Wiranto turut terlibat dalam upaya menurunkan suara Partai Hanura di Pileg 2019.

Putus Rekor 3 Kemenangan Beruntun, Garuda Select Kalah Dramatis dari Tim Lokal di Inggris

Tujuannya, untuk kembali mengambil alih kepemimpinan Hanura dari tangan Oso.

Dia mencurigai keterlibatan Wiranto ini sejak terjadi konflik kepemimpinan di tubuh Hanura antara Oso dan kubu Syarifudin Sudding.

Wiranto menambahkan, saat ini baiknya semua pihak cukup instropeksi diri agar ke depan semuanya bisa diperbaiki.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gelar Munas di Jakarta, OSO Tidak Undang Jokowi, Ini Alasannya, Penulis: Taufik Ismail

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved