Angkutan Natal dan Tahun Baru
PT KAI Menemukan Sejumlah 237 Titik Rawan Paling Banyak Berada di Jalur Bogor Hingga Sukabumi
Dari pengecekan itu ditemukan sebanyak 273 titik rawan, baik itu longsor, ambles, hingga banjir.
Penulis: Joko Supriyanto |
Wahyudi menerangkan, ada beragam aspek dan indikator penentuan wilayah kerentanan dan ketahanan pangan.
• Terungkap Cara Komunis Cina Membuat Indonesia Bungkam pada Kekejaman yang Dialami Bangsa Uighur
Di antaranya, aspek ketersediaan pangan dengan indikator rasio warung terhadap rumah tangga dan toko terhadap rumah tangga.
Kemudian, aspek keterjangkauan pangan dengan indikator rasio penduduk dengan status kesejahteraan terendah, rumah tangga tanpa akses listrik dan desa yang tidak memiliki akses penghubung yang memadai.
• Polisi Mengungkap Jaringan Begal Pengincar Wisatawan di Kota Tua dengan Pelakunya Mayoritas Remaja
Terakhir, aspek pemanfaatan pangan dengan indikator rasio anak tidak bersekolah, rumah tangga tanpa akses air bersih, tenaga kesehatan terhadap penduduk, dan rumah tangga tanpa fasilitas tempat buang air besar.
"Maka dari itu Pemkab Bekasi selalu memastikan ketersediaan bahan pangan pokok (sembako) di pasar wilayah itu agar tetap tercukupi, termasuk saat libur natal dan tahun baru ini," jelas dia.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan Bulog untuk menggelar bazzar pasar murah.
• Ini Rekam Jejak Maestro Keroncong Mus Mulyadi, Pernah Jadi Gelandangan Hingga Kelaparan
Sejumlah paket bahan pokok seperti telur, beras, gula, minyak, dijual seharga Rp 50.000 dari harga Rp 110.000.
"Kita dari awal sudah lakukan operasi pasar murah disejumlah wilayah. Bahan pokok itu bisa dijual setengah harga, karena kita subisi pakau APBD," kata dia.
Untuk mengetahui harga bahan pokok harian, pihak Dinas Ketahanan Pangan telah menyediakan informasi harga yang dapat di akses di laman www.bekasilab.biz.id/hasopangan.
• Derita Warga Babelan Berangkat Subuh Urus Dokumen Kependudukan di Disdukcapil Kabupaten Bekasi
Terungkap sebelumnya, derita warga di Babelan, Kabupaten Bekasi.
Amar (33), warga Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus berangkat subuh untuk mengurus dokumen kependudukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi.
Kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi terbilang sangat jauh untuk dijangkau warga Babelan.
Warga Babelan itu harus menempuh jarak 25 kilometer atau sekitar dua jam perjalanan untuk menuju Kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi, yang berlokasi di Kompleks Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat tersebut.
"Jauhlah pastinya itu, tapi kalau engga berangkat habis subuh nomor antreannya keburu banyak. Ini tadi sampai sekitar jam 7 aja dapat nomor antrean 18," ujar Amar, kepada Wartakota, Jumat (11/10/2019).
Amar menyebut dirinya menuju kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi untuk mengurus pembuatan Akte Kelahiran anaknya yang belum lama lahir.