Breaking News
BREAKING NEWS: Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Ujian Nasional Secara Menyeluruh di 2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sebut pihaknya bakal menghapuskan Ujian Nasional pada tingkat pendidikan dasar, menengah dan atas.
Penulis: Rizki Amana | Editor: Hertanto Soebijoto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim sebut pihaknya bakal menghapuskan Ujian Nasional (UN) pada tingkat pendidikan dasar, menengah dan atas.
Nadiem mengatakan, penghapusan UN bakal dilangsungkan pada tahun 2021 oleh pihaknya secara menyeluruh dan akan digantikan dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Menurutnya, soal materi yang dilampirkan dalam ujian penentu kelulusan itu hanya bermetodekan hafalan materi bukan ujian kompetensi kemampuan siswa.
"Materi UN itu yang terlalu padat, sehingga cenderung fokusnya adalah mengajarkan materi dan menghafal materi. Dan bukan kompetensi," kata Nadiem saat ditemui di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
• IIS DAHLIA Akhirnya Akui Suaminya Pilot Garuda Selundupkan Brompton dan Harley Davidson, Tapi
• TERUNGKAP Nikita Mirzani Kebingungan saat Didatangi Wanita Tak Dikenal Pinjam Uang, Ini Kisahnya
• Cinta Wanita Pemijat Berakhir Tragis Ditangan Tukang Jagal yang Sudah Jadi Selingkuhannya 7 Tahun
• UPDATE Video Diduga Ari Askhara Tak Mau Mundur dari Garuda Viral, Erick Thohir Singgung Jiwa Samurai
Adapun kebijakan ini diputuskan melalui tahapan kajian survei maupun pemaparan dari peserta didik maupun perangkat lain yang terkait.
"Berdasarkan survei dan diskusi dari berbagai macam orangtua, siswa, guru dan Kepala Sekolah. UN ini sudah menjadi beban stress," katanya.
Nadiem menjelaskan, UN sudah lagi tak dapat dipertahankan karena mengacu dari keberhasilan siswa dalam satu kali ujian.
Padahal, tingkat pendidikan ditujukan untuk memperkuat indvidu siswa di bidang keahliannya, bukan secara umum dinilao dari satu aspek uji materi keahlian siswa.
• MENGAPA Perolehan Medali Indonesia Bisa Disalip Thailand dan Vietnam, Ini Jawabannya
"UN ini hanya menilai satu aspek saja yakni kognitifnya. Bahkan tidak semua aspek kognitif kompetensi dites, dan lebih banyak ke penguasaan materinya dan belum menyentuh karakter siswa secara lebih holistik," pungkasnya. (m23)