Ledakan di Monas

GRANAT Disentuh Bisa Meledak, Ini Penjelasan Pengamat Terorisme Terkait Ledakan di Monas

Pengamat terorisme Al Chaidar menduga granat yang ditaruh di Monas, Jakarta Pusat sudah disetting oleh pelaku peledakan. Disebutkan granat bisa di set

Penulis: Desy Selviany |
Wikipedia
Granat asap biasa digunakan sebagai tabir untuk menyamarkan pergerakan pasukan dari musuh 

Pengamat terorisme Al Chaidar menduga granat yang ditaruh di Monas, Jakarta Pusat sudah disetting oleh pelaku peledakan. Disebutkan granat bisa di setting meledak saat diangkat.

"Tidak semua granat harus dibuka tutupnya baru meledak, ada juga yang disetting hanya diangkat ternyata bisa jadi triger ledakan," kata Al Chaidar saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (3/12/2019).

Kata Chaidar, ledakan granat biasanya berbeda dengan ledakan bom rakitan. Sebab granat masuk ke dalam jenis bom low eksplosif.

"Meski sama-sama berbahaya, ini bom pabrikan jadi biasanya low eksplosif," kata Al Chaidar.

Namun menurut Al Chaidar, tidak menutup kemungkinan ledakan granat asap tetap bisa membunuh korbannya.

 BREAKING NEWS: Ledakan di Monas Jakarta Pusat, Dua Anggota TNI Jadi Korban

 Rizieq Shihab Minta Pendukungnya Menghukum Mati Penista Agama Secara Cerdas, Apa Maksudnya?

 TNI-Polri Kontak Tembak Hingga Dua Hari di Lanny Jaya Papua, Dua Anggota KKB Tewas

 Starting XI dan Link Live Streaming Atletico vs Barcelona, Mainkan Griezmann, Suarez dan Messi

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Selasa (3/12/2019) Pukul 07.20 WIB terjadi ledakan di dalam pagar Monas tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara persis sebrang Kementerian dalam Negeri.

Sumber Granat tersebut menurut keterangan sementara, ditemukan oleh 2 orang anggota Garnisun, Satker Pemakaman Serma Fajar dan Kopka Gunawan.

Keduanya menemukan granat tersebut saat melaksanakan olah raga bersama dengan jalan santai personil Garnisun.

Kedua Pers tersebut menemukan bungkusan plastik yang di dalamnya ada 1 buah Granat. Granat tersebut kemudian diambil dan tiba-tiba saja meledak.

 KRONOLOGI Meninggalnya Calon Taruna Poltekip Hukum dan HAM di Depok Setelah Menjalani Latihan

Akibat dari ledakan kedua korban mengalami luka berat. Korban Fajar Arisworo disebut luka di pergelangan tangan kiri.

Tangan kirinya putus dan dua jari tangan kanan putus.

Selain itu Fajar juga alami luka bakar dari dada sampai ke leher. Serta terkena percikan dari paha dan kaki.

Sedangkan Gunawan Yusuf alami luka ringan sekitar tangan dan kaki karena percikan granat.

 BREAKING NEWS: Calon Taruna Poltekip Hukum dan HAM Depok Meninggal Setelah Mengikuti Kegiatan Fisik

Sementara ini kedua korban dilarikan ke ruang UGD RSPAD Gatot Subroto untuk pemeriksaan lebih lanjut. (m24)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved