Penerimaan Mahasiswa Baru

Mencermati Tingkat Persaingan Jurusan Paling Ketat Mulai Dibukanya SNMPTN dengan Mendaftar di LTMPT

SNMPTN merupakan jalur seleksi PTN berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya sesuai yang ditetapkan oleh PTN.

Warta Kota
Ilustrasi - Peserta mengerjakan soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bidang Ilmu Pengetahuan Sosial di Auditorium Gedung Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia di Depok. 

Para calon peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan diwajibkan mengikuti ujian bernama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang akan diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT).

Sejumlah tahapan akan diikuti untuk memperebutkan kursi di PTN.

Dalam kaitan ini, terdapat sejumlah tahapan yang bisa dilaksanakan untuk mengikuti SNMPTN tersebut.

Sejumlah program studi (prodi) mempunyai tingkat persaingan ketat, tahun lalu, tapi setiap tahun, selalu ada perubahan terkait sejumlah jurusan yang paling diminati untuk dimasuki di PTN.

Sebagaimana diungkap Kompas.com, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2020 sudah dimulai hari (2/12/2019), diawali dengan pendaftaran akun LTMPT untuk sekolah dan siswa.

Sejumlah 92331 Mahasiswa Diterima Perguruan Tinggi Negeri Melalui SNMPTN

Jalur SNMPTN merupakan jalur seleksi PTN berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya sesuai yang ditetapkan oleh PTN dengan biaya ditanggung oleh pemerintah.

Waktu untuk registrasi akun LTMPT dibagi menjadi dua, yaitu untuk PDSS dan SNMPTN, dilaksanakan tanggal 2 Desember 2019 sampai 7 Januari 2020 dan registrasi akun LTMPT untuk UTBK dan SBMPTN dilaksanakan tanggal 7 Februari - 5 April 2020.

Terkait persiapan SNMPTN 2020, tidak ada salahnya untuk kembali melihat program studi ( prodi) apa saja yang memiliki keketatan atau tingkat persaingan tinggi dalam SNMPTN, tahun lalu.

Hal ini dapat memberi gambaran siswa, bagaimana persaingan di prodi yang akan dituju.

Berdasarkan data LTMPT 2019, sebanyak 92.331 siswa dinyatakan lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 yang telah diumumkan pada 22 Maret 2019 pukul 13.00 WIB.

Mengenal Cara Ikut Ujian Tulis Berbasis Komputer SNMPTN Berikut Jadwal Seleksi

Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari total pendaftar sebanyak 478.608 siswa, termasuk 26.217 siswa di antaranya merupakan penerima beasiswa Bidikmisi.

Lalu, prodi rumpun sosial humaniora (soshum) apa saja yang memiliki tingkat keketatan tinggi dalam SNMPTN tahun lalu?

Kronologi Rangkaian Derita Bocah 5 Tahun Tewas Dimasukkan Paksa di Kandang Kucing Terungkap

Berikut sejumlah 10 prodi Soshum terketat di SNMPTN 2019:

1. Prodi Manajemen Universitas Negeri Jakarta: 0,71 persen

2. Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta: 1,16 persen

3. Prodi Akuntansi Universitas Negeri Jakarta: 1,17 persen

4. Prodi Manajemen Universitas Padjajaran: 1,30 persen.

5. Prodi Pendidikan Guru SD Universitas Sriwajaya: 1,32 persen

6. Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Jakarta: 1,55 persen

7. Prodi Pariwisata Universitas Gadjah Mada: 1,72 persen

8. Prodi Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta: 1,90 persen

9. Prodi Hubungan Internasional Universitas gadjah Mada: 1,91 persen

10. Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Jakarta: 1,92 persen. (Yohanes Enggar Harususilo)

Tautan asal

Sebelumnya, sebagaimana telah diberitakan, dalam hitungan bulan, ratusan ribu lulusan SMA, SMK atau sederajat di seluruh Indonesia akan berebut mendapatkan kursi di perguruan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Salah satu jalur yang bisa ditempuh oleh mereka adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) nanti, calon peserta akan diwajibkan mengikuti ujian bernama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang akan diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT).

Untuk memahami tentang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) secara lebih mendalam, berikut uraian tentang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK):

Apa itu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)?

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) adalah sebuah ujian masuk perguruan tinggi yang dilaksanakan yang dilaksanakan secara elektronik menggunakan perangkat komputer oleh sebuah lembaga tes bernama LTMPT.

Ujian ini sifatnya wajib diikuti bagi setiap calon peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Terdapat dua jenis tes yang tersedia, yakni kelompok sains dan teknik (saintek) dan sosial humaniora (soshum).

Setiap peserta bisa mengikuti tes sebanyak dua kali, baik di jenis yang sama maupun berbeda, dengan membayar Rp 200.000 untuk sekali tes dan dapat dibayarkan melalui bank yang telah ditunjuk.

Masing-masing jenis tes terdiri dari dua aspek soal, Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TPA).

TPS mengukur kemampuan peserta dalam hal pengetahuan umum dan kognitif.

Sementara TPA menguji penguasaan peserta akan materi pelajaran yang sudah didapat semasa sekolah, sesuai dengan jenisnya masing-masing (saintek atau soshum).

Soal TPA untuk saintek terdiri dari matematika saintek, biologi, fisika, dan kimia.

Sedangkan TPA soshum terdiri dari matematika soshum, ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi.

Fungsi Tes ini berfungsi untuk memprediksi kemampuan calon mahasiswa ketika di kampus nantinya, apakah bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu atau tidak.

Selain itu, hasil UTBK ini nantinya dapat digunakan untuk proses seleksi mandiri yang dibuka oleh perguruan tinggi.

Satu hal yang paling penting adalah keberadaannya sebagai syarat untuk mendaftar SBMPTN yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang.

Syarat peserta UTBK bisa diikuti oleh siswa kelas 12 SMA/SMK sederajat tahun 2019, atau lulusan SMA/SMK sederajat tahun kelulusan 2017 dan 2018.

Selain itu, peserta didik kejar paket C tahun 2019 dan lulusan kejar paket C tahun 2017 dan 2018 juga bisa mengikutinya.

Peserta bisa melakukan pendaftaran ke laman https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id dengan memasukkan nomor NISN dan NPSN untuk mendapatkan username dan password.

Selanjutnya, calon mahasiswa yang menjadi peserta memasukkan data yang diminta termasuk jadwal tes yang diinginkan.

Terakhir, adalah melakukan pembayaran di bank-bank tertentu sejumlah Rp 200.000 per tes.

Untuk calon mahasiswa yang sudah diterima sebagai peserta bidikmisi maka tidak dikenai biaya.

Jadwal pendaftaran UTBK ini dijadwalkan akan dibuka 1 Maret-1 April 2019, ujian akan diselenggarakan pada 13 April- 26 Mei 2019 setiap Sabtu dan Minggu, dan pengumuman akan dikeluarkan maksimal 10 hari setelah pelaksanaan UTBK.

Untuk informasi lebih lanjut seputar UTBK, Anda bisa mengunjungi laman LTMPT. (Luthfia Ayu Azanella)

Tautan asal

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved